Chapter 3

322 30 3
                                    

Chapter 3


Vote dan komen jangan lupa

Happy reading















Ditempat lain...







BRAKK!!



" AKRRGGHHH!! "

" ADUHHH!! "

" SAKIT SEKALI "




Surawisesa pangeran padjajaran bersama komplotannya terjatuh di zebra cross tempat penyebrangan. Hal itu tentu saja membuat para pengendara yang berhenti karena lampu merah terkejut bukan main.
Mereka semua langsung saja menjadi pusat perhatian dari pejalan kaki dan pengendara.

" kita ada dimana? "tanya Surawisesa melihat sekitaran.

" entahlah raden "jawab Sinta Ratih yang juga bingung dengan tempat tersebut.

Tiiitt tiiitt

" WOY MINGGIR LO!! "seru pengendara mobil yang ingin menjalankan mobilnya karena lampu sudah kembali hijau.

" WOYY MAU MATI DITABRAK LO!! "seru pengendara lainnya.

Hal itu membuat amarah Surawisesa naik karena teriakan yang dianggapnya tidak sopan kepada dirinya.

" kurang ajarrrr...akan ku beri pelajaran ka-- "

" jangan raden! Disini banyak sekali orang-orang lihat kita jadi pusat perhatian " tahan Sinta Ratih yang mengerti situasi tempat tersebut.

" apa yang dikatakan Sinta benar raden " Ucap Abiraka.

Surawisesa menatap semuanya benar banyak orang yang melihat mereka bahkan ada yang keluar dari mobil sambil berkacak pinggang menyuruh pergi.
Karena mereka berada di Jaman Modern hampir semua orang ditempat mengabadi kan kejadian tersebut dengan gadget mereka.

" keponakanku lebih baik kita pergi dari sini " mendengar hal itu Surawisesa dan lainnya mengangguk.

Mereka pun segera pergi dengan cara menghilangkan diri yang membuat orang-orang ditempat terkejut tak percaya apa yang mereka lihat.

























[ The power of Kujang ]


























Dirumah keluarga Chysara Kian Santang dan lainnya terlihat gugup setelah mereka dikatakan maling oleh pemilik rumah.
Tatapan tajam yang dilayangkan kepada mereka hingga mereka tak berkutik. Sebenarnya mereka bisa saja pergi tetapi kekuatan kanuragan mereka hampir terserap habis oleh pusaka sakti itu. Apalagi Kian Santang juga mengalami luka dalam tapi ia menahan semuanya.
Dan mereka ingin mengetahui dunia yang mereka masuki.

" Kalo bukan maling berarti setan dong! " celetuk Chysara dibelakang ibunya karena takut.

" kami memang bukan maling apalagi setan "balas Rara santang lembut.

" terus ngapain kalian ada dikamar adik gw kalo bukan maling!! "seru Bryan dengan tampang marahnya sambil berkacak pinggang.

" Tau! Mana mungkin maling ngaku kalo udah kepergok "sambung Zayyan dengan tangan berlipat dada.

" astagfirullah demi Allah kami bukan maling "ucap Wisnu Aji yang diangguki oleh Kian Santang dan kedua saudaranya.

" Pah sepertinya mereka berkata jujur "bisik ibu yang bernama Ayana Lestari kepada suaminya bernama Rico Hermawan.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang