LIMERENCE 75

6.3K 825 28
                                    

Update! Jangan lupa vote dan komentarnya ya 😽 selamat malam Minggu dan selamat membaca ❤️

Hari ini Karina benar-benar menghabiskan waktunya bersama Javas dan Ibu Ardhani. Ibu mengajaknya pergi berbelanja bersama Javas. Menghabiskan waktu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Karina bahkan tidak pernah berpikir kalau dia akan sedekat ini dengan Ibu Ardhani. Keadaan seakan terbalik dengan drastis. Ibu Ardhani yang dulu membencinya sekarang memperlakukannya dengan sangat baik, baik sekali sampai Karina merasa ini sebuah mimpi.

Yiska tidak bisa ikut karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan yang tak bisa di tinggalkan. Begitu juga dengan Ayah, Ivander dan Ardhani yang seperti biasa akan melakukan aktivitas mereka, bekerja. Ardhani sudah mengambil beberapa hari libur dan hari ini dia harus masuk kerja lagi dan menyelesaikan tugas menumpuk yang sedang menunggunya.

"Bagaimana? Ini bagus kan?" tanya Ibu, memamerkan kemeja kotak-kotak anak laki-laki ke arah Karina.

Karina yang juga sedang melihat-lihat tersenyum kecil. "Bagus Bu."

Ibu tersenyum senang. "Kalau di pakai Javas pasti akan semakin tampan, bagaimana? Javas mau?" tanya Ibu kepada Javas yang duduk di Stroller. Javas tidak menjawab, anak itu hanya tertawa gemas saat Ibu memamerkan dua kemeja berbeda warna itu di depan Javas.

"Benarkan? Bagus yang mana? Mau yang warna biru apa mereh?" tanya Ibu, masih asyik mengobrol dengan Javas.

Sementara Karina hanya tersenyum kecil melihat pemandangan itu. Dia tidak pernah menyangka kalau Javas akan mendapatkan perlakuan seperti ini. Dulu, mimpinya hanya bisa memiliki keluarga bahagia dengan Javas. Keluarga yang lengkap yang selalu dia impikan sedari kecil. Dan sekarang, Javas mendapatkan lebih dari itu. Dia juga mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Neneknya. Jadi, apakah Karina masih mau menolak Ardhani yang ingin menikahinya? Jawabannya sudah jelas tidak mungkin. Sekali pun Karina tidak mencintai Ardhani, dia tetap akan melakukannya demi Javas. Dia tidak mau Javas menderita sepertinya dulu.

Tapi, Karina masih mencintai Ardhani. Bahkan rasa yang pernah dia tutup rapat itu sekarang terbuka lebar ketika si penghuni hati menyambutnya. Walau masih agak canggung dan aneh, tapi Karina menikmati setiap sikap Ardhani yang mencoba dekat dengannya.

Apakah dia akhirnya bisa meraih mimpinya? Hidup bahagia bersama orang yang sangat dia cintai. Punya keluarga bahagia yang selalu ingin dia dapatkan sedari kecil. Ya, Karina akan mendapatkannya. Mungkin sudah mendapatkannya sekarang.

"Kamu tidak ingin membeli sesuatu?" tanya Ibu kepada Karina.

Karina tersadar dari lamunanya. "Ah? Membeli apa Bu?" tanya Karina bingung.

"Membeli yang kamu mau. Pakaian, sepatu atau yang lainnya yang kamu inginkan?"

Karina mengerjap lalu tersenyum kecil. "Ah. Tidak ada Bu. Aku tidak menginginkan apa-apa."

Entah sudah berapa lama. Karina tidak pernah memikirkan tentang dirinya. Jangankan membeli keperluannya, memikirkan dia bisa makan saja sudah cukup. Semenjak punya Javas, semua fokusnya hanya dia fokuskan untuk kebahagiaan putranya.

"Kenapa? Kamu harus membelinya. Pakaian atau sepatu agar semakin cantik," kata Ibu.

Karina tersenyum, dia mencoba menolak dengan halus. "Aku tidak apa-apa Bu."

"Tidak boleh, kamu harus membeli juga. Jangan pikirkan soal biaya, Ibu akan membayar semua yang kamu mau," jelas Ibu.

Karina semakin dibuat kaget. "Ah, benar tidak perlu, Bu. Javas saja sudah cukup, Ibu sudah membelikan banyak kebutuhan Javas. Aku tidak apa-apa, dan memang sedang tidak ingin membeli sesuatu juga."

Limerence (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang