{80} Ngemil, katanya

1.8K 179 5
                                    

Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]

"Kak masih lama ya?" Tanya Liana yang baru saja menaruh ponselnya di tas Sling bag nya.

"Emm lumayan soalnya macet. Kenapa? Mau ke rest area dulu?" Ucap Rendi sambil menatap Liana yang sedari tadi menguap tapi tidak tidur-tidur. Biasanya kalau Liana terus menguap tapi tidak tidur-tidur, itu artinya kepalanya pusing dan akan segera mengalami mabok (darat). Biasanya ini terjadi kalau keadaan macet.

Liana mengangguk. Ia sudah mulai merasa pusing karena macet. Belum lagi panasnya terik matahari. Tumben sekali AC mobil tidak terasa. Biasanya walaupun hawa panas, AC tetap berasa.

Rendi bersyukur untungnya sebelahnya pas sekali rest area. Ia dengan cepat membelokkan mobilnya memasuki rest area. Semua teman, saudara, dan anggota Dark Prince merasa bingung. Kenapa tiba-tiba ke rest area?

Akhirnya mereka pun ikut membelokkan mobil ke rest area. Saat sampai, mereka memakirkan mobil dan keluar dari mobil menghampiri Rendi dan Liana yang baru saja keluar mobil.

"Kenapa?" Tanya Xander kepada Liana yang berdiri di papah Rendi.

"Pusing katanya. Gara-gara macet. Makanya kesini dulu. Takutnya mau muntah atau mau buang air." Ucap Rendi.

Xander langsung menggendong Liana ala koala. Liana langsung menaruh kepalanya tepat di pundak Xander. Xander pun berjalan menuju toilet.

Saat sampai depan toilet Xander menurunkan Liana perlahan. Kemudian Liana masuk kedalam toilet dibantu Reyna dan Cheryl.

"Bang, Liana biar makan-makanan berat dulu di sini ya. Tenang disini steril. Udah Rendi periksa tadi." Ucap Rendi meminta izin kepada Xander. Sebenarnya Rendi bisa saja langsung menyuruh semuanya untuk beristirahat dan makan terlebih dahulu di rest area ini. Tapi ia lebih memilih meminta izin dulu kepada Xander yang paling tua dari semuanya.

Xander terdiam cukup lama. Tapi detik selanjutnya ia mengangguk.

Cklek

Xander dengan cepat menghampiri Liana dan menggendong nya ala koala. Liana sebenarnya ingin menolak, tapi ia sudah tau kekuatan kakaknya dan dirinya, tentu kuatan kakaknya. Jadi ia pasrah saja.

Xander pun berjalan diikuti mereka semua. Baron yang benar-benar tidak bisa tidak usil sehari saja pada Liana diam-diam mengusili nya.

"Mabok ya..." Ledek Baron membuat Liana kesal. Tapi ia lebih memilih mendiamkan Baron.

Baron tidak menyerah. Ia terus menjahili adiknya itu. Mencubit pipi, hidung, bahkan ia menggigit pipi Liana.

Sret

"Jangan resein calon bini gue." Ucap Argan dingin sambil membawa Baron menjauh dari Liana. Ia sudah melihat Liana yang tadinya sudah ingin berteriak karena keusilan Baron, kini Liana malah tersenyum senang dan berterimakasih kepada Argan. Argan tersenyum tipis, tak lama mendatarkan ekspresi nya lagi.

LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang