A Lie

189 20 3
                                    

Terinspirasi dari video musik lagu milik B1A4 yang berjudul A Lie.

Azur hanya terinspirasi, bukan berarti isi cerita ini akan sama persis dengan video musik tersebut. Mungkin ada beberapa bagian yang sama dan atau mungkin malah berbeda jauh. Intinya, inspirasi memang datang dari mana saja, dapat dikemas dalam bentuk apapun, dan disajikan sesuai imajinasi pengarang.

Terima kasih atas perhatiannya. Semoga kalian menyukai cerita ini. Terutama untuk shel_sha yang sempat memberikan rekomendasi cast pilihan untuk cerita TSP kali ini.

Salam waras.

.
.
.
.
.
.

Cast:

Hinata Hyuga
Akashi Seijuro
Naruto Namikaze
Kise Ryota
Oreki Houtarou
Shu Sakamaki
Itachi Uchiha

.
.
.
~ THE SIX PRINCE ~
~ A LIE ~
.
.
.

Ruang lukisan itu tampak senyap. Shu masuk ke dalam tanpa menimbulkan suara apapun. Dilihatnya Hinata tengah melukis gambar abstrak di sebuah kanvas.

“Hai,” sapa Shu dengan senyuman lebar.

Hinata membalas senyuman itu. “Hai.”

“Kau sedang melanjutkan lukisanmu yang kemarin?”

“Iya.” Perhatian Hinata kini tertuju pada Shu. “Bagaimana kuliahmu hari ini?”

“Tak ada yang spesial,” jawab Shu seadanya, “seperti biasa.”

“Meski begitu, kau harus tetap belajar dengan baik. Bahagiakan kedua orang tuamu. Mereka sangat berharap banyak padamu. Jadi, jangan membuat mereka kecewa.”

“Hmmm, aku tahu.” Shu lalu memperhatikan lukisan Hinata dengan seksama. “Bagus juga lukisanmu kali ini.”

Terkekeh pelan, Hinata menatap Shu. “Apa kau ingin menyimpan lukisanku ini?”

“Seandainya terjual mahal, aku tidak janji akan terus menyimpannya.”

Tawa Hinata pecah. Shu memang tidak terlalu pandai mengeluarkan lelucon, tapi setiap candaan yang dilontarkannya selalu bisa membuat Hinata tertawa. Lelaki itu selalu tahu bagaimana cara menghiburnya.

“Omong-omong, kau lapar atau tidak?”

“Mau membuatkan makan siang untukku?”

Shu menggeleng. “Aku ingin pesan makanan saja. Mudah dan cepat.”

“Sudah kuduga.”

“Kau bahkan tahu sendiri kalau aku tidak bisa memasak.” Lelaki itu menggerutu kesal sambil beranjak. “Kau mau makan apa?”

“Apapun itu, yang penting makanan pedas.”

“Jangan bercanda! Kau tidak bisa makan makanan pedas!”

Mendengar seruan tajam dari Shu, Hinata terkikik. Shu yang mengetahui hal itu mendengkus pelan. Ia kembali menghampiri Hinata dan merengkuh tubuhnya.

ONE SHOT COLLECTION (Hinata Hyuga: TSP Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang