chapter delapan - HBL

1.8K 151 4
                                    

Hai, gak tau pengen bilang apa. Enjoy yaaa!!

-----------------------------------------------------------

"CHIKA!! DENGERIN PENJELASAN GUE!"

Teriak Christian itu membuat Chika berhenti dari larinya. Hujan yang sangat deras sekali, sangat deras mengguyur mereka berdua. Air mata Chika menetes perlahan. Christian menatap punggung Chika dari belakang, dengan sendu.

"Chik, gue minta maaf banget, udah fitnah lo dan udah berkali-kali nyakitin hati lo" Lirih Christian sambil menatap punggung Chika. Gadis itu tetap menangis sambil mendengar ucapan Christian.

"Jujur Chik, gue dulu benci lo, tapi sekarang gue malah suka sama lo"

"Lo boleh maki-maki gue sekarang, pukul gue juga gak papa, sekalian bunuh gue, gue juga udah capek sama hidup ini Chik"

"Gue sayang sama lo, gue suka sama lo!" Pernyataan Christian itu membuat tangisan Chika bertambah lebih deras.

Brugh..

Suara yang cukup besar itu membuat Chika menoleh kebelakang. Chika mendapati Christian yang terbaring lemah di aspal jalan raya yang becek. Chika menghampiri Christian dengan larian kecil. Chika memangku kepala Christian yang tak sadarkan diri.

"Tian bangun Tian..." Panik Chika sambil menggoyangkan badan Christian, berharap Christian bangun dari pingsannya. Chika tak tahu mau melakukan apa. Ia langsung menelpon ambulans tak perduli dengan handphone nya yang basah terkena hujan yang deras.

**

Di lorong rumah sakit, terlihat gadis perempuan yang bajunya basah sekali sedang duduk di kursi depan ruangan. Gadis itu menangis sejadi-jadinya, tak perduli dengan orang - orang yang melihatnya. Dari ujung datang seorang laki-laki bercelana panjang hitam dan baju kaos yang di tutupi dengan jaket.

"Chika!" Panggil Rizee, laki-laki tersebut.

"Christian kenapa Chik?" Tanya Rizee dengan panik sambil menatap Chika yang sedang menangis.

"Gu-gue g-gak tau Zee, tiba-tiba ta-tadi di-dia pingsan" Jelas Chika dengan sesegukan.

"Dan lo kenapa basah gini Chika?" Tanya Rizee. Chika langsung menyertakan apa yang terjadi sebelumnya. Rizee mendengar itu tidak tau harus mengekspresikan seperti apa. Ia terdiam, sambil menenangkan Chika yang bercerita sambil menangis.

Cklek..

"Dengan keluarga Christian Anggasta?" Tanya dokter yang keluar dari ruangan di tempat Christian di periksa.

"Saya saudaranya Dok" Jawab Rizee dengan gesit.

"Penyakit Christian kambuh lagi, kayaknya dia kurang istirahat dan kurang makan, juga dia jarang cuci darah itu bisa memicu penyakitnya kambuh" Jelas Dokter itu.

"Penyakit?" Batin Chika, ia baru tahu kalau Christian punya penyakit.

"Maaf Dok, penyakit apa, kok saya baru tau?" Tanya Rizee, dia baru tahu, apakah saudara kembarnya menyembunyikan itu dengan dirinya.

"Lebih baik kita bicarakan di ruangan saya kebetulan dekat dengan ruangan ini" Bilang Dokter sambil mengarahkan jalan ke ruangannya.

Di ruangan, Dokter itu duduk di bangku khususnya dan Rizee juga Chika duduk di depan Dokter itu.

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Dokter Ellon, saya Dokter yang sudah di tunjuk untuk mengobati Christian oleh Pak Gracio" Ucap Dokter Ellon.

"Ayah udah tau ternyata" Batin Rizee.

"Kamu saudara Christian nama nya siapa?" Sambung Dokter Ellon sambil menunjuk Rizee.

"Nama saya Rizee" Jawab Rizee.

"Kamu?" Tanya Dokter Ellon kembali sambil menunjuk ke arah Chika.

"Nam-" Jawab Chika namun di potong oleh Rizee.

"Nama dia Yessica, calon istri Christian" Potong Rizee. Dokter Ellon tidak kaget lagi ia sudah di beri tau dengan Gracio soal perjodohan Christian, Gracio memaksa Ellon untuk menyembuhkan penyakit Christian.

"Jadi penyakit apa yang di derita Christian dok?" Tanya Chika, ia sudah khawatir dengan kondisi Christian.

"Christian menderita penyakit ginjal, ia di haruskan untuk melakukan operasi transplantasi ginjal" Jawab Dokter Ellon, Rizee terkejut akan hal yang diucapkan oleh Dokter Ellon, kenapa adiknya harus menyembunyikan itu dengan dirinya. Chika tak sadari meneteskan air matanya, pantas saja Chika sering melihat Christian sedang kesakitan.

"Apakah sekarang ada yang mau mendonorkan ginjal dok?" Tanya Rizee, ia ingin sesegera mungkin saudaranya hidup seperti biasa.

"Untuk sekarang tidak ada, sudah lama saya di suruh Ayahmu untuk mencari pendonor tapi sampai sekarang kami belum menemukan pendonor" Jawab Dokter Ellon.

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi dok ada Tuan Gracio" Ucap Suster.

"Suruh dia masuk" Pria bertubuh gagah yang memakai pakaian formal masuk ke dalam ruangan.

"Zee, udah ada Ayah lo, gue keluar ya" Bisik Chika dan bangkit dari kursi tapi Chika di tahan oleh Rizee.

"Chika, Christian calon suami lo, lo berhak tau tentang ini, gue aja yang keluar" Balas Rizee, ia bangkit dan keluar dari ruangan dengan muka datar, ia tidak mau melihat wajah Ayahnya itu. Gracio duduk di sebelah kursi Chika, Chika disitu membeku ia tidak tahu harus berbuat apa, ia hanya bisa menyapa calon mertuanya.

"Om" Sapa Chika sambil tersenyum kaku, yang di jawab senyuman pula dengan Gracio.

"Maaf, tadi di perjalanan saya terjebak macet" Ucap Gracio kepada dokter Ellon.

"Tidak apa-apa Pak Gracio, saya hanya ingin menjelaskan tentang Christian saja, jadi ...." Bilang dokter Ellon, setelah itu ia menjelaskan apa yang sudah di bicarakan dengan Rizee dan Chika tadi.

"Saya tidak mau tahu, cari pendonor untuk putra bungsu saya secepatnya" Suruh Gracio.

"Kita hanya bisa menunggu pak, kalau bisa bapak yang mencari pendonor untuk Christian" Jawab dokter Ellon.

"Sambil menunggu pendonor saya sarankan, Christian harus rajin cuci darah, sudah berapa kali dia tidak cuci darah, dan juga Christian jangan sampai terlalu kecapekan dan jangan telat makan, sebenarnya banyak sekali pantangan untuk orang yang punya penyakit ini" Sambung Dokter Ellon, ia lanjut menjelaskan semua tentang penyakit Christian.






















































See you bab selanjutnya

Hate Be Love [CH²]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang