8. Kesempatan?

1.4K 230 21
                                    

"Seperti hal nya yang dibilang Tuan Kwon saat memberikan pernyataan. Bahwasanya, perlakuan dan perencanaan pembiusan yang ditujukan kepada Nona Jennie adalah sebuah tindakan yang bersifat pribadi. Tapi, Disisi lain. Nona Jennie justru secara sepihak, memutuskan kontrak yang telah disepakati bersama. Menyebabkan kerugian bagi perusahaan yang bersangkutan." Ucap seseorang yang merupakan penasihat hukum dari Perusahaan AnD. Dia menatap Irene yang merupakan lawan nya dengan wajah remeh, sebelum kembali berbicara. "Untuk itu Yang Mulia. Menurut Perjanjian dan Undang-Undang Hukum Dagang. Saya Meminta Nona Jennie untuk bertangung jawab atas semua kerugian dan timbal balik dari pemutusan kontrak secara sepihak yang dia lakukan. Hanya itu Yang Mulia, Terima kasih"

Itulah cuplikan sidang yang dilalui Jennie sepuluh menit yang lalu. Seperti yang mereka duga, Mereka tidak akan menang melawan perusahaan AnD. Tapi, Tuan Kwon yang merupakan orang di balik insiden pembiusan Jennie harus mendekam di penjara selama 5 tahun.

Jennie duduk sambil memegang botol air mineral yang diberikan Seulgi kepada nya. Mereka saat ini berada di Koridor Gedung pengadilan sedang menunggu Irene yang mengurus beberapa hal terakhir, sebelum mereka meninggalkan gedung.

Seulgi bersandar di tembok depan Jennie. Memperhatikanya dengan penuh kekhawatiran.

"Apa kau senang sekarang, Jen?" Suara Pria tiba-tiba terdengar di telinga mereka berdua. Jennie tidak menoleh sama sekali, masih sibuk dengan pikiran nya. Berbeda dengan Seulgi, dia langsung menegakan tubuhnya dan berjalan kearah Jennie.

Dia berdiri tepat di depan Jennie. Menutupi tubuh Jennie dari pandangan pria itu.

Pria itu menatap tidak suka pada Seulgi, Namun, tetap membuka mulut nya.

"menganti rugi sebesar 75% pendapatan tahunan dari kesepakatan kontrak. Bukan nya itu sama saja dengan menyuruh perusahaan mu gulung tikar. Apa paman benar, Jennie? Belum lagi kau harus membayar ganti rugi karena memutuskan kerjasama dengan perusahaan paman juga." Lanjutnya berbicara sambil mencoba melihat Jennie di balik badan Seulgi. "Ck ck ck. Jika saja kau menuruti perkataanku dengan mencabut tuntutan nya. Perusahaanmu mungkin masih bisa diselamatkan dan paman masih bisa membantu mu."

"Tuan Kim, anda benar, sangat benar." Seulgi yang berdiri di depan Jennie seketika angkat bicara. Wajahnya di penuhi kesopanan. Tapi nada suaranya sangat jelas mengandung sarkasme.

"Perusahaan Tunangan Putra anda mungkin saja akan gulung tikar. Jadi, Jennie memutuskan hubungan dengan perusahaan tuan." Seulgi menekan Kata Tunangan, yang merupakan penghubung antara Jennie dengan pria di depan nya

"Tidak hanya anda tidak terkena imbas oleh AnD, anda juga mendapatkan untung dari perusahaan kami. Ini seperti Jennie menyelamatkan sebagaian hartanya dan Menitipkan nya ke perusahaan Tuan."

Seulgi menatap dengan sopan kearah Pria itu, yang tidak lain Appa Taehyung. Dia kembali berbicara tanpa perduli wajah orang did epanya yang berubah masam. "Perusahaan anda kedepanya akan menjadi milik Taehyung dan jika Dia menikah dengan Jennie. Bukanya itu juga akan menjadi miliknya? Calon menantu anda sangat pintar dengan menyelamatkan salah satu perusahaan 'miliknya'. Tapi, Disini anda tetap mengoloknya? Maaf kan saya, tapi apa anda perlu seorang dokter?"

Wajah Appa Taehyung seketika berubah merah. Dia menatap penuh amarah kearah Seulgi sebelum melihat Jennie yang masih bersembunyi dibalik tubuh Seulgi. "Bagus! Bagus sekali Jen! Kita lihat bagaimana reaksi daddy mu saat tahu tentang ini!" Dia berkata dengan penuh penekanan. "Dan sebaiknya ganti sekertarismu dengan orang yang lebih sopan!" Lanjutnya kemudian berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ha! Ayah dan Anak sama saja! Berani nya mengancam!" Omel Seulgi saat punggung Appa Taehyung sudah tidak terlihat. "Kurang sopan apa lagi aku hah?! Aku bahkan menawarinya seorang dokter!"

My Baby's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang