Mafia merupakan perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan atau dikenal dengan kriminal. Jika disimpulkan, maka arti mafia digunakan untuk menyebut seseorang yang terlibat dalam tindak kriminal atau kejahatan. Sementara jika merujuk pada perkumpulan atau kelompok mafia, anggotanya disebut dengan mafioso.
Untuk menindak lanjuti pelaku kejahatan, setiap negara memiliki hukum tersendiri untuk menindak para pelaku kejahatan termasuk seorang mafia. Pasalnya, mafia seringkali melakukan tindakan yang berlawanan dengan hukum. Misalnya saja merampas, membunuh, penjualan barang haram serta illegal, dan seterusnya.
Tak berbeda jauh dengan Kafka, lelaki itu memiliki bisnis penjualan barang haram dan juga senjata secara ilegal. Tapi barang tersebut tak ia gunakan secara asal. Melainkan, ia ikut membantu pemerintah dalam menindak lanjuti kasus-kasus yang mana nantinya akan merugikan orang banyak.
Sebuah senapan dengan panjang limapuluh senti kini ada di tangan kiri, Kafka. Ia mengarahkan senjata tersebut, pada sebuah burung, yang berada di antara pepohonan yang tingginya hampir mencapai empat meter.
Cklakkk, Dorrrr
Bersamaan dengan sebuah pelatuk pada senapan yang ada di tangan Kafka, seseorang berteriak di antara pohon-pohon yang kini ada di depannya.
"Bos, gawat kalau ada yang tahu kalau kita sedang berburu disini." Evan berbisik pada Kafka dan mengingatkan lelaki itu untuk menghampiri ke sumber suara.
"Pegang senjatanya, Van. Kalau ternyata perempuan itu merupakan pancingan dari musuh saya, kamu segera tembak di bagian kepalanya." instrupsi Kafka. Kemudian lelaki itu pun berjalan dan mencari suara perempuan yang sempat menghentikan kegiatannya.
Srakkk Srakkk Srakk
Langkah kaki Kafka bertabrakan dengan rumput-rumput liar yang ada di hutan ini. Ia pun menoleh ke berbagai arah dan mencari perempuan tersebut dengan mata tajamnya.
"Siapa kamu?" tanya Kafka yang segera menarik tangan sang puan. Lantas wajah perempuan itu pun dapat dilihat dengan jelas oleh Kafka saat ini.
"Ja—jangan bunuh saya." ucap sang puan dengan bibirnya yang kini bergetar.
"Kamu siapa? Mau apa kamu ke kawasan lingkungan saya?" lagi-lagi Kafka menegurnya dengan cukup tajam.
"Maaf tuan, sa—ya hanya berusaha kabur dari calon suami saya. Ayah saya memiliki hutang di perusahaannya yang cukup besar, hingga ia harus menjodohkan saya dengan lelaki tua yang sudah beristri."
Di ujung sana, Evan siap menarik pelatuk pada senapan yang kini ada di tangannya. Kafka yang sadar akan hal itu mengarahkan tangannya dan meminta Evan untuk tidak melakukan hal itu.
"Lalu untuk apa kamu kabur sampai sejauh ini?" tanya Kafka penasaran.
"Saya mendengar percakapan lelaki tua itu, tuan. Dia berkata, bahwa saya hanyalah budak seks dirinya karena istrinya saat ini tidak bisa memberikan keturunan untuknya."
Evan yang kini menghampiri Kafka pun memutar tubuh perempuan yang kini ada di depannya.
"Tubuh anda kenapa?" tanya Evan dengan nada khawatir.
"Tadi begitu ada yang mengejar saya, saya berlari hingga terpaksa menggulingkan tubuh saya di antara jurang-jurang tersebut." jelas perempuan itu dengan jujur.
"Mari ikut saya. Kita bicarakan hal ini di rumah saya agar tak ada yang mengetahui identitas saya, serta keberadaan kamu saat ini."
Ketiga pun berjalan untuk keluar dari hutan tersebut.
Kafka berjalan lebih awal, diikuti oleh Evan dan juga seorang perempuan berambut panjang dengan gaun lusuh yang kini membalut tubuh kecilnya.
Melihat langkah perempuan itu yang cukup lambat, Kafka pun dibuat geregetan akan langkah kaki sang puan. Ia pun menghentikan sejenak langkah kakinya, meminta Evan untuk menggendong tubuh kecil perempuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fanfictiona part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer