BAB SATU, XIXIXI

428 49 2
                                    

Welcome to my akun gaysss...

Sebelum itu kenalan dulu dong👋👋

Jangan lupa vote gays!!

***********

"Semoga engkau bahagia dengan dirinya disana, jangan hiraukan diriku disini yang terluka.

---suatu saatnya nanti, kutemukan pengganti.. lebih baik darimu untuk diriku ini."

Prok prok prok

Suara tepuk tangan memenuhi kantin.  Sungguh kolaborasi yang sempurna antara suara Al dengan alunan gitar sebagai pengiring.

"Terima kasih, terima kasih" ucap Arsal yang meminta bayaran kepada murid yang mendengarkan. Seperti mengamen.

Arsal Davanka, anggota inti zavior yang paling receh diantara inti yang lain. Arsal identik dengan anting satu di telinga kanannya.

Arsal kembali ke meja khusus anggota zavior.

"Gimana-gimana, banyak gak?" Tanya reiki dengan antusias.

Hart reiki marma, buaya darat dengan sikap kurang lebih seperti Arsal. Teman ngereceh Arsal.

"Lagi...."

"Lagi.... "

"Lagi...." teriak mereka bersama-sama seperti sedang demo.

"Tenang!. tenang semuanya. Sebenarnya Al mau aja nyanyi lagi. tapi, sebentar lagi jam masuk akan tiba. Jadi mohon pengertiannya" teriak Ardan, meminta pengertian. Tidak seperti Arsal yang langsung lepas tangan.

Ardan Umbara, sahabat paling pengertian yang seperti ibu untuk teman-temannya. Anak yatim piatu yang memiliki sifat dewasa.

Kringgg

Benar saja, bel masuk langsung berbunyi. Membuat para ciwi-ciwi mendesah kesal dan malas. Akhirnya semuanya kembali kekelas masing-masing.

Seperti yang lainnya, anggota zavior juga ikut masuk kelas. Mereka bukan geng yang suka membolos di jam pelajaran. Karena jika itu terjadi maka mereka akan mendengar ceramah panjang kali lebar tambah tinggi.

Tapi saat ini mereka belum meninggalkan tempat duduk karna Asik menghitung uang hasil ngamen tadi.

"Dua menit lagi pak boby masuk" celetuk keano. Membuat mereka langsung membersihkan uang yang berserakan dengan terbirit-birit

Gentala keano eknath, anggota paling waras diantara yang lain. Anggota yang diam-diam mengetahui segalanya, yang diam-diam melakukan sesuatu.satu hal lagi, keano sangat menyukai permen karet.

"Buruan, buruan, lari, lari" titah Al sambil berlari tergesa-gesa.

Gian alaric Biantara, cowo dengan sikap seperti bunglon. Al adalah pemimpin geng zavior dan sangat suka bermain gitar.

Kelima anggota inti zavior berlari menuju kelas

********

Ternyata benar usaha tidak akan mengkhianati hasil, terbukti sekarang kelima inti zavior tidak terlambat masuk. Perjuangan lari dengan secepat kilat membuat mereka tidak terlambat masuk ke kelas.

"Siang  anak-anak" Boby, guru dengan perut buncit dan kacamata putih yang bertengger di hidungnya serta tak lupa di tangan kanannya ada sebuah rotan yang cukup untuk membuat murid-murid takut padanya.

"Siang pak"

"Keluarkan buku catatannya masing-masing dan perhatikan bapak menjelaskan di papan tulis" titah pak boby

ALARIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang