Tubuh tinggi itu melangkah menuju ruangannya yang terletak di lantai paling atas perusahaan. Di tangannya terdapat sebuah iPad yang menyala menampilkan grafik perusahaannya dari awal tahun hingga saat ini. Ia baru saja menyelesaikan rapat dengan semua kepala devisi, membahas hasil kerja karyawan dari waktu ke waktu. Menurutnya hasilnya lumayan memuaskan.
Lift berbunyi menandakan ia telah tiba di lantai yang dibuat khusus hanya untuk ruangannya saja.
Teriakan menyambutnya ketika ia masuk ke dalam ruangan, dilihat dua anak laki-laki tersenyum ke arahnya. Langsung saja dirinya merentangkan tangannya, memberi isyarat agar kedua anak itu memeluknya. Dengan senang hati si kembar memeluk ayahnya dengan erat.
"Halo twin, kalian sudah lama disini?" Sang Ayah bertanya sambil menuntun dua anaknya untuk kembali duduk di sofa.
Keduanya menggeleng, "Tidak, kami baru saja sampai." Sahut salah satu dari mereka dengan senyum di wajah manisnya.
Sang ayah mengangguk mengerti.
"Kalian udah makan?" Tanyanya yang di balas dengan gelengan oleh kedua anaknya. "Mau makan apa?"
"AYAM!" Jawab si kembar secara bersamaan.
Sang ayah segera mengeluarkan ponselnya untuk memesan makanan melalui aplikasi online. Setelah selesai memesan ia beranjak dari sofa menuju kursi kerjanya. Ia harus segera menyelesaikan laporan-laporan yang tertumpuk di atas meja kerjanya agar semua karyawan bisa segera melaksanakan tugasnya.
Pintu diketuk secara perlahan dan di susul dengan suara pintu yang terbuka, menampilkan seorang wanita berpenampilan sopan dengan beberapa map di tangannya. Wanita itu membungkuk sebentar sebelum meletakan map yang ada di tangannya ke atas meja sang atasan.
"Permisi Pak Yuta, ini ada beberapa lamaran yang ingin mengisi posisi sekretaris." Ucap wanita itu dengan sopan.
"Baik, terima kasih."
"Kalau begitu, saya permisi."
Wanita itu kembali membungkuk sebelum meninggalkan ruangan sang atasan.
"Tunggu. Tolong buatkan susu untuk kedua anak saya."
Wanita itu mengangguk, "Baik, Pak."
Tangannya meraih tumpukan map kuning yang di bawa wanita tadi. Membuka satu per satu untuk membaca biodata orang-orang yang menginginkan posisi sekretaris.
Ia letakkan kembali map tersebut lalu menghubungi wanita yang membawa map tadi untuk memberitahu kepada semua pelamar agar melakukan wawancara besok pagi. Ia sendiri yang akan mewawancarai mereka semua.
"Nana, Injun." Panggilnya kepada dua anaknya yang tengah menyantap ayam pesanan mereka tadi.
Keduanya menoleh menatap sang ayah. "Kenapa Ayah?"
"Nanti kalian tidur dengan bibi ya."
Wajah si kembar yang sebelumnya tersenyum seketika berubah saat mendengar ucapan sang ayah. Akhir-akhir ini ayah mereka selalu menyuruh mereka bedua untuk tidur dengan bibi asisten rumah tangga.
"Kenapa? Ayah sudah tidak sayang Injun dan Nana lagi?" Tanya Renjun, anak pertama Yuta, mulutnya melengkung ke bawah, matanya berkaca-kaca saat mengucapkan itu.
Yuta yang tau kalau sebentar lagi tangisan anaknya akan pecah segera bangun dari kursi kerjanya dan menghampiri kedua anaknya yang sedang membuat origami di tengah ruangan. Memeluk kedua anaknya dengan erat sesekali mengelus rambut tebal milik si kembar.
Renjun dan Jaemin hanya berbeda 3 menit saja, begitu keterangan penjaga panti asuhan saat Yuta mengadopsi mereka. Ya, Yuta mengadopsi si kembar dari panti asuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Secretary
FanfictionNakamoto Yuta, CEO Nakamoto Corp, mencari seorang sekretaris untuk membantunya mengurus pekerjaan kantor. Namun, saat sekretaris itu mulai bekerja, Yuta malah tidak memberikan tugas apapun untuknya, ia mengerjakan semuanya sendiri. Entah apa yang di...