Enjoy! And don't forget to add @DJB6382M at Line. It's Harry Styles Updates. And follow my 2nd acc @h4rrylove thanks!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Tok tok.
Aku menengok ke arah Maura yang sedang tidak henti-hentinya memujiku. Kami berdua sedikit terkejut mendengar ketukan di pintu.
"Itu Niall ya," kataku gugup.
"Sepertinya. Hey, jangan gugup," Maura mencoba membuatku kembali semangat.
"Apa aku terlihat baik-baik saja?"
"Kau itu lebih dari baik-baik saja. Kau sempurna, Luna!" Maura memujiku (lagi) untuk yang ke ratusan kalinya.
"Kau serius?"
"Luna! Aku ini ibu dari Niall. Percaya padaku,"
Aku mengangguk pelan.
"Sana, buka pintunya. Dan semoga beruntung!" Maura mengedipkan sebelah matanya.
Aku menatap kaca untuk yang terakhir kalinya. Melihatku terbalut dress panjang yang kasual (karena awalnya Maura menyuruhku memakai gaun), dan flat shoes milikku. Aku menghembuskan nafasku lalu tersenyum ke Maura. Aku berjalan keluar kamar, lalu berhenti di depan pintu.
Calm yourself, Luna.
Aku melihat Niall mengenakan kemeja kotak-kotak yang dibuka kancingnya, dengan dalaman berwarna putih. Ia mengenakan celana jeans. Rambutnya sudah tertata rapi. Ia sedang menengok ke luar saat aku membuka pintu. Lalu saat ia menengok ke arahku, ia terlihat kaget. Rahangnya terbuka. Matanya tidak henti menatapku dari atas sampai bawah. Lalu terhenti saat menatap mataku.
"Hey," sapaku malu.
"Oh hey," Niall terlihat salah tingkah. "Kau.. cantik sekali,"
"Apa aku terlihat berlebihan? Maksudku, aku tidak tahu kita mau kemana jadi aku mengenakan dress seperti ini," kataku sedikit cepat.
"Whoaa, tenang, Luna. Kau sangat cantik. Seperti biasanya. Dan apapun yang kau gunakan tidak akan berpengaruh. Karena memang kau sudah cantik,"
Pipiku memerah mendengar pujiannya. "Terima kasih,"
"Shall we go?" Tawarnya sambil memberiku lengannya untuk kurangkul.
"We shall," aku tersenyum lalu saat menengok ke belakang, aku melihat Maura melambaikan tangannya padaku. Aku tersenyum padanya.
Niall membukakanku pintu mobilnya. Aku masuk lalu ia menutup pintunya. Ia masuk ke dalam mobil lalu segera menghidupkan mobilnya dan kami jalan.
"Kita mau kemana?" Tanyaku setelah beberapa lama.
"Membelikanmu boneka," Niall menengok ke arahku lalu tersenyum dengan sangat manis. Sumpah, Niall. Kau membuatku meleleh.
"Oh, okay,"
"Ada yang pipinya memerah, huh?"
Aku merasa pipiku menjadi semakin memerah karena ucapannya.
"Tidak," bohongku.
"Bagaimana kalau dengan ini," ia mengejutkanku dengan mencium pipiku yang kembali membuat pipiku semakin memerah seperti tomat.
"Niall, seriuslah menyetir," aku mencoba menyembunyikan rasa maluku.
"Hahaha, atau kau mau lagi?"
"Niall, hentikan,"
"Oke, oke. Aku sedang menyetir. Tapi nanti saja saat sudah sampai ya?" Niall kembali menggodaku.
"Niall!"
------
Akhirnya kita berdua sampai di depan toko boneka yang kemarin aku mau. Aku tertawa saat Niall membukakan pintu untukku, dan menggandeng tanganku.
Ia menggandeng tanganku.
Seorang pelayan membuka pintu dan sedikit terkejut melihat kami berdua. "Selamat datang ada yang bisa saya bantu?"
"Kekasih saya ingin membeli boneka. Ia akan memilih sendiri sepertinya,"
Ia menyebutku kekasihnya dan masih menggandeng tanganku.
"Baik. Kalau butuh bantuan, panggil saya saja ya,"
Aku tersenyum lalu melihat ke dalam toko boneka ini. Penuh dengan boneka. Namanya juga toko boneka, bodoh. Mulai dari boneka beruang, lumba-lumba, hiu, bahkan ada boneka Masha and The Bear! Wow.
Niall menarikku ke suatu lorong di toko boneka itu. Ia menunjuk ke arah boneka beruang yang tidak begitu besar berwarna pink.
Dan ia masih menggandeng tanganku.
"Ini lucu," ia menunjuk ke boneka tersebut.
"Aku bingung," aku memegang kepalaku.
"Kenapa?"
"Semuanya lucu, Niall! Apalagi boneka lumba-lumba itu! Dan kau kini menunjukkan boneka beruang ini yang juga amat lucu,"
"Pilih yang kau suka saja, Sayang,"
Niall memanggilku sayang dan masih memegang tanganku.
Aku tidak bisa menolak melainkan tersenyum sebagaimana pipiku memerah. Aku akhirnya menunjuk ke boneka beruang yang Niall tunjuk untuk ku bawa pulang.
---
Ternyata tidak berakhir sampai situ. Niall kini membawaku ke suatu tempat. Well, kami masih di jalan. Tapi ini cukup jauh dan ya, aku tidak tahu aku dibawa kemana karena sedari tadi Niall diam, dan aku tidak enak menanyakannya.
"Sebentar lagi kita sampai,"
Aku menengok ke arahnya. Tidak menyangka ia akan mengatakan apa yang baru saja kupikirkan.
"Kita mau kemana?"
"Rahasia?" Jawabnya yang justru seperti pertanyaan. Aku mengangguk.
Kita berhenti di... Nandos. Tidak seperti dugaanku. Eh tidak tidak. Aku tidak berharap ia mengajakku ke semacam classy chic restaurant mainstream. Eh. Entahlah.
Niall memarkirkan mobilnya di depan pintu Nandos. Tumben sekali terlihat.. sepi. Tapi tidak apa. Aku dan Niall jadi ada waktu bersama kan? Eh.
Niall membukakan pintuku lalu menggenggam tanganku. What a gentleman! Lalu saat kami berdua akan masuk ke dalam Nandos, i couldn't help but smiling.
~~~~~~~~~~
Heyyy! Super early update.Mau bilang, tolong add @DJB6382M di Line, itu official account Harry Styles Updates. Pls pls pls add ya!
Follow juga @h4rrylove itu 2nd acc gue, buat gue bikin ff tp pake English. Gue baru aja publish chapter One "Royalty" itu tentang Harry Styles. Dan ceweknya Taylor! Jadi para haylor shippers, baca yaa hehe
Vote, comments, and share!
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody to Love {Niall Horan}
Fanfiction"I always love you. And i will always do" WRITTEN IN BAHASA INDONESIA cover by: MirabelleM Copyright ©2015 by ohyeahstyles