🐴 Arden Cookies 🐴

12 0 0
                                    

Happy reading ❤️

***

Pagi ini Mila sedang menunggu Arden menjemputnya untuk lari pagi. Semalam Arden mengajaknya via WhatsApp. Mila sudah siap dengan setelan sporty-nya.

"Assalamualaikum, Mila." Itu suara Arden.

"Waalaikumsalam. Tunggu bentar." Mila cepat-cepat memakai sepatu, lalu membuka pintu depan.

"Let's go!"

Arden. Kembali menaiki sepedanya dan Mila berdiri di bagian belakangnya. Mereka sedang menuju taman, karena mereka akan lari di sana.

"Den, gue punya ide gila." Mila kembali teringat ide usulan Liona.

"Lu jangan aneh-aneh deh Mil."

"Den, gue tuh bosen jomblo mulu. Dan gue kepikiran untuk nyari cowok di anonymous chat."

Ckitttt

Arden mengerem sepedanya sekaligus. "Woy, yang bener dong." Mila memukul pundak Arden agak keras. Hampir saja mereka berdua jatuh, jika Arden tidak menahan sepedanya.

"Lu gila Mil. Dari pada lu cari cowok di anon, mending lu pacaran sama gue deh." Protes Arden dengan kepala yang menengok ke belakang agar bisa melihat wajah Mila.

"Dih, ogah banget pacaran sama lo." Arden memutar bola matanya malas.

"Terserah lo deh. Cowok yang lo temuin di anon pasti gak bakal ada yang bener. Percaya sama gue."

"Gue kan belum coba, jodoh gak ada yang tau Den. Gue kan lagi usaha aja. Gue capek nunggu terus. Kalo gue gak bergerak, gue bakal jomblo sampe kapan coba? Temen-temen gue semuanya udah pada punya pacar. Cuma gue doang yang ngenes," Mila mengeluarkan segala unek-uneknya.

"Iya terserah lo deh. Gue gak ikut-ikutan." Sepertinya Arden sudah malas menanggapi Mila. Lalu dia memutar sepedanya.

"Eh kok balik lagi sih," protes Mila.

"Gue gak mood. Lain kali aja larinya."

'Dih, ni anak kenapa dah. Perasaan gue yang lagi galau. Kenapa jadi dia yang nggak mood?' pikir Mila dalam hati.

Setelah 5 menit, mereka sampai di depan rumah Mila. Mila turun dari sepeda Arden. "Thanks udah nganterin, hati-hati di jalan lo." Arden hanya mengangguk menanggapinya. Lalu Mila berjalan masuk ke gerbang rumahnya.

"Mil," panggil Arden. Mila berbalik.

"Gue serius sama tawaran gue tadi. Kalo lo mau, kita bisa pacaran." Setelah mengucapkan itu, Arden meninggalkan Mila yang masih terbengong.

"Tuh anak beneran aneh deh. Kesambet setan apaan sih." Lagi-lagi Mila tidak menganggap serius pernyataan Arden. Tentu saja Mila tidak percaya, Arden itu temannya dari jaman SMP. Mereka tumbuh menjadi remaja bersama-sama. Mila sudah tidak menganggap Arden sebagai laki-laki lagi tapi sebagai temannya bahkan saudaranya.

***

Raja siang sudah tergantikan oleh Dewi malam. Terlihat seorang perempuan yang sedang merenung di kamarnya dengan suasana yang gelap, hanya diterangi oleh cahaya dari ponsel yang menyala.

Unknown Boyfriend (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang