Chapter 1 - Anak Pahlawan Yang Terlantar

8 0 0
                                    

Pukk..
Seorang anak laki laki terjatuh karena dipukul

"Jangan ikuti kami, dasar anak lemah"

"Jauh jauh sana, kau bisa menularkan kelemahanmu pada kami"

"Kami hanya berteman dengan anak yang kuat saja, bukan anak lemah sepertimu"

Kemudian ketiga anak laki laki itu pergi meninggalkan anak laki laki yang terbaring ditanah tersebut.

"Aduh.. sakit"
Kata anak laki laki itu sambil memegang pipinya yang baru saja dipukul.

Perlahan mulai berdiri, dan berjalan kearah desa.

Sebelumnya kami berempat adalah teman, selalu bermain dan bertualang disekitar desa bersama sama. Kami berempat membuat janji untuk menjadi summoner yang hebat dan berkelana ke berbagai tempat bersama, tapi hubungan kami hancur karena kejadian kemarin.

Ritual pemanggilan monster diadakan untuk anak anak yang baru memasuki umur 10 tahun, menggunakan kontrak darah dapat memanggil bayi monster yang kekuatannya sesuai dengan kemampuan dari anak sang pemanggil.

Ketiga teman anak itu berhasil memanggil bayi monster yang memiliki potensi akan berevolusi menjadi monster kuat.

Drigo berhasil memanggil bayi Slamder, berwujud kadal kecil dengan elemen api. Tera berhasil memanggil bayi Golem, berwujud golem kecil dengan elemen tanah. Erick berhasil memanggil bayi Kuri, berwujud kucing kecil dengan elemen listrik. Dan aku.. memanggil monster tak diketahui namanya, berwujud burung kecil dan tak ada elemen. Kata kepala desa, biasanya monster yang tak memiliki elemen adalah monster lemah. Itulah alasan kenapa teman temanku manjauhiku, karena aku lemah.

"Aku pulang"

Masuk ke dalam rumah namun tak ada balasan, tentu saja karena aku hanya tinggal sendiri di rumah ini. Tapi ternyata tidak.. disebelah lemari ada seekor burung kecil yang mengintip ketakutan.

Tubuh burung itu gemetar, tapi terlihat dia ingin menyambutku yang baru pulang. Aku pun menutup pintu dan burung itu berhenti ketakutan.

"Saking lemahnya sampai takut dengan hal diluar rumah kah?"

Aku pun duduk didekat lemari itu.

"Kemarilah, aku punya sesuatu untukmu"

Aku mengambil sebuah benda yang ada di saku celanaku, benda itu adalah batu kecil berwarna abu abu, itu adalah core monster yang diberikan kepala desa kepada kami anak anak yang baru melakukan upacara pemanggilan.

"Chik, chik chik?"
Barung kecil itu terlihat seperti kebingungan.

"Kakek memberikan ini untukmu, katanya jika kamu memakan ini kamu bisa berevolusi menjadi kuat, ayo makanlah"

"Chik chik!"

Burung kecil itu terlihat sangat bersemangat, kemudian dia memakan core abu abu tersebut dengan gembira.

"Apakah kau merasa sudah menjadi kuat?"

"Chik?"
Burung kecil itu mencoba mengerahkan tenaga, namun tampaknya tak ada hasilnya, dia menjadi murung.

"Belum ternyata.. Ya sudahlah, jangan murung begitu, aku tak marah. Suatu saat nanti, kita pasti bisa menjadi kuat."
Kataku sambil tersenyum kearahnya.

"Chik!"
Dia terlihat senang.

Tok tok tok..
"Oy Schild, apakah kau didalam?"

"Kakek?"

Aku berlari keluar rumah, ada kepala suku yang datang berkunjung. Kami tak ada hubungan darah, aku memanggilnya kakek karena dia memang kakek kakek.

"Ayo kita pergi.."

SummonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang