BAB 3

1.6K 235 12
                                    


Warning: sekali lagi ini fanfiction Sasuhina. Jadi kalau dari kalian merasa part Sakura di bab ini banyak dan kurang suka. Saya mau tekanin kalau semua demi kepentingan alur cerita ya. Terima kasih untuk pengertiannya.

*Kalian bisa baca ini sambil dengerin Kana Nishino- If. Karena liriknya relate banget sama jalan cerita Alone. Ini juga ost resminya Naruto The last tower ya*

Di masa depan saat kau membayangkan dirimu. Apakah mungkin aku ada di sana? - Sasuke Uchiha.

Dari kejauhan Sakura menangkap sosok Sasuke berdiri kebingungan di dalam hiruk pikuk pasar. Sakura berlari kecil penuh semangat.

"Sasuke, kau mencari sesuatu?"

"Oh Sakura, bukan apa-apa." Sasuke tampak sedikit terkejut dengan kedatangan Sakura. Karena sejak tadi Sasuke fokus memutari pasar mencari hadiah untuk seseorang.

"Sungguh? Kau tampak kebingungan. Katakan saja kau mencari apa, siapa tahu aku bisa membantumu."

Sasuke menggeleng kemudian berjalan menghindari Sakura. Tapi perempuan itu masih mengikutinya.

"Kau tidak ada kegiatan Sakura?" Sasuke berhenti.

"Tidak ada. Apa Sasuke bertanya karena ingin jalan-jalan berdua denganku?" Sakura memerah malu.

"Kau punya banyak waktu luang. Daripada mengikutiku lebih baik berlatih bukan? Sebentar lagi ujian Chuunin. Kau bahkan lebih lemah daripada Naruto."

"Ya itu S-sasuke. Aku memang berniat berlatih." Sakura tertawa canggung. "Kalau begitu aku duluan. Jaa ne."

Sakura pergi membawa rasa malu dan kesal karena diusir Sasuke. Dia memang berniat pergi latihan sebelum bertemu Sasuke. Ucapan Sasuke sedikit keterlaluan. Aku kan jadi malu.

"Sakura."

"Ya?"

"Apa tawaranmu masih berlaku?"

Tidak butuh 3 detik untuk Sakura menjawab pertanyaan Sasuke.

"Tentu."

Rasa kesal dan malu yang Sakura rasakan hilang dalam sekejap. Seolah kalimat menyebalkan Sasuke tadi tidak pernah ada.

Sudah hampir 1 jam Sasuke memutari pasar mencari hadiah yang cocok tapi dia kehabisan ide. Sasuke tidak tahu kesukaan orang itu. Jadi Sasuke pikir Sakura bisa membantunya. Dia sedikit bersalah sudah berkata kasar dan mengusir Sakura.

"Maaf," ujar Sasuke pelan.

"Eh? Untuk apa Sasuke minta maaf?"

"Ucapanku. Aku malah menahanmu di sini."

"Tidak perlu meminta maaf. Lagipula aku yang menawarkan bantuan lebih dulu." Entah perasaan Sakura saja atau memang hari ini Sasuke tampak lebih lembut. Sakura sering mendapat penolakan lebih kasar. Tapi baru kali ini dia mendengar Sasuke meminta maaf. Sungguh luar biasa.

"Aku ingin bertanya, Sakura." Suara Sasuke ragu.

"Ya?"

Sakura terheran Sasuke menolak bertatapan dengannya. Apalagi wajahnya sedikit merah. Kenapa Sasuke malu?

"Apa yang disukai perempuan?"

"Eh?!!"

Meski suara Sasuke lirih dan tenggelam oleh riuhnya pasar. Sakura menangkap dengan jelas pertanyaan yang membuat Sasuke tersipu.

Perempuan? Apa Sasuke menyukai seseorang? Siapa? Apa mungkin aku? Sakura tak bisa menyembunyikan raut bahagia. Membayangkan Sasuke tertarik padanya membuat senyum wajah cantiknya berbinar.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang