Happy reading guys ❤️
***
Hari yang cukup cerah untuk memulai hari. Mila duduk di tempatnya. Ternyata Aura, Liona, dan Nadira belum datang. For your information mereka itu teman-teman Mila.
"Huh emang gue yang paling rajin," puji Mila pada dirinya sendiri.
"MY BABY HONEY MILA, I'M COMING." Semua orang di kelas menengok ke arah Mila karena teriakan tersebut.
"Ck si Aura pagi-pagi udah bikin gue malu aja." Ya, suara itu memang milik Aura. Mila tentu tahu suara cempreng temannya itu.
"Hello guys, Aura yang cantik membahana sejagat raya ini datang." Pemilik suara tadi itu akhirnya terlihat. Dia memasuki kelas dengan senyuman yang sangat lebar. Mila saja takut jika bibir Aura akan sobek.
Aura lalu duduk di kursi depan meja Mila. "Hello my baby honey Mila," sapa Aura ketika bokongnya sudah menempel pada kursi.
"Please deh Ra, bisa gak sih lo kalau panggil gue itu gak usah ada my baby honey-nya segala. Gue gak mau ya disangka lesbi sama lo."
"Gue juga gak mau kali. Sorry nih ya, gue udah punya pacar. Ya kali ayang gue digantikan sama elo." Pamer terus. Sudah tahu temannya itu jomblo, Aura malah menyinggung soal pacar.
Mila hanya merotasikan bola matanya. Mood dia di pagi hari yang cerah ini hancur seketika.
Setelah itu mereka fokus pada ponsel masing masing. Aura yang ber-chatting ria dengan sang pacar, sedangkan Mila yang hanya scroll layar beranda ponselnya bulak-balik. Nasib jomblo.
Ketika Mila sedang fokus-fokusnya, kursi di sebelahnya berderit. Ya, Liona, teman semejanya datang. Yang janggal adalah raut wajah Liona terlihat sangat tidak bersahabat. Berbanding terbalik dengan wajah Aura yang tadi.
"Kenapa lo?" Tanya Mila.
"Gak papa." Jawaban khas cewek sekali. Tapi Mila tahu, Liona sedang tidak baik-baik saja.
"Woy Aura! Temen lo lagi galau nih. Jangan pacaran terus lo." Dengan otomatis Aura berbalik badan.
"Lo kenapa?" Tanya Aura pada Mila.
"Bukan gue bego. Tapi si Liona."
"Ya biasa aja dong. Gue kan gak tau. Jadi lo kenapa Li? Cerita deh. Gak biasanya banget lo galau." Ya, Liona ini memang yang paling cuek diantara mereka berempat.
"Gue sama Azlan ribut."
"HAH KOK BISA?" Tanya Mila dan Aura kompak.
"Ya bisalah."
Jadi, Azlan itu pacarnya Liona. Kenapa bisa Mila dan Aura kaget? Karena setelah satu tahun lebih Liona dan Azlan berpacaran, baru kali ini mereka ribut. Jika yang ribut Aura dan pacarnya sih sudah biasa. Tapi ini Liona!
"Ya alesannya apa lo bisa ribut sama Azlan?" Tanya Aura. Dan Mila mengaggukinya, bertanda setuju dengan pertanyaan Aura.
"Gue kemarin liat Azlan di mall. Bareng cewek sambil peluk-pelukan. Selingkuh kali dia. Udahlah gue gak mau bahas," jelas Liona yang sebenarnya enggan. Dia memang terlihat cuek, tapi mereka tahu Liona hanya tidak ingin memperlihatkan kelemahannya.
Liona membaringkannya kepalanya di atas meja dengan tangan yang tertelungkup. "Gimana nih?" Tanya Mila pada Aura tanpa suara. Aura hanya mengangkat bahunya, lalu berbalik ke depan lagi.
"Assalamualaikum." Suara lembut itu mengalun indah. Sudah dipastikan suara itu milik seorang perempuan berhijab yang duduk di samping Aura. Siapa lagi jika bukan Nadira.
"Waalaikumsalam," jawab Mila. Hanya Mila yang menjawab, karena Aura sudah kembali sibuk dengan ponselnya dan Liona yang sepertinya sudah tertidur.
"Kenapa si Liona?"
"Ribut katanya sama Azlan," jawab Mila seadanya.
***
Bel istirahat berbunyi. Mila, Aura, Liona, dan Nadira langsung bergegas ke kantin sebelum seluruh meja kantin penuh.
Dan tentu saja karena kegesitan mereka, mereka mendapatkan tempat duduk. Langsung saja mereka memesan makanan dan minuman untuk mengisi perut.
"Eh Nad, lo beli cincin baru?" Tanya Mila yang tidak sengaja melihat jari manis Nadira dihiasi oleh cincin putih yang sangat cantik.
"Bukan, gue gak beli."
"Terus? Lo nyolong gitu?" Sahut Aura.
"Gue abis tunangan."
"WHAT?" Lagi-lagi Mila dan Aura kompak.
"Serius lo tunangan? Sama siapa? Bukannya lo gak punya pacar ya?" Kepo Mila.
"Abi yang memilih pasangan buat gue. Bisa dibilang gue dijodohin."
"Kok lo mau sih?"
"Gue harus nurut apa kata Umi sama Abi. Lagi pula cowoknya seagama, taat, cakep, baik, mapan, pokoknya udah lengkap deh."
"Kok lo gak ngundang-ngundang kita?"
"Acaranya tertutup. Cuma keluarga gue sama mas Zidan aja."
"Anjir, beda yang udah tunangan mah, pake mas segala," heboh Aura.
"Ra, Nad, Li," panggil Mila dengan suara lesu.
"Kok gue doang sih yang jomblo? Pengen punya cowok juga huaaaaaaa," rengek Mila yang membuat ketiga temannya reflek menutup mulut Mila.
"Berisik anjir," hardik Aura.
"Ya gue pengen punya pacar. Gimana caranya?"
"Mil, sebenernya yang naksir lo tuh banyak. Elo-nya aja yang menutup mata. Jangan jauh-jauh deh, Arden aja kayaknya suka sama lo." Huh, Mila malah mendapat ceramahan.
By the way Arden itu teman sekelas mereka. Cukup dekat juga dengan mereka, hanya saja Arden lebih dekat dengan Mila karena mereka berdua sudah berteman sejak SMP.
"Dih, gak mau ah. Gak mungkin banget Arden suka sama gue. Tuh anak kerjaannya ngajak ribut doang," elak Mila.
"Tuh kan, elo mah minta saran tapi nyanggah mulu."
"Kenapa lo gak main anonymous chat aja di tele?" Itu adalah saran dari seseorang yang sedang galau. Sekalinya bersuara, Liona memberi ide gila.
"Masa gue main kayak gituan sih. Gak elit banget." Sudahlah, memberi masukan pada Mila itu percuma saja. Dia itu keras kepala.
"Terserah lo deh."
***
Setelah sampai rumah, Mila berbaring di kasur besarnya. Dia memikirkan semua hal yang sudah dia lewati di sekolah.
Dia membuka ponselnya dan membuka aplikasi tik tok. Tidak lama ia keluar lagi, berganti ke aplikasi instagram. Tidak lama lagi, ia beralih ke twitter. Dan akhirnya dia membanting ponselnya.
"Sebel gue. Di tik tok liat orang pacaran, di instagram quotes patah hati semua isinya, di twitter juga sama. Ya Tuhan, kenapa hamba tidak punya pacar huhuhuhu."
Ting
Suara notifikasi dari ponsel Mila terdengar.
Ternyata notifikasi dari aplikasi spotify yang memberi tahu ada episode baru dari podcast-nya Rintik Sedu. Episode podcast-nya berjudul 'Dari Sana: Virtual (Lagi)'. Apakah ini pertanda untuk Mila melakukan saran dari Liona?"Apa gue harus main anonymous chat biar dapet pacar?"
***
Vote & comments ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Boyfriend (On Going)
Literatura FemininaDia Mila Widyanto Diningrat, siswi kelas XII SMA yang sedang galau karena sampai saat ini, dia masih menyandang status jomblo. No no no, dia gak jomblo dari lahir. Sebenarnya dia baik-baik saja jika berstatus jomblo. Tapi dia bosan menjadi tempat cu...