13. Waktu Yang Melesat

373 87 5
                                    

Vote juseyo~~
.............

Sorotan kamera dimana-mana, dari yang terbesar hingga terkecil, dari kamera profesional, bahkan ponsel pintar pun ada. Kilatan cahaya kamera berpendar, menyilaukan. Ratusan pasang mata nampak fokus, tertuju pada satu objek didepan sana. Siapapun yang tidak terbiasa pasti akan merasa tidak nyaman. Gemetar, grogi, tremor, bahkan yang terparah bisa sampai pingsan.

Tapi nampaknya itu tidak berlaku pada sesosok pria yang nampak cerah menebar senyum kearah kamera-kamera itu, duduk dengan tenang ditempatnya, disebelah orang yang katanya akan mewawancarainya. Baginya, ingar bingar seperti ini sudah jadi makanan sehari-harinya sejak tiga tahun terakhir.

"Baiklah, halo para penonton dirumah. Kembali lagi bersama Juyu disni. Dan tebak siapa yang sedang bersamaku kali ini" suara wanita itu begitu renyah. Tidak heran acaranya banyak digandrungi. "Benar sekali, ini adalah Yoon Soobin!!!" Wanita yang disebut Juyu itu sedikit memekik. "Oh astaga, aku tidak percaya bisa duduk disebelah model terkenal yang mendunia ini"

Soobin, yang namanya disanjung sebegitu nya hanya bisa tersenyum kecil, melambaikan tangan kearah kamera. Menyapa para penonton juga penggemarnya.

"Oh lihatlah senyumnya" Juyu kembali histeris.

"Terimakasih atas reaksinya" kekeh Soobin.

Juyu tertawa. Sebelum memulai sesi wawancara, ia lebih dulu menyapa para penonton, memberikan kata-kata pembuka hingga acara inti dimulai.

"Menurut sumber terpercaya, katanya model muda Yoon Soobin ini sedang menjalani proses pembuatan sebuah drama. Apakah itu benar?"

Soobin tersenyum menggoda, menambahkan sedikit gimmick yang memang diperlukan untuk para pekerja dibidang ini. "Hmmm ini adalah kali pertama aku membicarakan hal ini, tapi ya, benar! Itu benar"

"Oh, apakah ini kali pertama kau mengungkapkannya? Astaga, kami merasa terhormat" kata Juyu lagi.

Soobin terkekeh, membenarkan.

"Kalau begitu, bisa berikan sedikit bocoran mengenai projek itu?"

Soobin melakukan pose berpikir, masih dengan senyum sok misterius nya. "Hm, haruskah?"

"Ayolah, pasti banyak yang merasa sangat penasaran juga. Apalagi kau baru tiga tahun menjadi seorang model tapi namamu sudah sangat harum. Dan sekarang kau sedang terjun ke dunia yang baru. Pastinya antusiasme penggemar sangat besar" bujuk Juyu.

"Oke, oke" kekeh Soobin. "Aku tidak akan mengungkapkan banyak. Intinya, drama ini bukan tentang romansa, dan aku berperan sebagai second lead. Tolong nantikan itu"

"Waaah, terdengar sangat menarik. Baiklah, kami semua menantikannya" Juyu tersenyum, bersiap mengubah topik. "Ah, dan juga sebenarnya hampir semua orang sudah tahu bahwa kau memiliki jalan yang unik hingga bisa seperti sekarang ini. Tapi, bisakah kau ceritakan kembali? Itu adalah kisah yang sangat menarik dan pastinya ada beberapa yang belum tahu"

Soobin tersenyum lagi. Hampir di setiap wawancara pasti pertanyaan ini selalu ada. Benar, Soobin punya jalan yang unik yang mengantarkannya pada dirinya yang sekarang.

Saat itu, restoran ayam tempatnya bekerja menerima pesanan dalam jumlah besar untuk orang-orang yang katanya sedang mengadakan pemotretan sebuah majalah. Soobin yang mengantar. Saat ia tengah sibuk menjalankan tugasnya, seseorang menghampiri. Katanya, dia salah satu kru. Dia menawarkan Soobin untuk menjadi salah satu model figuran. Saat itu dia berkata tertarik dengan postur Soobin yang memang tinggi, juga wajahnya yang amat mendukung.

Awalnya Soobin menolak. Tapi orang itu terus membujuknya hingga Soobin bersedia. Sejak saat itu, Soobin sering mendapat tawaran untuk menjadi model figuran, entah itu untuk majalah terkenal atau yang biasa saja, pemotretan produk pun ia pernah. Hingga beberapa bulan kemudian, ia pertama kali menerima tawaran untuk menjadi model iklan pakaian sebuah toko yang lumayan besar. Katanya, banyak yang tertarik padanya.

THE PIECE OF YOURS || TXT BROTHERSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang