Jinri masuk ke dalam studio Jungkook dengan masih memakai pakaian kerjanya. Ia sangat malas untuk mandi atau hanya sekadar berganti baju. Ia lelah dan butuh pelukan dari suaminya. Itu saja yang dipikirkan Jinri sekarang.
Jungkook tengah duduk dikursi kerjanya dengan fokusnya yang begitu lekat di komputer. Seperti biasa, pria itu selalu disibukkan dengan pekerjaannya yang ia bawa ke rumah.
"Oh, kau sudah pulang." kata Jungkook menengok sebentar lalu kembali fokus pada komputer di depannya.
Jinri mengerucutkan bibirnya melihat sapaan cuek Jungkook. Hah, tapi mau bagaimana lagi. Suaminya memang seperti itu jika sudah asyik dengan pekerjaannya.
"Hmm, Byul sudah tidur?" tanya Jinri berbasa-basi. Ia sebenarnya sudah tahu jika anaknya pasti sudah tertidur sejak tadi, ia hanya sedang mencari perhatian suaminya.
Ah, setelah ini ia harus ke kamar putrinya. Sudah seharian ia tidak melihat putrinya. Mungkin ia akan tidur dengan Byul malam ini jika Jungkook lembur.
Jungkook menghentikan jari-jarinya yang sejak tadi mengetik sesuatu, ia menyandarkan punggungnya di kursi. Ia menatap istrinya cukup lama kali ini sebelum menjawab pertanyaan barusan.
"Aku harap kau tidak marah," katanya. "Tadi Byul dijemput oleh Eomma ketika mendengar kita berdua akan lembur hari ini."
"Byul menginap lagi?" tanya Jinri dengan wajah kecewa.
"Iya, aku tidak bisa menolak, sayang. Eomma langsung datang dan membawa Byul. Aku sudah mengatakan aku membawa pekerjaan ke rumah dan menjaga Byul." jawab Jungkook, ia paham raut wajah Jinri yang terlihat kecewa karena tidak melihat putrinya hari ini.
Jinri menarik napas, lalu menganggukkan kepalanya pelan. Ya, ini memang salahnya dan Jungkook juga. Mereka berdua terlalu sibuk hingga ibu mertunya cemas dengan keadaan Byul. Ada rasa bersalah yang terbesit di hati Jinri. Sebagai seorang ibu, Jinri merasa ia masih sangat banyak kekurangan.
Saat itu ponsel Jinri berbunyi membelah kesunyian yang sempat melanda mereka berdua. Ia dengan cepat mengambil ponsel dari tasnya. Ada chat dari ibu mertuanya.
"Siapa?" tanya Jungkook penasaran.
"Eommonim, ia memberi kabar tentang Byul." jawab Jinri.
Jinri tersenyum melihat isi pesan dari ibu mertuanya dan juga foto Byul yang tengah menikmati makan malam dengan lahap bersama kakeknya dan juga foto Byul yang tengah tertidur dengan lelap. Ada rasa lega ketika Jinri melihat putrinya terlihat senang menghabiskan waktu bersama kakek dan neneknya.
Ibu mertuanya juga memberitahu alasan kenapa ia menjemput Byul untuk menginap. Nyonya Jeon tahu tentang skandal Lee Cheonsa dan masalah yang tengah menimpa penerbit tempat Jinri bekerja. Ibu mertuanya mencemaskannya, bahkan pesan terakhir dari ibu mertuanya membuat Jinri hampir ingin menangis. Di lemari pendingin sudah ada makanan yang dapat mereka panaskan kapan saja dan juga beberapa tonik untuknya dan Jungkook.
Jinri menghampiri Jungkook, naik ke pangkuan pria itu lalu memeluknya dengan erat. Tingkah Jinri membuat Jungkook mengerutkan kening bingung namun ia tetap membalas pelukan wanita itu sembari mengusap-ngusap punggung Jinri lembut.
"Apa Eomma mengatakan sesuatu yang menyebalkan lagi?" tanya Jungkook mulai berprasangka buruk.
Jinri menarik dirinya dari pelukan Jungkook, hingga posisi mereka sekarang berhadapan. Wanita itu menggelengkan kepalanya lalu memberi ponselnya pada Jungkook.
"Jangan selalu berprasangka buruk pada ibumu sendiri." kata Jinri yang hanya dibalas dengusan pelan dari pria itu.
Jungkook mengambil ponsel Jinri, membaca chat dari ibunya dengan cepat, lalu tersenyum ketika melihat foto putrinya. Ia dengan cepat mengirim foto-foto putrinya itu ke ponselnya sendiri. Sepertinya yang dipedulikan Jungkook hanya foto putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident 2
Fanfic(Cerita mengikuti MBA versi buku) Kisah keseruan keluarga Jungkook dan Jinri beserta kisah sahabat-sahabat mereka yang tidak kalah seru kembali berlanjut. Kini, Jungkook dan Jinri telah memasuki usia pernikahan mereka yang ketujuh tahun dan telah d...