35. Wounds of the past

771 49 15
                                    


Ara yang sudah pulang lebih dulu dari mall, langsung mandi untuk membersihkan tubuhnya, karna sedikit lagi yoongi akan pulang.

Dengan handuk yang masih tergulung di kepala dan kini ara sudah memakai gaun tidur berwarna putih tulang yang sedikit panjang tidak seperti biasanya, ara menyempatkan sedikit waktunya untuk mempacking barang yang akan dia bawa besok ke daegu, menyatukan bajunya di satu tas yang tidak begitu besar, dan mendekatkan paperbag yang berisi hadiah untuk keluarga yoongi agar besok tidak ada yang tertinggal.

Sambil menunggu yoongi ara mengeringkan rambutnya dan setelah kering dia mengikat rambutnya itu, berjalan ke arah ruang tv untuk mengisi waktu sambil menonton drama yang dia suka.

"Tidak lengkap jika menonton drama tapi tidak sambil ngemil... Apa aku punya cemilan? " Gumam ara pada dirinya, seraya langkahnya membawa tubuhnya ke arah dapur, membuka lemari persediaan makanan ringannya, ara lupa jika dia belum belanja makanan ringan lagi, dan disana hanya tersisa satu bungkus snack jagung berukuran sedang.

"Mau ramyeon... " Gumam nya lagi, karna kini matanya sudah melihat setumpuk ramyeon "oke... Kita masak ramyeon saja... " Kini tanganya sudah meraih panci dan segera mengisi panci itu dengan air untuk dia memasak ramyeon.

Ara bersandar di meja dapurnya dengan tatap yang mengarah ke ruang tv, sambil masak sambil nonton tv. Ketika ara sedang menunggu air nya panas, pintu apartemen nya terbuka, dan itu sudah pasti yoongi. Karna yang tau password nya hanya yoongi dan hyejin, tentu saja hyejin tidak mungkin kerumahnya, apa lagi hyejin tau jika yoongi akan menginap di rumah ara.

"Yoon... " Panggil ara sambil dirinya sibuk memasukan ramyeon ke dalam panci karna airnya sudah panas.

"Kau dimana sayang? "

"Aku didapur.... " Jawab ara.

Yoongi segera menghampiri wanitanya ke dapur, dia lihat ara dengan gaun tidur putih tulang panjang menutupi tubuhnya serta rambut yang dia ikat tinggi hingga leher jenjangnya terekspos dengan sempurna.

Melihat ara kini membuat hatinya hangat, membuat pikiran yang sedari tadi membuatnya gusar hilang begitu saja, terlukis senyum di bibir yoongi melihat wanita nya itu.

"Sedang buat ramyeon? " Yoongi menghampiri ara dan memeluk nya lembut.

"Iyaa... Kau mau? Biar aku buatkan sekalian" Tanya ara yang kini sedikit bingung karna yoongi tidak seperti biasanya.

"Kau kenapa yoon? " Ara memutar tubuhnya menghadap yoongi, merenggangkan peluknya hanya untuk melihat wajah yoongi.

Ara menatap wajah yoongi lekat, ada senyum di sana tapi senyum yang tidak seperti biasanya.

"Biar aku yang masak ramyeon nya, kau tunggu saja sambil menonton drama" Ucap yoongi pelan.

"Sayang ada apa? Apa ada masalah di bighit? " Tanya ara khawatir.

"Tidak ada sayang, aku tidak apa apa" Senyum yoongi yang dia buat seperti tidak terjadi apa apa, tapi yoongi tidak tau jika ara paling tau kalau ada sesuatu yang salah dengan yoongi bahkan hanya dari senyum lelaki itu.

"Yoon... Aku kenal kamu bukan hanya sehari atau dua hari, sudah banyak yang kita lalui selama ini, jadi tolong jangan berbohong soal apapun karna aku tau jika kini ada sesuatu yang kau pikirkan dan itu buka sesuatu yang biasa" Jelas ara yang kini tubuhnya hanya diam menatap nanar ke arah yoongi.

Yoongi tersenyum memeluk erat ara, yang dimana ara sama sekali tidak membalas peluknya. "Nanti kita bicara ya, tapi aku harus buat ramyeon nya dulu dan makan bersamamu" Ucap yoongi disela peluknya.

"Benar akan membicarakan semua yang membuatmu seperti ini padaku? "

"Iya aku janji... Tapi kita makan dulu ya karna aku perlu tenaga sekarang... " Jawab yoongi yang sudah merenggangkan peluknya.

MY MIRACLE || MIN YOONGI [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang