Tak seperti biasanya hari ini Seiza lebih tampak lebih pendiam, bahkan wajahnya juga terlihat tidak ceria. Seiza terus saja meletakan kepalanya diatas mejanya. Tentang anting nya yang hilang dia belum bisa menceritakan hal itu pada ibunya.
Dia merasa tidak enak karena menghilangkan salah satu warisan dari keluarganya, jika Seiza mengganti nya dia tak yakin bisa menemukan toko yang menjual model yang sama dengan anting yang diberikan pada ibunya.
Dengan di penuhi rasa lesu Seiza menjalankan aktivitasnya, pelajaran, rapat, dan mengurus club basket masih dia lakukan seperti biasanya.
Hari ini pelatih sedang sibuk jadi tim basket melakukan pertandingan bebas hari ini. Walau suasana disekitarnya sangat ramai akan tetapi, wajah sedih Seiza membuat semua orang disekitarnya menjadi terlihat cemas."Nee.. Kuro-chin, ada apa dengan Seiza-chin?" Tanya Atsushi yang makan keripik kentang.
"Tidak tahu, Seiza-san juga lebih pendiam hari ini."
Midorima datang dari belakang sembari membenarkan posisi kacamatanya.
"Kalau kau penasaran kenapa tidak tanya saja nanodayo."
"Mido-chin coba saja tanya."
"Kenapa aku yang harus bertanya, lagipula aku tidak peduli dengan urusannya nanodayo." Ucapnya sembari membenarkan kembali posisi kacamatanya.
Kuroko dan Atsushi langsung menatap Midorima dengan wajah tidak enak. Terutama Kuroko dia sebenarnya tahu Midorima sangat tertarik dengan Seiza, karena baginya Seiza adalah mahluk paling misterius di bumi, satu-satunya orang yang bisa mengalahkannya dalam suit. Kuroko tahu kalau Midorima sebenarnya diam-diam sering mencari profil tentang Seiza, bahkan dari orang-orang disekitar Seiza tapi sayang teman terdekatnya Yuki saja tak tahu banyak tentang Seiza, apalagi orang lain. Jadi informasi tentang Seiza pun hanya sedikit yang bisa didapat dan kebenarannya pun masih misterius.
Sedangkan Seiza sendiri sibuk mengecek laporan perkembangan dan dana pengelolaan dari club basket. Sebenarnya dia agak malas mengerjakan hal itu hari ini, akan tetapi ini kan sudah pekerjaannya. Lagipula tidak lama lagi Seiza akan pensiun dari pekerjaannya yang ini, dia ingin tetap profesional sampai akhir.
Seiza terkejut saat dia melihat sebotol pokari dingin yang menyentuh wajahnya. Dia melihat siapa pelakunya dan ternyata itu adalah Nijimura yang datang bersamaan dengan Akashi. Seiza menerimanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Kau sakit?" Tanya Nijimura.
Seiza menengok kearah Nijimura.
"Tidak." Jawabnya singkat.
Seiza pun kembali fokus ke pekerjaannya, Nijimura yang merasakan hawa tidak enak pun menjauh dari Seiza.
"Apa terjadi sesuatu dia terlihat aneh?" Tanyanya pada Akashi.
"Saya juga tidak tahu tetapi dia memang terlihat tidak seperti biasanya." Jawab Akashi yang melihat wajah Seiza yang murung.
***
Akaashi Keiji, Pria berambut hitam itu sengaja bolos dari club volinya untuk datang ke SMP yang bisa dibilang salah satu yang elit di Tokyo.
Dia memasuki sekolah itu, dan seketika dia pun menjadi pusat perhatian bagi semua orang terutama para wanita.
"Lihat dia tinggi ya."
"Dia juga tampan."
Kurang lebih seperti itulah yang di bisik-bisikan oleh para siswi yang melihatnya. Dia berjalan mendekati salah satu siswi yang ada disana untuk ditanyai.
"Ano bisakah aku bertanya sesuatu."
"Aa.. dozo." Ucap salah satu gadis itu, dia terlihat sangat gerogi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress (Kiseki no Sedai x OC) ✓
FanfictionGadis cantik yang baru saja pindah ke SMP Teiko ini seketika menggemparkan satu sekolah karena pemikirannya. Kiseki no Sedai x OC Disclaimer : Kuroko no basket milik Fujimaki sensei aing cuma minjem char sama latarnya doang.