O8

136 34 13
                                    


Jungkook ditemani Soobin dan dua bodyguard sedang mengelilingi mall.

Beberapa toko sudah dimasuki, membawa beberapa tenteng paper bag yang langsung diserahkan kepada bodyguard.

Semenjak mereka masuk mall banyak pasang mata yang memindai. Lalu saling berbisik. Jungkook yang awalnya risih mau tidak mau harus membutakan mata.

Masuk ke dalam salah satu toko branded, Jungkook memilih-milih kemeja untuk Taehyung. Setidaknya dia mengingat tunangannya.

"Lihat, itu calon istri ke tiga Kim Taehyung." Bisik salah satu wanita pengunjung sedikit keras hingga Jungkook mendengar.

"Pria? Suami?"

"Ya itulah pokoknya. Nggak sadar diri mau aja dijadiin madu ketiga."

Jungkook hanya diam. Oh, masalah ini.

Soobin menatap dua wanita itu yang tidak tau jika ditatap karena terfokus pada Jungkook.

"Mau pindah tempat, Tuan Jeon?" Tanya Soobin mendekat.

Jungkook tersenyum menggeleng. "Tidak. Saya akan ambil dua ini."

Jungkook mengulurkan dua potong pakaian pada assisten toko.

"Menurutmu vest ini cocok untuk Kim?" Jungkook melihatkan satu vest berwarna abu-abu.

"Mungkin cocok Tuan Jeon."

Jungkook mengangguk dan memberikannya lagi.

"Sudah." Kata Jungkook.

Assisten toko itu langsung membawa ke kasir diikuti Jungkook dan Soobin.

.
.
.

"Kita pulang sekarang Tuan Jeon." Kata Soobin.

Jungkook menggeleng matanya menatap jalanan.

"Sudah malam Tuan Jeon. Anda banyak menghabiskan waktu diluar hari ini."

Sudah hampir dua jam mereka berkeliling sesuai kemauan Jeon Jungkook. Dan sekarang sudah malam. Soobin takut dimarahi tuan besar.

Jungkook menoleh. "Mumpung Tuan mu kasih izin. Harus dimaksimalin."

"Kita berkeliling sedikit lebih lama tapi arah pulang. Ya atau tidak sama sekali." Tegas Soobin.

Jungkook mengangkat bahunya masa bodoh kembali menatap jalanan.

"Mampir ke toko sebentar. Setelahnya pulang." Kata Jungkook yang disetujui sang asisten.

———JK———

Jungkook pulang melebihi jam makan malam. Toh, Jungkook sudah kenyang dengan banyaknya makanan yang masuk ke perut.

Taehyung memberi kabar jika akan pulang lebih malam. Jungkook hanya mengiyakan. Lagipula dia tidak mau ikut campur.

Memasuki rumah, kebetulan Yerim sedang makan. Jungkook hanya melirik tanpa mengindahkan kehadirannya.

Tak!

"Seneng banget gue liat-liat bisa habisin duit suami gue." Sindir istri pertama Kim.

Jungkook sempat kaget mendengar suara benda beradu sedikit keras.

Berdecih pelan dan terus berjalan berniat menghindari nenek lampir. Dirinya cukup lelah tidak mau melayani hal tidak berguna.

"Dasar laki-laki nggak punya malu!" Sindirnya.

"Dia tunangan gue dan calon suami gue kalo lo lupa." Jungkook berbalik menatap malas.

"Nggak akan lupa dan gue harap lo juga nggak lupa sama siapa lo sebenarnya disini." Menatap Jungkook mencemooh lalu menyesap minumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JUNGKOOK KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang