Selama di perjalanan. Nisa memperhatikan aktivitas Anna di kursi belakang. Anna terlihat sedang berusaha untuk mengobrol dengan Agnes.
Dimana Agnes masih terlihat sedikit takut. Meskipun mencoba mengenal Anna. Anna tidak masalah kalau Agnes merasa takut. Hanya saja Agnes lebih memilih diam dan fokus dengan tabletnya.
Anna pun mulai lelah. Ia lebih memilih untuk memandangi pemandangan perjalanan melalui jendela mobil.
Kurang lebih selama setengah jam. Mereka akhirnya sampai di Apartemen kembali. Anna bersama Agnes turun di depan lobby dengan Nisa yang membantu membukakan pintu untuk mereka. Agnes dibantu turun dengan digendong oleh Nisa.
Sedangkan, mobil diparkirkan oleh sopir mereka. Disusul dengan Rey yang turun di depan lobby. Karena kebetulan Rey juga bersama sopirnya.
"Boleh saya…" Rey ingin mengambil alih Agnes dari gendongan Nisa.
"Oh iya, maaf tuan. Silahkan…" Nisa pun menyerahkan Agnes kepada Rey kembali.
Anna pun jalan lebih dulu menuju lift. Diikuti Nisa dan juga Rey bersama dengan Agnes. Sesampainya di lantai dua belas. Dimana letak unit Anna berada. Mereka langsung masuk ke dalam.
"Kamu tinggal disini An?" Tanya Rey ketika sudah masuk ke dalam unit Apartemen Anna yang sangat luas.
"Iya, aku sudah beberapa bulan tinggal disini." Jawabnya. Sambil mengajak Rey dan juga Agnes untuk duduk.
"Kamu sudah berapa lama di London?" Tanya Rey sambil mendudukan Agnes agar duduk di sebelahnya. Tidak dipangku lagi.
"Kira-kira tujuh bulan-an. Kamu sendiri?"
"Aku sampai di London dua minggu yang lalu. Agnes mau liburan, jadi aku ajak dia jalan-jalan. Minggu depan juga, kita lanjut ke Jepang. Mau ke mana, sayang?" Tanya Rey sambil mencolek hidung mungil anaknya.
"Disneyland…" Jawabnya excited dengan suara parau.
Rey tersenyum melihat anaknya yang mulai kembali senyum. Setelah melihatnya lemas dengan suhu tubuh yang tinggi.
"Oh…, ku kira ada urusan lain kalian ke London." Anna mengangguk paham. "Sekarang kita pesan banana split ya…" Anna tersenyum. Agnes pun senang dia turun dari duduknya dan pindah duduk di sebelah Anna.
"Kita pesan dulu ya…" Anna mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Ia mencoba memesan makanan melalui ponselnya.
"Anna, aku tidak apa-apa kan ada disini?" Tanya Rey setelah menyadari keadaan Apartemen Anna yang sepi.
"Iya, tidak apa. Santai saja. Memangnya kenapa?"
"Yaa…, tidak apa-apa juga. Hanya saja suamimu dimana?"
Deg! Anna menelan salivanya sulit. Kenapa harus menyangkut suaminya yang ditanyakan. Selalu saja ada hal yang menyangkut tentang keberadaan Ryann. Membuatnya bingung untuk menjawab dan malas untuk menjawabnya.
"Dia sedang ada urusan di kantornya." Jawab Anna asal.
"Oh, jam berapa dia pulang? Aku tidak enak kalau lama-lama disini."
"Tidak apa santai saja. Sepertinya dia juga tidak akan pulang."
"Oh, baiklah." Rey tidak ingin bertanya lebih lanjut.
Meskipun sebenarnya dia merasa penasaran dengan keberadaan suaminya Anna. Karena belum pernah sama sekali melihat tampak keberadaan suami dari temannya ini.
Rey hanya memperhatikan interaksi antara Anna dengan anaknya saja. Dimana mereka sedang sibuk dengan memesan makanan untuk makan malam mereka. Tidak lupa juga memesan banana split yang Agnes inginkan.
Bersambung.
Thankquuu yang sudah selesai baca episode terbaruku 💙
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 💜
Jaga kesehatan kalian dan bahagia selalu okkey 💚
See u on the next episode 👋💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Andreana Salma VS Dokter Ryann
RomancePerjodohan demi memenuhi keinginan orang tua. Namun, niat baik tidak berjalan mulus dengan kenyataannya. "Aku tidak ingin menikah. Hanya memuaskan keinginan orang tua saja. Paham?" Ryann. "Aku paham. Tidak perlu memberitahuku, aku pun tidak ingin...