Nyampe di rumahnya, Dino langsung biarin San main sama bapaknya di kolam renang pakai pelampung, sedangkan dia sendiri, nikmatin waktu bersantai di kursi pinggir kolam sambil minum jusnya. Sambil nunggu Ten hyung sama Johnny hyung dateng bawa Hendery buat main bareng San.
"Chaaannnnieee," panggil Ten sambil lari-lari kecil. Dino yang ngeliat Ten udah dateng pun langsung ngubah posisinya jadi duduk terus ngerentangin tangan, buat minta peluk sama hyung kesayangannya itu. Dan Johnny cuma ngegelengin kepala ngeliat duo hamil itu pelukan erat sambil gendong Hendery yang udah excited buat nyemplung bareng San.
"Makmur bener hidup lo, Jeff," kata Johnny sambil ngegelengin kepalanya pelan dan menurunkan Hendery yang sudah ribut-ribut ingin turun di pinggir kolam. Jeff ngangkat alis.
"Maksud lo?" tanya Jeff. Johnny kasih unjuk ke arah Dino dengan dagunya. Seakan mengerti dengan maksud Johnny, Jeff ketawa.
"Ya..gimana ya, punya yang kayak dia, masa gue sia-siain?" kata Jeff sambil naik turunin alis. Johnny ikut ketawa. "Apaan? Bikin nagih?" goda Johnny. Jeff cengar-cengir doang. Emang pikiran bapak-bapak ini gak bisa di tebak.
Sedangkan anak-anaknya, San dan Hendery asik bermain di kolam renang dan berceloteh ria.
"Uwooongg... Ada bebek kethil!" kata San excited. Hendery menoleh kesana-kemari, mencari bebek yang San maksud.
"Thimana? Nda ada tuh," jawab Hendery.
"Ih ituu di thituu!" balas San kekeuh. Namun Hendery tetap mencari kesana-kemari.
"Nda adaaaa. Athu nda liatt," balas Hendery nggak mau kalah.
"Di belakang lumput thituu! Tuu lagi kethinii," balas San. Hendery yang melihat objek fokus yang San tunjuk pun awalnya mengernyitkan dahi. Namun, tak lama kemudian ia melihat sekumpulan bebek sedang berjalan sambil berbaris di depannya. Membuat duo bocil itu menatapnya kagum."Dia ndak belenang kethini ya?" tanya San. Hendery pun menggeleng sedih.
"Ndak. Munthin tathut tendelam," kata Hendery dengan pengetahuan nya yang minim.
"Matha tih? Thoba bawa kethini thatu," kata San. Hendery pun dengan menurut, mengangkat seekor anak bebek yang sedang berbaris itu dan kemudian membawanya ke kolam renang. Sedangkan anak bebek yang di culik paksa itu pun bersuara nyaring, meminta pertolongan.Saat Hendery menyeburkan sang anak bebek ke dalam kolam renang, tak lama kemudian, induk bebek itu pun mematuk betis Hendery. Hingga anak itu oleng dan kecebur ke dalam kolam renang.
"HUAAA MAMAAA!! TOLONGIN ENTEYIII!!" teriak San. Kedua pasang orang tua itu pun menoleh dengan cepat. Dan Jeff yang masih berada di kolam renang pun segera mengangkat anak sahabatnya itu keluar kolam renang.
"Astaga, Der. Kalo mau nyemplung, tunggu Dad dulu. Kamu ini ngapain sih?" tanya Johnny sambil menggendong anaknya yang kayak setengah bengong. Buat dia, ini semua tuh masih sulit di proses ya >:(
Masa dia cuma nyuruh bebek berenang aja, tau tau malah dia yang ikutan kecebur? Aneh >:("Dery nggak apa apa kan John? Nggak ada yang luka kan?" tanya Ten sambil natap Hendery khawatir, pas Johnny bawa Hendery ke deket Ten. Johnny justru menggeleng tak yakin.
"Coba kamu cek deh babe. Soalnya tadi dia tiba-tiba nyebur gitu aja," kata Johnny. Ten pun langsung membolak-balikkan tubuh anaknya. Mencari bagian tubuh yang sekira nya luka."Dery tadi ngapain? Kok bisa kecebur?" tanya Ten halus. Yang di tanya pun nampak berpikir keras.
"Mmm.. Nolongin bebek kethil buat belenang di kolam. Tapi di gigit thama bebek gedee, telus kecebul," balas Hendery dengan wajah agak serius. Dino yang mendengar kepolosan Hendery pun melongo, sedangkan Ten menghela napas lelah.
"Maklum ya Chan ya. Hendery emang suka out of the box anaknya," kata Ten. Namun yang di sebut pun protes tak terima.
"Than yang nyuluh! Eyi ithutin!"
"Kamu jangan nyalahin temen atas kesalahan kamu sendiri ya. Nggak baik," jawab Ten.
"Ish!" si bayi satu ini pun cemberut dan membelakangi Ten. Membuat dino terkekeh pelan."Dery mau es krim ngga? Uncle punya es krim loh. Kita makan sama-sama yuk, sama San juga. Gimana? Mau nggak?" tanya Dino lembut. Yang di panggil pun menoleh ke arah dino.
"Eyi di kathih dua ya?" tanya nya menawar sambil menunjukkan 4 jari dengan wajah serius. Ten mengusap wajah Hendery.
"Itu empat bocah. Bukan dua. Dua begini," kata Ten sambil ngasih tau Hendery. Namun Hendery protes.
"I know, Mom. Ini dua untuk eyi telus dua untuk than. We al deal?" kata Hendery ngeles. Ten pun mencubit pipi anaknya pelan.
"Iya terserah kamu deh ya. Bebas udah," balas Ten mencoba sabar dengan kelakuan anaknya. Dino tersenyum."Tapi uncle boleh minta tolong sama Dery ngga?" tanya Dino. Fokus Hendery pun beralih ke Dino.
"Minta tolong apa? Kalo bitha di bantu, ntal eyi bantu," jawabnya singkat. Dino hampir tertawa, namun dia tahan melihat keseriusan bocil satu ini.
"Tolong ajak San buat udahan berenangnya ya? Biar kita bisa makan es krim sama sama," kata Dino. Hendery pun tampak berpikir.Kayaknya, yang di suruh ini nggak susah. Dan dia juga udah kepingin makan es krim bareng temennya itu. Akhirnya dia pun mengangguk.
"Oke uncle, eyi ajak than nya," kata Hendery. Dino pun mengelus puncak kepala Hendery sambil tersenyum.
"Makasih ya," kata Dino. Hendery pun mengangguk dan mengajak San. Sedangkan Dino, mengambil es krim ke dalam rumah.Setelah San selesai berenang, lalu berganti pakaian, kedua bocil itu pun menikmati es krimnya dengan riang. Sedangkan kedua bapak-bapak lainnya yang sibuk mengobrol satu sama lain pun menatap keluarganya dengan senyum penuh arti.
"Indah bener, kalo di liat-liat," kata Johnny. Jeff menganggukkan kepalanya.
"Ini kalo adeknya mereka lahir, kayaknya bakal nambah seru," kata Jeff.
"Oh iya. Terus soal lo bangun cluster Neo udah selesai?" tanya Johnny tiba-tiba
"Udah. Tinggal grand opening sama akad rumah. Lo sama yang lain, jadi pindah juga?" tanya Jeff. Johnny pun mengangguk.
"Udah. Tinggal nunggu ada waktu aja," kata Johnny. Jeff pun mengacungkan jempolnya.
"Nggak kebayang, serame apa cluster yang gua buat nanti," kata Jeff. Johnny pun tertawa.
"Yang pasti, jangan satuin Doyoung sama Soonyoung. Kalo nggak nanti lo bisa di geprek Jihoon. Soalnya, Taeyong sama Doyoung aja udah huru hara terus mereka berdua. Hahahaha," tawa Johnny. Jeff pun ikut tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind Of Future
Randomkisah tentang keluarga dan kehidupan sehari-harinya Last book of trilogy: Me After You