Ini adalah hari ketiga keluarga Lee dan keluarga Seo liburan. Baik Mark maupun Haechan tidak melihat tanda-tanda jika orang-orang yang membawa anak mereka secara paksa itu akan pulang.
Meskipun keduanya senang bisa berduaan dengan lebih leluasa, apalagi mereka dapat melakukan yang namanya bulan madu. Tapi tetap saja, sebagai orang tua mereka pasti juga merindukan dua bayi mungil yang suka mengoceh sekalipun tidak jelas.
Melakukan komunikasi secara virtual pun tidak membuat keduanya puas untuk bercanda dengan Eunseok dan Seunghan. Sangat berbeda ketika bertemu secara langsung dan melakukan kontak fisik.
Seharian ini kedua orang dewasa tersebut hanya menonton salah satu drama dengan Mark yang tidur di paha Haechan. Tidak memperdulikan apa genre yang mereka tonton, yang jelas Mark dan Haechan melakukan itu untuk menghabiskan waktu.
"Sayang ... " panggil Mark menarik perhatian istrinya.
"Hm ... " Haechan berdeham sebagai jawaban. Lelaki manis itu senantiasa menyuapkan kripik ke dalam mulutnya.
"Sayang ~ .. " panggil Mark dengan suara merengek nya.
Haechan menunduk untuk melihat Mark. Dahi nya berkerut dalam mendapati raut wajah suaminya yang tertekuk dengan bibir yang mencebik seperti bebek.
"Kenapa?" Lelaki manis itu bertanya ingin tahu.
"Mau jalan-jalan?" Mark bersuara lagi. Nada suaranya pun masih berupa rengekan.
"Kemana?" yang lebih muda menjawab.
"Kau mau kemana?" Mark justru balik bertanya pada Haechan.
Haechan memasang wajah berpikir. Cukup lama lelaki itu terdiam, dan Mark senantiasa menunggu jawaban istrinya "Tidak ingin kemana-mana" jawab Haechan setelahnya.
"Dari pagi kita seperti ini terus. Kau tidak bosan?" ucap Mark mendesah kecewa mendengar jawaban yang ia terima.
"Kemarin sepanjang hari kita di ranjang, dan Mark hyung tidak kelihatan bosan" balas Haechan. Mengingatkan Mark jika kemarin mereka hanya berdiam di dalam kamar.
Bahkan saat Haechan ijin untuk masak pun tidak di perbolehkan. Mark lebih memilih agar mereka membeli makanan saja. Kemarin sepanjang hari Mark benar-benar mengurung Haechan di dalam kamar dan tidak mengijinkannya untuk melakukan apapun.
"Beda Haechanie" suara rengekan Mark kembali terdengar untuk menjawab perkataan Haechan yang baru saja.
"Ya apa bedanya. Sama-sama bermalas-malasan kan? Bedanya kemarin di kamar, sekarang di sini" ucap Haechan sembari menepuk-nepuk sofa yang mereka duduki di ruang tengah.
"After care. You know after care, right? Itu yang aku lakukan kemarin" jawab Mark sembari menunjukkan barisan giginya.
Haechan yang melihatnya pun memutar bola matanya malas "Mana ada?" ujarnya tidak terima.
Lelaki manis itu tidak terima mendengar perkataan lelaki yang menjadi suaminya. After care dari mana jika Haechan juga mendapati suaminya mencuri kesempatan tapi tidak di waktu sempit, alias tangan nakal Mark sering melecehkan tubuhnya dengan terang-terangan kemarin.
Haechan jelas tidak terima jika yang dia dapat kemarin disebut Mark dengan After care.
"Hehe ... Lagi?" Mark menyahuti dengan tawa kecilnya.
"Tidak. Lebih baik Mark hyung melakukan sesuatu sana karena banyak yang akan aku lakukan setelah ini" Haechan bicara sembari bangkit dari posisinya, membuat kepala sang suami terantuk sofa.
"Kau mau kemana?" Mark bicara setengah berteriak.
"Mandi" jawab Haechan singkat tanpa menoleh suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]
FanfictionBXB, MPREG Tepat sehari sebelum pelaksanaan pernikahannya dengan sang kekasih, Haechan mendapat berita yang mengharuskan nya untuk merelakan pernikahan nya demi sang adik kesayangan. "Bagaimana aku bisa menikah dengan orang lain sementara aku mencin...