.............."Ra, besok lo ada acara gak?" tanya Bara.
Hera menggeleng. "Gak, kenapa?"
"Besok geng gue mau healing gitu ke puncak, tapi mereka pada bawa doi"
"Terus?" Hera menaikkan alisnya.
"Lo ikut yuk, buat partner gue, masa iya gue jomblo sendiri" ajak Bara.
"Gak ah, males, capek"
Bara menghela nafas, lalu dia berpikir kembali untuk membujuk Hera.
"Gue beliin album terbaru bias lo deh, gimana?"
Mata Hera langsung berbinar, dia menoleh ke Bara.
"Seriussss?"
Bara mengangguk. "Dua rius malah, tapi lo harus ikut gue"
Hera berpikir sejenak, lalu dia mengangguk, yahh itung-itung juga buat refreshing lah, demi punya album yang dia inginkan.
Bara tersenyum. " Oke, besok gue jemput"
" Gue ke kelas dulu"
Bara pergi dari kelas Hera. Tak lama teman sebangku Hera datang.
" Kenapa lo senyum-senyum sendiri?"
"Gue bentar lagi punya album my bias yang baru rilis ituuu" girang Hera.
"Wahh itu kan mahal banget, uang dari mana lo? Ngepet?" tanya Siska.
"Dihh gak lah, mau di beliin Bara"
"Anjayy dalam rangka apa tuh Bara beliin album mahal gitu"
"Emm cuma nemenin dia besok buat healing ke puncak"
"Anjayy anjayy, andaikan gue punya pacar dari salah satu geng sepupu lo, pengen ikuttt" keluh Siska.
"Salah sendiri nolak Abi"
Siska mengerutkan bibirnya, padahal Abi salah satu tipe cowok yang pinter, ganteng lagi, tapi ditolak Siska karna masalah sepele, yaitu mesum.
"Apa gue terima aja yaa"
"Bego! Abi udah deket sama cewek sebelah kayaknya" timpal Hera membuat Siska melotot.
"Bodoamat, nanti pulang sekolah mau gue sikatttt" ucap Siska, Hera geleng-geleng, nasib punya temen gesrek gini.
.........
Follow , vote dulu biar cepet up !
KAMU SEDANG MEMBACA
Cousin 🔞
RandomMengandung adegan dewasa ‼️🔞 Mengandung kata-kata kasar, bijak dalam memilih bacaan ‼️ Hera tak munafik kala tangan sepupunya itu menyentuh dirinya. Jujur dia ingin merasakan hal lebih, tapi dia tak mau masa depan yang dia jaga hancur. Follow, vote...