"Jaehyuk!" Hyunsuk yang kebetulan lewat kamar Jaehyuk pun mampir sebentar.
Ia melihat Jaehyuk yang terduduk di lantai sembari membaca sebuah buku. Ah ternyata itu bukan buku, itu adalah album foto-foto mereka.
"Foto-foto lama?" Tanya Hyunsuk, Jaehyuk mengangguk.
"Kenangan disini sangat indah, haha ini dimana Junghwan terjatuh dan masuk ke dalam kolam ikan di taman kota." Hyunsuk menujuk satu foto, dimana mereka tertawa melihat Junghwan terjatuh ke dalam kolam ikan.
"Tau apa yang Kak Mashiho lakukan saat tahu Junghwan jatuh dan jadi bahan tontonan pengunjung taman hari itu?" Tanya Jaehyuk kepada Hyunsuk.
"Aku ingat."
......
"HEI! DASAR GILA!" Junghwan marah ketika tiba-tiba ada orang yang menabrak bahunya keras. Orang tersebut bukannya meminta maaf, malah terus berlari menjauh. Junghwan menggeleng sembari berdecak kesal.
BRUGH!!
Tiba-tiba saja, sekelompak orang berlari dan menabraknya lagi, namun karena ia sekarang berjalan di pinggiran kolam yang sedikit rendah dari jalanan, membuat keseimbangannya hilang saat ia di tabrak oleh orang-orang yang berlari.
Ternyata orang pertama yang menabrak adalah pencuri, dan yang menabraknya untuk kedua kalinya adalah sekelompok orang yang mengejar pencuri itu.
BYUR!!!
Sial sekali, Junghwan tak bisa mengontrol keseimbangan tubuhnya, ia terjatuh ke dalam kolam dan menjadi pusat perhatian seluru pengunjung taman, bahkan teman-teman Junghwan yang melihat itu sontak tertawa keras. Jaehyuk malah mengambil foto untuk di jadikan kenang-kenangan yang lucu.
Junghwan nampak murung, ia melihat-lihat bajunya yang basah dan kotor karena air kolam, ia juga malu karena para pengunjung lainnya melihat dan menertawakannya. Namun Mashiho tiba-tiba berdiri di pinggiran kolam.
"Ayo naik dulu!" Junghwan menerima uluran tangan Mashiho, ia menarik Junghwan dari dalam kolam, dan mendudukkannya di pinggiran kolam.
"Apa yang kalian tertawakan? Bukannya di tolong malah di tertawakan! Kalian ini manusia bukan, hah? Kalau kalian terjatuh kedalam kolam dan tidak ada yang menolong, dan malah di tertawakan orang-orang di sekeliling kalian, apa kalian tidak kesal? Kalian orang jahat sesungguhnya! Kalian juga!"
Mashiho memarahi para pengunjung yang tidak mau membantu Junghwan, bahkan memarahi teman-teman mereka juga yang bukanya menolong malah menertawakan Junghwan. Para pengunjung yang sebelumnya mengerumuni kolam, akhirnya pergi dan menjalani aktivitas mereka.
Mashiho pun melepaskan jaketnya, kemudian ia menyuruh Junghwan melepaskan atasannya dan memakai jaket Mashiho saja. Ia takut kalau Junghwan akan sakit jika memakai baju basah itu.
"Maaf." Ucap teman-temannya. Namun Mashiho mengacuhkan.
Mereka diam-diaman hampir selama perjalanan pulang, namun saat di apartemen, mereka kembali meminta maaf kepada Junghwan karena tidak menolongnya, bahkan meminta maaf kepada Mashiho.
"Tolong jangan marahan gini, kami bersalah, iya kami merasa bersalah!" Hyunsuk menundukkan wajahnya, diikuti mereka semua.
Mashiho kemudian menghela nafas panjang, kemudian memaafkan teman-temannya.
"Baik, akan ku maafkan, tapi kalau kalian melakukannya lagi, akan ku robohkan apartemen ini!"
"Jangan dong, Mashi! Nanti aku yang disuruh ganti rugi sama Papa!"
"Biarin hahaha!"
Mashiho tertawa, kemudian mereka juga tertawa, Junghwan ingin tertawa, tapi dari tadi anak itu bersin-bersin, mungkin karena masuk angin. Namun mereka akhirnya berbaikan dan kembali menebar kegembiraan.
Kenangan itu begitu indah, bahkan Jaehyuk juga mengambil foto tersebut, dimana mereka semua tertawa, namun tidak Junghwan yang malah tertangkap kamera saat ia sedang bersin, jadi Junghwan di dalam foto itu terlihat blur.
"Ingin mengulang lagi, namun tidak akan terjadi lagi!" Jaehyuk menutup album foto tersebut, tidak ingin terlalu dalam dengan kenangan indah mereka di masa lalu.
"Dua tahun terakhir ini, aku tidak se exited dulu, tidak terlalu peduli dengan sekitar, namun untuk kalian, aku masih Jaehyuk yang sama." Hyunsuk tersenyum mendengar perkataan Jaehyuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE COMEBACK✓
Teen FictionKeadaan keduabelas sahabat itu hancur ketika 2 dari mereka tiba-tiba pergi tanpa kepastian, mereka rindu kebahagiaan yang mereka ciptakan, mereka rindu bersenda gurau bersama, mereka ingin lengkap seperti sediakala. 12-1 = 0 "Artinya?" "Artinya, kit...