"Udah seminggu Lo pacaran sama si Ara miskin Chik?"
"Iyaa ya engga kerasa dah,Chika seorang wanita cantik dan kaya raya jatuh hati pada Ara wanita miskin haha"
"Bener Dey kaya cerita wattpad aja Lo"
"Dey,Eli gue engga pernah cinta sama si miskin yakali apa manfaatnya ke gue amit amit jangan sampe deh gue cinta sama tuh si miskin"obrollan mereka terus berjalan bahkan sampai tertawa tanpa mereka sadari ada seorang wanita yang menatap mereka dengan luka..
Tawa Chika seketika terhenti ketika ia menatap mata hitam bulat itu,pandangannya ia alihkan kearah lain..
Entah mengapa Tuhan mengerti keadaan hatinya saat ini sehingga hari ini ia menghadirkan hujan bersama dengan petir ia menggosok tangannya berharap hangat akan menyelimuti nya,pukul 5 sore tapi Ara masih berada di halte dekat kampusnya...
Ara satu satunya orang yang memakai beasiswa dikampus itu,Ara hanya anak dari seorang tukang bubur keliling syukur ia dikaruniai otak yang sangat cerdas..
Ara menatap mobil mewah yang sangat ia kenali berhenti didepannya tak lama seorang lelaki paruh baya turun menggunakan payung..lelaki paruh baya itu tersenyum..
"Sore non Ara,non Chika sudah menunggu didalam mobil"
"Sore juga pak,maaf untuk hari ini saya pulang sendiri saja kebetulan saya mau mampir dulu membeli buku"
"Aduh non Ara bilang sendiri deh yaa ke non Chika"Ara tersenyum ia mengangguk ia berjalan mendekat kearah mobil tentu dengan pak oniel yang setia memayunginya..
Tok..tok..
Kaca jendela mobil terbuka menampilkan Chika yang sudah berganti pakaian..
"Aku hari ini mau ke toko buku dulu"
"Aku engga nanya"Ara terdiam tak lama ia tersenyum
"Yaudah kamu sama pak oniel pulang aja"
"Masuk"
"Aku mau ke to.."
"Aku juga mau kesana ada yang mau aku beli"
Ara menghela nafas pelan ia perlahan berjalan ke seberang pintu mobil Chika dengan perlahan ia membuka sepatu nya yang basah dan masuk kedalam mobil setelah menyimpan sepatunya didalam tas..
Ia terdiam menatap kedepan tak mempedulikan Chika yang sedang menatapnya..
"Katanya kamu pintar sepatu itu dipake dikaki bukan ditaro ditas"Ara melirik kearah Chika
"Sepatu ku basah nanti kena mobil kamu"
"Terserah"
Mereka sudah sampai di toko buku,mata Ara memancarkan kebahagiaan yang amat sangat terpancar ia berjalan mencari buku yang sudah lama ia nanti,kini sudah ada 3 buku yang ada ditangannya..
Ia berjalan kearah Chika yang sedang sibuk dengan iphone-nya..
"Kamu sudah menemukan apa yang kamu cari?"Chika hanya mengangguk
"Buku apa?"lagi lagi Chika tak menatap nya tapi mengambil satu pulpen yang sudah ia kantungi
"Pulpen?"Chika menghela nafas"Iya pulpen apa dimatamu ini sebuah bom atom?"
"Itu bisa beli diwarung bahkan kantin kampus juga ada"
"Aku mencari yang harganya mahal dan aku menemukannya disini"Ara tersenyum
"Yasudah mana? Biar aku bayar"
"Kamu pikir aku tidak mampu membayar satu pulpen? Aku beli pabrik nya juga bisa"Ara menghela nafas ia berjalan didepan Chika,ia tersenyum ketika tahu siapa yang menjadi kasir hari ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT CHIKARA
Short Storyone shoot dulu aje kali Yee kalau dah rame baru lu pada minta gue apa aja dah,puisi boleh,cerpen boleh,cerita panjang boleh,asal jangan nyuruh gue bikin mie lagi Mager soalnya.thanks.