Kini Jaehyun menghadap Jaemin, sambil memegang kedua pundak kekar adiknya. Sedangkan Jaemin, kedua tangannya memegang pantat Jaehyun, dan membukannya, menampilkan lubang anal berkerut itu kepada Jeno. Jeno melangkah kembali menuju sofa, mengambil sesuatu dari dalam paper bag.
Kini yang ada ditangan Jeno adalah sebuah vibrator kecil dengan remot kontrol nya, juga sebotol lubricant. Jeno kembali berjalan mendekat, lalu berlutut menyamakan tingginya dengan lubang berkerut milik kakaknya. Kemudian Jeno, memasukkan ujung tutup botol lubricant itu kedalam anal Jaehyun lalu menyeburkan cairan itu kedalam yang membuat Jaehyun terlonjak "Aakhh... " Jaehyun mencengkram kuat pundak Jaemin.
Setelah lubang itu penuh dengan cairan lubricant, Jeno memasukkan vibrator kecil itu kedalam anal tadi, mendorongnya dengan dua jari tangannya. Dimasukan vibrator itu, semakin dalam dan semakin dalam hingga "aakkhh... Nggh.. " Jeno berhasil menemukan titik kenikmatan Jaehyun.
Kemudian Jeno mengeluarkan kembali dua jari lentiknya, dan mulai menyalakan vibrator itu dengan remot kontrol yang ia bawa. Dinyalakannya vibrator tadi dengan mode sedang "nngghhh.... " membuat Jaehyun bergerak tak nyaman, sembari mencengkram kuat pundak Jaemin "aah~ J-Jenoohh~~"
Jeni bangkit, setelah menyelesaikan tugasnya. Lalu, Jeno memeluk pinggang Jaehyun dan menyesapi leher belakangan kakaknya, sedangkan Jaemin ia melumati bibir kakaknya "Nngghh... Mmhh... "
"Bukankah ini nikmat?" bisik Jeno ditelinga Jaehyun, lalu mengulumnya.
Jaehyun melepaskan lumatan Jaemin "i-inihh... Anneehh... "
"Tenang saja... " Jeno menaikkan tingkat getaran pada vibrator itu, menjadi tingkatan paling tinggi. Dan Jaehyun semakin berjinggit, dan meremat pundak Jaemin "J-Jeno... Lepaskan... St-stick ini... Ku.. Mohon... "
Mendengar permintaan kakaknya, tangan Jeno menggengam penis Jaehyun yang sudah mengeras lalu dielusnya hingga pucuk kepala penis yang terdapat ujung stick cock tadi. Jeno menarik setengah stick itu lalu dimasukkan kembali, Jeno melakukannya secara berulang ulang, sembari melumati telinga dan ceruk leher Jaehyun "aakkhh... S-ssakiitt Jenoohhh..."
Sedangkan Jaemin, sedari tadi ia meremat pantat sintal kakaknya, sesekali menekan nekan lubang berkerut kakaknya dan menikmati ekspresi yang Jaehyun keluarkan "kak Jaehyun, kau sangat seksi saat seperti ini. Membuatku semakin bergairah"
"Hhngghh.. J-Jaeminnhh..."
"Iyahh desahkan nama kami kak, sebut nama kami menggunakan bibir seksi mu itu" ucap Jaemin, lalu menggigit bibir bawahnya, wajah horny Jaemin terhadap Jaehyun, tak dapat lagi disembunyikan.
"Aku akan melepaskan stick ini, setelah kau bersedia memuaskan kami berdua" bisik Jeno tepat ditelinga Jaehyun, yang masih bisa didengar oleh kembarannya.
"Nngghhh.... "
Jaemin yang mendengar penutur an kemabarannya, ia juga mendekatkan kedua belah bibirnya ke telinga Jaehyun "puaskan kami, kak. Kami berjanji, kakak tidak akan merasakan sakit lagi"
Jaemin melepaskan pelukannya, lalu ia melepas juga sabuk yang ia kenakan, menurunkan resleting, juga menurunkan celana yang ia pakai beserta dalamnya, menapilkan penis besar yang sudah menjulang dan tegang.
"Ayo kak, penisku sudah tak sabar ingin masuk kedalam mulutmu"
Jaehyun melihat penis adiknya yang begitu besar, tak sebanding dengan miliknya. Agar tak merasakan sakit lagi, mau tak mau, Jaehyun harus memuaskan Jaemin. Ia bersimpuh lutut untuk menyamakan tingginya dengan penis Jaemin.
Jaehyun meraih penis itu dengan ragu, hingga digenggamnya sedikiy merematnya "sshh...aahh..." membuat sang pemilik keenakkan "sekarang masukkan kedalam mulut kakak. Anggap saja sebagai es krim kesukaan kakak." mendengar ucapan Jaemin, Jaehyun membayangkan penis adiknya adalah es krim kesukaannya.
Es krim yang sering ia beli untuk meningkatkan mood nya kembali. Setelah berhasil membayangkan, Jaehyun memasukkan penis Jaemin kedalam mulutnya "aaahhh... Ohh yeaahh... Seperti itu... " Jaehyun mengulum penis Jaemin benar benar layaknya mengulum es krim. "Aahh... Ini sungguh nikmat... "
Melihat sang kembaran yang dibuat enak oleh sang kakak, Jeno juga tak mau kalah. Ia melakukan hal yang sama, menurunkan celana beserta dalaman yang ia gunakan, menyondorkan penis yang juga tak kalah besarnya dengan milik Jaemin ke arah kakaknya "hey, tidak adil jika hanya Jaemin saja yang dilayani. Aku juga mau"
Mendengar hal itu, Jaehyun meraih dan menggenggam penis Jeno dan juga mengulumnya "aaahh... Yaaah... Ini sungguh luar biasa.... " Jaehyun mengulum penis kedua adiknya secara bergilir. Selain mengulum, Jaehyun juga mengocok penis kedua adiknya hingga pada akhirnya "AAAKKHHH... " kedua adik kembarnya menyeburkan cairan putih secara bersamaan tepat pada wajah Jaehyun.
Jaehyun mengusap wajahnya yang terkena sperma adik adiknya "jilat itu, dan telan" Jeno meminta kakaknya untuk menjilati dan menelan spermanya, dengan ragu Jaehyun melakukannya perintah adiknya.
Jeno dan Jaemin tersenyum puas melihat kakaknya tengah menjilati cairan putih yang disebabkan oleh mereka berdua. Sedangkan Jaehyun sendiri rasanya ingin memuntahkan kembali sperma yang terpaksa ia telan.
"Sekarang kita ke permainan intinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung
Fanfiction"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"