satu

2 1 0
                                    

Kriiing..... Bruk... Duk

''ahh..ssh"

"Emh kamu gapapa? Maaf tadi aku ga liat"

Sial sekali dirinya hari ini. Mulai dari pagi dia yang kesiangan lalu ketinggalan bus dan alhasil terkena hukuman. Belum sampai di situ, ia lupa membawa buku pr dan sialnya yang tidak dibawa adalah buku matematika yang mana gurunya terkenal galak. Dan sekarang ketika pulang sekolah ia ditabrak sepeda hingga membuat siku dan lututnya agak lecet.

"Hmm... Gapapa" Setelah mengatakan itu ia langsung pergi tanpa menengok pelaku yang menabraknya tadi.

"Maaf, aku akan membayar kesalahanku menabrakmu nanti. Aku buru-buru harus pergi" Teriak si pelaku penabrak sepeda tapi tidak dihiraukan dirinya.

....

"Letta pulang" ucapnya tanpa semangat. Yah dia tahu kalau tidak akan ada yang menyahut, tapi tetap saja letta melakukannya tiap hari.

Setelah itu letta langsung bergegas ke kamar, membersihkan diri kemudian mencari kotak P3K untuk merawat lukanya agar cepat sembuh. Yah.. terlihat lebay memang untuk ukuran luka sekecil itu, tapi siapa yang tahu kalau ternyata luka yang dianggap sepele itu menjadi parah. Iya kan?

Ting Ting ting

Letta beranjak dari tempatnya dan mendekati ponsel. Melihat begitu banyak notif chat membuat dirinya penasaran. Pasalnya dia merupakan anak yang introvert dan memiliki sedikit teman.

Lia

Let

Ta

Tata

Woy

Mana lu

Bales ihh buruan

Yuhuuu

Lett gue nangis nih

Mana sih Lo. Tega banget ma gue

Hiks.. mama gue dicuekin letta

Letttt

Leeleeeeet

.....

Masih banyak sebenarnya, tapi letta malas membacanya. Dia kira pesan dari siapa, ternyata dari temannya yang menurutnya cerewet itu.

Letta

Kenapa?

Drrt Drrt

''Buseet gue nge-chat sepanjang itu dan lo jawabnya cuman 'kenapa?' oh astaga''

''Nggak ada yang penting kan ya udah aku tutup''

''Eh ehh tunggu-tunggu dulu lu kenapa sih sensi amat. ini gue mau minta tolong boleh kan boleh lah masa enggak sama teman sendiri.''

"Apa?"

"Ikut gue yuk ke rumah saudara gue mau kan?"

"Nggak males"

"Ayo dong bantuin gue gue nggak mau ke sana sendirian ntar kalo gue ke sana sendirian gue nggak bisa pulang. Pasti ditahan dan disuruh nginep. Gue gak mau. kalau ada lo kan gue bisa ada alasan biar ga nginep dan cepat pulang" terdengar suaranya yang dibuat-buat membuat letta berdecak malas. Yah meskipun dia terlihat dingin tapi sebenernya dia gampang luluh.

"Hmm jam berapa?"

"What!! Seriusan lo mau? Wahh demi apa" refleks letta menjauhkan ponsel dari telinganya ketika teriakan heboh letta menggelegar.

"Ya. Jadi atau ga? Kalau ga aku tut-"

"Jadi dong jadi. Ntar malem jam 7 gue jemput okeyyy. Gue sayang lo bayyy"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LettaWhere stories live. Discover now