Setelah apa yang aku ikuti sebelumnya dan konsultasi. Ternyata memang benar ini masalah kulitku yang sensitif.
Detergen memang lama-kelamaan bisa merusak area kulit, tapi tergantung cara kita menggunakannya ketika sedang mencuci-cuci pakaian.
Tak terasa aku sudah menginjak ke Mts atau Smp. Dimana pada saat-saat aku di Mts ternyata kulitku semakin sering bermasalah dan semakin timbul iritasi.
Entah itu setelah selesai mencuci pakaian ataupun hal lainnya. Awal-awal memang aku merasa risi dan tidak nyaman, apalagi saat aku beraktivitas seperti sekolah itu sangat mengganggu.
Telapak tanganku semakin sering timbul bercak merah, kuman air dan semacamnya.
Sampe aku pernah disarankan memakai kunyit katanya supaya kumannya mati. "Biar gak muncul terus, yang mengakibatkan tanganmu gatal. Umi saranin coba pake kunyit terus diparut, lalu olesin ke tangan kamu yang gatal itu. Suruhnya untuk aku coba turuti saran dari umi."
Akhirnya aku pakai parutan kunyit itu beberapa kali atau setiap malam sebelum tidur. Dan besoknya telapak tanganku berubah menjadi kuning efek pemakaian kunyit itu. Warnanya menempel dan agak lama untuk hilang.
Tibalah aku disekolah, seperti biasa hari senin Upacara bendera di lapangan. Dan aku selalu kebagian baris paling belakang karena aku tinggi. 'Kata orang'. saat itu aku merasa malu dan takut, entah. Aku takut dan malu karena tanganku warna kuning gini jadinya. "Bissmillah aja, mengela nafas dulu" kataku dalam hati.
Takut ada yang nanya, 'itu tangannya kenapa, kok kuning. dan lain sebagainya' selalu merasa canggung dan takut. Itu yang menghantui perasaanku selalu.
Karena aku baris paling belakang, ketika part pembacaan do'a dimulai. Pastinya semua tangan kita mengadah keatas, aku takut sekali. Karena tanganku lagi tidak baik dan banyak bercak serta merah-merah plus dicampur berwarna kuning. Jadi agak gimana gitu yah. Terasa tidak nyaman.
Dan benar, saat upacara bendera telah selesai. temanku sempat bertanya, va ? Itu tanganmu kenapa. Kok kuning begitu. "Coba liat" katanya. kedua tanganku aku buka dan diperlihatkan karena temanku nanya.
Disitu aku sempat berbohong. "Ya allah maaf aku bohong, karena aku merasa malu maaf ya allah. Aku terus merasa tidak enak habisnya."
Saat temanku bertanya. Aku jawab saja ''Oh ini hehe. Aku abis bikin nasi uduk nasi kuning, jadi tanganku gini deh jadi kuning'' belum ilang warnanya hehe. Singkatku terpaksa berbohong.
bukannya aku gak mau jujur aja ke dia, tapi aku bingung mau bilang apa.
Rasanya memang canggung aja dan belum siap bilang kenapa sebenarnya tanganku.
Singkat cerita aku pergi berobat lagi setelah sekian lama. Umi mengantarkanku ke salah satu klinik terdekat.
Seperti biasa ditanya-tanya keluhan dan masalahnya apa. singkatnya aku jawab dan menjelaskan. tak lama dikasih obat untuk diminum dan salep untuk dioleskan.
Beberapa hari kemudian memang nggak terlalu kerasa efeknya, tapi lumayan mereda. sampai tak terasa sudah berjalan beberapa waktu.
Namun iritasi di kulitku muncul lagi dan sering datang si kuman air itu.
Padahal sudah berobat dan sudah Konsultasi sebelumnya. tapi masalah kulit ini terus berlanjut dan sering kambuh.
"Kulitku gak karuan, mangkannya terkena sabun aja gak cocok." Kepalaku seakan berbisik terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sensitive Skin (On Going)
ContoSENSITIF.. identik dengan kata-kata sensitif, pada tubuh yang rintik bintik?! Memar merah kalau muncul, merasakan ketidakenakan dan ketidaknyamanan. Mencoba merelakannya serta mengikhlaskan apa yang dirasanya. mencoba menerima meski tak mudah. ~myse...