Sejak bertukar nomor telepon dan kedekatan mereka mulai terjalin, untuk pertama kalinya malam ini Win menolak kebersamaan yang Bright tawarkan. Keduanya sudah berdiri di teras rumah, namun Win tak kunjung setuju untuk pulang bersama.
"Tapi tadi kita datang bersama, Win. Kenapa kamu menolak pulang bersamaku?" Bright membutuhkan jawaban lebih dari sekedar 'tidak mau' dari mulut Win. Tidak biasanya pemuda jangkung berwajah imut ini bersikap demikian.
"Kamu pulang saja duluan. Aku bisa pulang bersama yang lain, tidak masalah." Memang benar masih ada Joong dan Nani bersama pacar-pacar mereka di dalam, tapi Bright merasa tidak nyaman karena terdengar nada ketus dari jawaban Win.
"Tapi mereka semua berpasangan. Bukannya kamu sendiri yang bilang tidak ingin menjadi orang ketiga di antara mereka yang berpasang-pasangan?" Bright mengingatkan.
"Tidak masalah. Aku tidak peduli lagi soal itu."
"Win. Ada masalah apa? Kamu yang mengajakku ke sini karena kamu tidak ingin datang sendirian, karena semua sahabatmu membawa pasangan. Itulah kenapa kamu butuh teman untuk datang bersamamu."
Tidak. Win tidak pernah mengatakan dia butuh teman. Dia butuh pendamping. Ya, pendamping!
Bright menyadari ada sesuatu yang salah dari sikap Win, tapi dia terlalu malas untuk memikirkan itu sekarang. Dia ingin segera pulang dan mengejar seseorang. "Aku tidak mengerti apa yang mengganggu pikiranmu sehingga kamu bersikap seperti ini, tapi kita bisa bicarakan lagi lain kali jika kamu sudah siap berbagi. Sekarang ayo, kita pulang."
"Eh, Nong Win? Kau belum pulang?" Suara ini milik Apo yang baru saja keluar bersama dua teman sekaligus atasannya, Joss dan Luke. "Kebetulan sekali, Joss dan Luke ada urusan yang berlawanan arah dengan rumahku. Bisakah aku menumpang pulang denganmu?"
"Aku... Um... Tapi aku tidak membawa mobil, P'Po."
"Auh. Lalu bagaimana kau akan pulang?"
"Win akan pulang bersamaku. Phi bisa ikut bersama kami, aku tidak keberatan mengantarmu pulang." Potong Bright mencuri kesempatan. Win tidak akan berani menolaknya lagi di hadapan Phi sahabatnya ini, kan?
"Ah, kau baik sekali. Baiklah, aku ikut bersama kalian, ya?" Apo bicara dengan sangat santai yang dibalas anggukan setuju oleh Bright.
Win tak berkutik. Tak ada gunanya lagi dia membantah. Menolak tumpangan Bright hanya akan mengundang pertanyaan baru dari Apo. Win tidak mau itu. Situasi akan menjadi lebih rumit karena ia perlu memikirkan alasan yang tepat untuk menjawab. Lebih baik menyimpannya sendiri dan ikuti saja arusnya. Pulang bersama Bright dan Apo.
"Baiklah, kami jalan dulu kalau begitu." Pamit Joss kemudian melangkah pergi bersama Luke yang hanya diam mengikuti.
Di sampingng Joss, Luke berjalan sembari menggali ingatan. "Sepertinya aku pernah melihat Nong itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERMODEL (OhmNanon)
FanfictionPLEASE DO NOT READ IF YOU'RE UNDER 21!! Di malam pesta bujang sebelum pernikahan sahabatnya, Ohm Pawat harus menepati janji yang mereka sepakati bersama untuk melepas keperjakaan di tempat prostitusi elit. Naas karena menjadi yang paling tidak antus...