prolog

86 4 0
                                    

"HAH?! Renjun dirumah sakit?"

"Ya kalian cepat kemari renjun memerlukan kalian"
Jeno yang mendengar perkataan dari sebrang sana langsung buru buru mengambil kunci mobilnya sambil menelfon jaemin

Jeno mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi untungnya tidak ada polisi yang melihat

Sesampainya dirumah sakit jeno segera mencari tempat renjun berada

"Bubu, renjun?"

"Mana jaemin?"

"Dia sedang dalam perjalanan"

"Masuklah ke dalam renjun masih belum sadar"
Jeno yang mendengar itu lemas, dan bergegas masuk keruang renjun

"babe, u okey?" Jeno melihat renjun tidak sadar diatas kasur rumah sakit dengan perut buncitnya

"Sorry, maaf ren seharusnya aku ga ninggalin kamu sendiri" sekarang jeno menyesal karena seharusnya dia tidak pergi kekantor tadi pagi

Tidak lama jeno merasa jari renjun bergerak, ia melihat mata renjun terbuka secara perlahan "babe?" Jeno berusaha memastikan jika suami kecilnya itu sadar

"J-jeno" renjun berusaha memanggil jeno dengan kesadaran yang belum sepenuhnya

"Iya sayang ini aku, kamu butuh sesuatu atau aku harus panggil dokter?" Ketika jeno ingin bangun tangannya ditahan oleh renjun membuat pandangan jeno kembali ke renjun dan ketika jeno melihat renjun ia hanya menggeleng

"Dimana jaemin?"

"dia sedang dijalan sayang" jawab jeno sambil mengelus perut renjun

"jaga bayi kita ya jen"

"iya aku pasti jaga bayi kita, kita akan jaga bareng bareng" renjun menggeleng mendengar jawaban dari jeno

"ga jen, aku, aku mau ikut buna kesana" jeno sontak kaget mendengar ucapan renjun

"ga kamu bakal tetep disini ren sama aku sama jaemin sama bayi kita nanti" renjun menggenggam tangan jeno sambil tersenyum

"maaf" pintu kamar renjun diketuk dan menampilkan seorang dokter yang menangani renjun

"selamat malam tuan jeno, kita harus segera membawa tuan renjun ke ruang operasi"

"ruang operasi? maksudnya dok?"

"kondisi tuan renjun sangat lemah jadi kita harus mengeluarkan janin dalam kandungannya karena akan sangat berbahaya jika kita membiarkannya"

"tapi mereka akan selamat kan dok?"

"kemungkinannya hanya 30% itu ketika tuan renjun mampu bertahan ketika operasi berlangsung dan untuk bayinya masih 6 bulan masih sangat lemah, kami tidak ada jalan lain selain mengeluarkan janinnya atau keduanya akan tiada" jeno bingung dia benar benar bingung sekarang dia ga tau harus melakukan apa dia sangat ingin anaknya lahir dengan selamat tapi dia juga ingin renjun tetap berada bersamanya

pada akhirnya renjun dibawa keruang operasi, taeyong yang melihat menantunya dibawa sempat bingung sampai jeno menghampirinya

"jen ada apa? kenapa renjun dipindahkan" taeyong semakin dibuat bingung karena melihat anaknya sangat berantakan

"jen ada apa? jawab mommy" taeyong mengguncang tubuh sang anak dan disitu jeno memeluk mommy nya sambil menangis

taeyong yang melihat anak keduanya ini menangis sangat heran jeno adalah anak yang sangat cuek dan tidak perduli dengan sekitarnya dan ketika merasa sedih pun jeno akan menyimpannya

jeno pun menceritakan semua yang dibilang dokter kepadanya, sekarang taeyong merasakan apa yang dirasakan anaknya itu

°°°

jeno tengah menunggu dengan gelisah, disana sudah ada jaehyun, mark, haechan, dan sungchan. jaemin? dia masih belum sampai dari 3 jam yang lalu dia memang sedang tidak berada dikorea dia sedang ada dijepang untuk melihat proyek barunya

dokter yang menangani renjun keluar dari ruang operasi dan menatap jeno dengan kasihan

"bagaimana dok?" tanga jaehyun yang berada disamping jeno

"maaf tuan renjun tidak bisa diselamatkan" semua yang ada disana sangat kaget bahkan taeyong sudah tidak sadarkan diri sedangkan jeno dia sudah terduduk lemas yang renjun katakan padanya benar benar terjadi

"sebelum operasi tuan renjun meminta saya untuk menyelamatkan janinnya ketimbang dirinya sendiri" jeno berusaha bangkit

"dimana anak saya?"

"anak tuan sedang dibersihkan nanti tuan bisa melihatnya diruang bayi"

*aku ga tau nama ruangan yang isinya bayi yang baru lahir itu apa 😭😭*

jeno sedang menatap anaknya yang baru saja lahir bahkan jeno belum memberinya nama

jenazah renjun akan dimakamkan setelah jaemin datang, jaemin belum mengetahui kondisi renjun sekarang tidak ada yang sempat mengabarinya
bahkan sedari tadi jeno tidak memegang ponselnya mungkin tertinggal di mobilnya

°°°

"dimana ruangan renjun?" tanya jaemin yang sudah bertemu dengan jeno

"kita keatas dulu" jaemin yang ingin buru buru bertemu renjun pun hanya mengikuti jeno

sesampainya didepan ruang jaemin malah merasa bingung karena yabg yang dia lihat hanya lah bayi bayi yang baru lahir, jaemin menatap jeno dengan penuh pertanyaan

"ini anak kita"

"hah?" jeno menarik jaemin keluar ruangan tersebut dan terdapat jaehyun yang sudah menunggu

"ini sebenarnya ada apa? dimana ruang renjun? jaemin mau liat dia"

"renjun sudah tiada, dia akan dimakamkan sebentar lagi" sakit, tiba tiba dada jaemin sakit terasa seperti ditusuk, jaemin menggeleng "ga mungkin, renjun pasti masih hidup, kalian bohong kan? iya kan jen, dad JAWAB JAEMIN!!"

"kenapa kalian ga bilang sedari tadi? kenapa kalian ga ngabarin jaemin? apa kalian lupa kalo jaemin juga suami renjun?"

"jaem kita dirumah sakit" ujar jeno berusaha mengingatkan saudara kembarnya itu sedangkan jaemin hanya berlalu pergi mungkin dia butuh waktu sendiri

"jen, bagaimana dengan nama anakmu?"

"jeno belum memikirkan itu dad"

"apa renjun tidak pernah memberi tau nama yang dia inginkan?"

"renjun pernah mengatakan kalau anaknya perempuan dia akan menamakan kaeyla"

"jung kaeyla" lanjut jaehyun

My Daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang