༶ ༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶༶
"Fuuuu fuuuuu Fuuuu
fuuuuuuu" Dion meniup bubur yang masih panas.Dion mencicip bubur itu sedikit untuk memastikan buburnya tidak panas lagi, lalu menyuapi Vio.
"Hei, jangan murung seperti ituuu."
Vio hanya menoleh ke arah Dion meskipun dia tidak dapat melihatnya.
"Kenapa kau masih di sini? kenapa tidak pergi saja? apa yang kau harapkan dari ku lagi? aku tidak bisa melihat!"
"Shhtt! no!. Jangan berbicara seperti itu!. Jangan memaksaku untuk pergi saat aku tidak ingin melakukannya."
Dion kembali menyuapi Vio perlahan.
"Tupai. Aku merindukan mu. Aku ingin melihat tupai yang ceria dan berisik seperti dulu lagi."
Vio hanya diam saja.
Semenjak pulang dari rumah sakit, dia memang lebih banyak diam, bahkan selalu tanpa ekspresi."Tupai, tidak ada yang berubah darimu. Aku tetap menyayangimu seperti sebelumnya." ucap Dion menggenggam tangan Vio.
"Sebentar." Dion meletakkan mangkuk bubur lalu mengangkat telpon.
"Halo?"
"Dion, ada hal penting. Tolong ke markas sekarang."
"Khap."
Dion mematikan telpon.Ia duduk kembali lalu menyuapi Vio lagi..
"Kau harus istirahat. Tidurlah. Aku akan menemanimu sampai kau tidur." Dion ikut berbaring lalu memeluk Vio.
"Di mana tupai yang dulu ku kenal hm?."
"Aku ingin tidur." ucap Vio tidak ingin menanggapi Dion yang berusaha menghiburnya.
Dion hanya bisa membuang nafas berusaha sabar.
"Baiklah, selamat tidur"
Dion mengecup kening Vio beberapa detik kemudian menyelimuti nya.●●●
Setelah Vio tertidur lelap, Dion diam-diam pergi ke markas.
Dia menutup pintu perlahan lalu berangkat karna anggota lain sudah menunggunya.
.....................
"Dion? kau lama sekali."
"Aku tidak bisa meninggalkan Vio. Aku menemaninya sampai dia tidur dulu."
"Heuih. Kau seperti suami yang diam-diam pergi berselingkuh."
"Shia!" Dion menendang Tee yang sedang duduk di sofa.
"Woyhh Dion! apa salahku?" tanya tee yang hampir jatuh dari sofa.
"Jangan bercanda saat mood ku sedang tidak bagus!"
"Baik baik"
Dion lalu duduk, kemudian bertanya.
"Ada hal penting apa?"
"Oh! lihat ini." ja menunjukan beberapa data di komputernya.
"Beberapa waktu lalu kau memberikan berkas padaku. Di dalamnya ada beberapa data yang kemungkinan itu data dari pelanggan kita yang memintamu membunuh Vio."
"Lalu?" tanya Dion lebih lanjut.
"Nah data yang kau berikan memiliki kecocokan dengan pelaku yang meretas data penjualan album nyonya Floy."
"Jadi.... bisa di bilang orang yang membuat nyonya Floy terkena skandal adalah orang yang sama dengan orang yang ingin membunuh Vio?"
"NAH! ITU DIA!" ucap tee berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHUT DOWN [1] [BBB]
Fanfiction⚠️‼️🔞 Ini adalah kisah tentang cinta antara pembunuh dan targetnya. Apa menurutmu seorang pembunuh dapat jatuh cinta? Cinta memang datang di waktu yang tidak terduga, bisa kepada siapa saja. Kisah ini membuatmu bertanya, siapa sebenarnya yang be...