mau gak aku apdetin.. kasian.
semoga bisa aku upload sampe end ya :') kalau drop tiba-tiba ya gtu deh
selamat membaca^^
‘Bagaimana bisa kadar kesukaan turun sepuluh persen hanya dengan senyuman?’
Dahyun tercengang melihat ikon persentase kesukaan di atas kepala Wonwoo yang berubah menjadi minus.
[Latar novel sekarang adalah setelah kejadian penindasan antagonis dan kawan-kawannya kepada tokoh utama]
Dahyun memukul dahinya.
Pantas saja Wonwoo seperti itu. Tentunya Wonwoo akan ilfill melihat gadis yang telah mem-bully orang yang dia sukai.
‘Tolong jelaskan informasi yang belum aku dapatkan. Jangan memberikan informasi setengah-setengah.’
Dahyun menuntut sedikit mengancam pada Tofu yang memberikan informasi novel tidak secara utuh.
[Tidak ada yang lain. Hanya saja pemeran kedua laki-laki sudah kehilangan kesan untukmu]
‘Aku tahu itu tanpa kamu beri tahu, bangsat.’ Dahyun tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpati asistennya yang sangat membantu.
Kalau begini, bagaimana caranya untuk mendekati Wonwoo? Dahyun memutar otaknya habis-habisan untuk mencari cara.
‘Oh, aku tahu.’
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Dahyun dengan semangat pergi ke perpustakaan sekolah. Dahyun sempat takut kalau-kalau perpustakaan sekolah akan tampak seperti dunia lain—berdasarkan gambaran sekolah yang telah dia lihat beberapa kali hari ini—kan tidak lucu kalau perpustakaan dalam novel ini disulap menjadi ballroom juga.
Akan tetapi, ternyata perpustakaan hanyalah perpustakaan. Gedung khusus yang tiap lantainya memuat rak-rak tingggi berisi berbagai buku. Selain lantai teratas yang digunakan sebagai ruang hall pertemuan ilmiah dan ruang baca VVIP, perpustakaan seperti biasa adalah tempat baca buku dan mengerjakan tugas bagi murid sekolah.
Dahyun mengitari seluruh area perpustakaan untuk mencari keberadaan satu orang. Hingga dia tiba di lantai 3 ruang belajar perpustakaan, Dahyun menemukannya.
Dia, lelaki yang kini mengenakan kacamata dan fokus pada buku di tangannya. Duduk di sebuah kursi panjang sendirian.
Perpustakaan tidak begitu lenggang namun tidak begitu penuh. Namun seolah itulah hukum alam bagi tokoh penting sebuah novel, hanya dia sendiri yang duduk di sudut itu. Orang-orang biasa yang hanya figuran tidak bisa mendekatinya, menjadikannya karya seni yang cukup dinikmati namun tidak bisa dimiliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelling Up! ✓
Fantasy"Satu-satunya cara kamu kembali ke duniamu adalah dengan mendapatkan hatinya." Dahyun tidak kira hari-harinya yang normal itu akan berakhir dan dia meninggal dunia. Sebuah kotak bercahaya memberitahukannya bahwa satu-satunya cara untuk kembali ke du...