extra chapter 5 [ Hujan ]

5.1K 584 6
                                    

- happy reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- happy reading -

Haka mendengus kala melihat keadaan di luar sana turun hujan, rencana nya untuk bermain bola bersama Janu serta Naka gagal sore ini.

Kenapa hujan tidak turun saat pagi saja? Pasti ayah nya akan meliburkan diri nya dan Naka jika itu terjadi.

Ah payah!!

"Kata nya mau main bola, Ka? " Tanya Johan.

Haka menggeleng lemas, lalu berkata, "Hujan tuh pah, masa mau main? "

Johan hanya mengangguk samar dan kembali pada kegiatan nya.

Haka menoleh ke arah kanan dan kiri, keadaan rumah begitu sunyi. Hanya ada diri nya dan Johan di sini.

Naka sedang tidur, dan Mars sedang berada di rumah Cakra dan Janu.

Sekarang tinggal ia sendiri.

"Pah, Haka pengen ke rumah na Cakla." Kata Haka.

"Boleh aja, asal pake jas hujan kesana nya, jangan main air di tengah jalan." Pesan Johan.

Setelah mendengar penuturan dari Johan, Haka langsung menuju garasi untuk mengambil jas hujan, tidak lupa ia membawa bola sepak milik nya.

"PAH KALO NANA BANGUN TELUS NYALIIN HAKA, BILANG AJA KALO HAKA KE LUMAH NA CAKLA YO? "

"IYO!! "

"OKE!! "

Haka langsung berjalan menuju rumah Cakra setelah memakai jas hujan.

'Pasti selu kalo main bola sambil hujan-hujanan' Batin Haka.

Ia ingin, tapi Johan pasti akan marah jika tau ia hujan-hujanan.

Terakhir kali Haka dan Naka bermain hujan itu 2 minggu lalu, mereka berdua langsung demam selama 3 hari setelah bermain hujan.

Di perjalanan ke rumah Cakra Haka terus bernyanyi sambil meloncati genangan air yang ia lewati.

Jika Naka ada di sini pasti lebih seru.

"Oh itu lumah na Cakla." Gumam Haka pelan.

Saat mendekati rumah tempat sepupu nya tinggal, Haka mendengar suara tawa.

"BALL NYA KEMPES UY DI DUDUKIN JANU!! "

"GANTIIN HEH, ITU PUNYA HAKA!! "

HAKA NAKA [ belum di revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang