Di ujung kursi tunggu di sebuah stasiun, terdapat seorang gadis di umur 17-an nya sedang memandangi segala yang ada di hadapannya dengan sorot mata yang tidak sabaran. Ini adalah liburannya! liburan yang sudah lama ia tunggu-tunggu setelah ujian yang memuakkan dan menguras otaknya. Ia menunggu keretanya datang.
TENG NONG NENG NONG! TENG NONG NENG NONG!
Suara bel di stasiun membuat gadis itu semakin bersemangat, keretanya akan segera datang dalam 2 menit. Gadis itu berdiri dan mengangkat tas besar miliknya ke sisi rel. Setelah 2 menit ia menunggu di pinggir rel, kereta yang ditunggunya datang. Kereta Ekonomi. Gapapa kereta ekonomi juga yang penting ngirit, alasannya ketika ia memilih untuk menaiki kereta ekonomi sebagai alat transportasinya. Kemudian ia menaiki kereta tersebut, ia melihat-lihat dimana ia harus duduk, 4C, itu adalah kursinya. Gadis itu sudah melihat tempat duduknya, Ia mengerutkan keningnya, kursinya sudah ada yang menduduki, seorang laki-laki yang terlihat seperti seorang mahasiswa yang memakai almamater universitasnya sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya.
"Ngg,,,,,, permisi, itu tempat duduk saya" kata gadis itu hati-hati sambil menunjuk kepada kursi yang dimaksud. Orang yang diajak bicara olehnya melihat ke arahnya dan kemudian tersenyum padanya ."Oh, iya mbak maaf ya tadi saya lagi ngobrol dulu sama teman saya, silakan mbak" kata lelaki itu sopan sambil berdiri memberi ruangan duduk untuk gadis itu. Gadis itu kemudian duduk disamping seorang lelaki berpakaian sama dengan orang yang berpamitan tadi, begitu juga dengan 2 pemuda dihadapannya berpakaian sama. Almamater ITB. Gadis tersebut tersenyum pada pemuda-pemuda dihadapannya.
"Eh bro, gue cabut dulu ya, gue di gerbong belakang kalian, Bye." pamit lelaki yang sudah beranjak dari tempat duduknya itu pada teman-temannya yang ia ajak bicara tadi.
Akhirnya kereta pun berangkat. Lima jam lagi aku di Jogja!!!! batin gadis itu senang, sampai-sampai ia senyum sendiri. Secara tidak sengaja orang yang berada di sampingnya melihatnya, kenapa nih orang senyam senyum sendiri? wah ngeri juga ya naik kereta ekonomi,sebelahan sama stranger, mudah-mudahan aja ni anak sehat. batin pemuda yang berada di sampingnya.
Yah sebenarnya gadis itu pergi sendirian ke Kota Pendidikan tersebut, sengaja, ia ingin bebas dari orang-orang yang berada di daerahnya, teman-temannya, orang tuanya, kakaknya, adiknya, tetangganya,semuanya. Ia ingin mencoba hidup dimana ia tidak mengenal siapapun disana. Bagaimana rasanya saat ia bertahan di tempat yang ia tidak mengenal siapapun disana.
Setelah lama di perjalanan, seorang konektur kereta datang menghampiri setiap penumpang untuk mengecek tiket. Konektur itu menagih tiket gadis itu.
"Mbak, tiketnya?" kata sang konektur.
"Oh iya, ini Pak." Gadis itu menyerahkan tiketnya yang baru saja ia ambil dari tasnya pada konektur.
"Namanya Mbak Tiara, benar? Tujuan Jogja?benar? Ada KTP?" tanyanya lagi yang disambut anggukan dari gadis yang bernama Tiara tersebut.
"Oh,iya ini Pak" Tiara menyerahkan KTP barunya pada konektur.
"Ini Mbak tiketnya, makasih" kata konektur.
"sama-sama".
Tiara menyimpan tiketnya kembali ke tasnya yang berada dipangkuannya. Ia membawa 2 tas. Satu tas koper yang berukuran besar, dan satu lagi tas gendong yang sering dipakainya untuk sekolah. Ia berpenampilan seperti backpacker.
Setelah sekian lama duduk disana, gadis itu merasa canggung, ia tidak berbicara dari tadi. Orang-orang yang ada didepannya terlihat sibuk membicarakan obyek wisata yang sepertinya akan mereka kunjungi nanti, namun pemuda di sebelahnya tidak demikian. Pemuda yang berada di sebelahnya malah sibuk mendengarkan apa yang ada di headsetnya. Kemudian, gadis itu memberanikan diri untuk berbicara, "Ekhm..." 2 lelaki yang berada dihadapannya yang berada disampingnya menoleh ke arahnya seakan bertanya Apa sih? Gadis yang berdeham itu melambai-lambaikan tangannya, nggak! gak ada maksud apa-apa kata sorot matanya. Ia mengurungkan niatnya untuk berbicara dengan mereka.
Sebenarnya gadis tersebut tidak tahan, ia tidak tahan ingin berbicara dengan orang-orang si sekitarnya. Ia bukan tipe orang yang pendiam. Satu kali lagi, batinnya. Satu kali lagi percobaan, kau bisa Tiara! Batin gadis itu pada dirinya sendiri.
"Ekhm...." Tiara memulai aksinya dengan berdeham, kemudian melirik ke orang yang berada di sebelahnya. Ia kemudian mengangkat tangan kanannya seperti orang yang hendak bertanya, orang yang ada di sampingnya meliriknya dan tetap pada headsetnya. Tiara menunjuk kedua telinganya dengan kedua telunjuknya, bermaksud agar lelaki tersebut mau mendengarkannya. Lelaki itu melepas headsetnya malas. "em... kira-kira ini sudah sampai mana ya Kak?" tanya Tiara. "ini baru di Cilacap" jawab lelaki itu singkat kemudian memakai kembali headsetnya. Tiara hanya ber-oh ria sambil mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Tiba-tiba ia menguap, fasilitas AC yang ada pada kereta itu membuat Tiara mengantuk. Matanya lama kelamaan terasa berat ,begitupun dengan kepalanya. Kepalanya oleng ke depan dan ke pinggir. Akhirnya ia tertidur dengan posisi kepala telungkup ke tasnya.
Lelaki yang berada di sampingnya memutar bola matanya melihat kelakuan cewek disampingnya itu, leher pegel-pegel baru tau rasa lo.
Setelah 5 jam perjalanan, akhirnya kereta sudah berada di kota Yogyakarta. Pengumuman dari pramugari bahwa sebentar lagi kereta akan berhenti di stasiun Yogyakarta membangunkan lelaki yang duduk di samping Tiara. Beda halnya dengan Tiara. Ia masih telungkupmenutupi tasnya, tertidur pulas. Lelaki itu membangunkannya dengan menendang sepatu Tiara. Tiara pun terbangun,dan celingukan. Begitu suara pramugari terdengar, ia bergegas menurunkan tasnya yang berada bagasi atas, kemudian ia pergi ke pintu kereta untuk bersiap turun.