BAB 2

356 72 5
                                    

Seorang pemuda bertubuh agak pendek, berlarian di taman belakang apartemen, di temani teman-teman mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda bertubuh agak pendek, berlarian di taman belakang apartemen, di temani teman-teman mereka. Mashiho , pemuda yang saat ini bermain di taman bersama teman-temannya.

"Eh eh! Lihat ini! Pigura yang aku pesan sudah jadi!" Hyunsuk berlari ke arah teman-temannya sembari membawa pigura yang masih terbalut dengan kertas.

"Wih! Buka, Kak! Buka!" Junghwan sangat bersemangat.

"Buka bareng-bareng!" Mereka semua mengangguk ucapan Hyunsuk, mereka kemudian memegang kertas yang membalut pigura itu, mereka berhitung, kemudian pada hitungan ketiga, mereka merobek secara bersamaan kertas tersebut.

"INI INDAH!!" Yedam melompat-lompat kegirangan melihat foto, nama dan logo yang terpasang di pigura itu.

"Logonya bagus sekali, Kak Hyunsuk!" Mashiho ikut senang melihat itu.

"12-1 = 0!" Tiba-tiba Yoshi berucap.

"Artinya?" Tanya Mashiho.

"Artinya, kita akan terus berduabelas, tidak boleh berkurang, kita harus tetap bersama," jawab Yoshi.

Mereka tersenyum gembira, lalu masuk kedalam apartemen, mereka segera memajang bingkai foto itu di ruang tamu, Jihoon langsung berlari ke gudang mencari palu dan paku. Mereka pun membantu Jihoon memasangkan pigura tersebut.

"INDAH! CANTIK! KEREN! GAK TAU MAU BILANG APA LAGI!!!" Jeongwoo memeluk Haruto yang ada di sebelahnya.

"Ihh! Apaan sih ini, kenapa kau memelukku?!" Haruto melepas pelukan Jeongwoo, ia tidak suka jika di peluk secara tiba-tiba seperti itu.

"Haru, kau jahat!" Jeongwoo memukul kepala Haruto sedikit keras hingga menimbulkan suara yang renyah di telinga mereka.

"Kau menyebalkan, Park Jeongwoo!!" Haruto kemudian mengejar Jeongwoo, terjadilah aksi kejar-kejaran di dalam ruang tamu apartemen, ke sepuluh teman mereka hanya tertawa dan menggelengkan kepala mereka.

"Ini sangat indah, aku harap kita tidak akan pernah membenci, apalagi meninggalkan!"

"Ya, hanya maut yang bisa memisahkan kita berdua belas!"

Namun kata-kata Yedam dan Mashiho itu hanya bualan, mereka meninggalkan teman-teman mereka tanpa suatu kejelasan yang benar-benar jelas, mereka pergi. Mereka tak pernah kembali ke apartemen, bahkan menghubungi teman-teman mereka juga tidak.

Mereka benar-benar hilang, mereka tidak kembali, teman-temannya sangat merindukan mereka.


Mereka benar-benar hilang, mereka tidak kembali, teman-temannya sangat merindukan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PLEASE COMEBACK✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang