Setelah kemenangan kami di interhight, aku mulai merasakan banyak keanehan dalam tim ini. Aku merasa tim ini semakin lama semakin terasa kelam.
Aomine yang dulu berlatih dengan giat dan penuh semangat kini sering membolos. Mereka mulai melupakan kerja sama tim, dan mulai mengandalkan kemampuan masing-masing.
Pelatih Sanada juga mulai terlihat kewalahan melihat perkembangan Kiseki no Sedai. Sejujurnya aku mulai takut, club basket yang dulu terlihat bercahaya kini semakin terasa gelap. Keputusan pelatih Sanada yang membiarkan Aomine tidak latihan pun membuat ku dan Kuroko semakin cemas dengan masa depan tim ini.
Bahkan hari ini Atsushi dan Seijuro-kun terlibat adu mulut. Tidak biasanya seperti ini, karena Atsushi biasanya sangat penurut pada Seijuro-kun.
"Ne.. bolehkah aku juga tidak ikut latihan, yang penting kita bisa menang kan." Ucap Atsushi yang mendengar berita tentang Aomine.
"Jangan bicara macam-macam, aku tidak akan mengizinkannya." Jawab Akashi yang menghampiri Atsushi.
"Nggak latihan mu aku rasa pasti bisa menang. Lagipula, alasan aku selalu patuh pada Aka-chin karena aku selalu merasa tak bisa menang dari Aka-chin, tapi sekarang aku merasa itu sudah tidak berlaku lagi "
Wajah Akashi yang tenang pun kini berubah menjadi kesal karena mendengar perkataan Atsushi.
"Aku tidak ingin mematuhi perintah orang yang lebih lemah daripada aku."
"Apa katamu."
Seijuro benar-benar marah, bahkan hawa kemarahannya bisa di rasakan oleh seluruh anggota club yang sedang bersih-bersih.
"Atsushi kau ini bicara apa? Kau pasti bercanda kan?" Kata ku yang berusaha melerai mereka.
"Minggir." Aku bisa merasakan tangan Seijuro yang memintaku untuk menepi.
"Kalau aku memang harus membuat mu tunduk dengan paksa, akan ku lakukan." Seijuro mengambil bola basket yang ada di dekat kakinya.
"One-on-one, kita adu 5 point."
Semua mata kini tertuju pada mereka berdua, dan yang benar saja Murasakibara yang sangat penurut pada Akashi kini benar-benar bisa mengalahkan dengan mudah. Kekuatan yang tak terduga dari Murasakibara dia benar-benar sangat kuat hingga membuat Akashi tidak berkutik.
Jantung ku semakin berdetak kencang, tangan ini gemetar melihat apa yang mereka lakukan. Atsushi kini berhasil membuat empat point kurang satu point lagi.
"Mustahil." Ucap ku yang melihat pemandangan tak enak itu. Akashi yang terduduk di lantai terengah-engah mengatur nafasnya.
"Jujur saja, bagaimana bilangnya ya.. kau sangat mengecewakan, sudah ku duga mustahil mematuhi perintah dari orang sepertimu."
Yang benar saja, ini tidak benar aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi tapi aku tidak bisa menghentikan mereka.
Aku meremas baju Kise yang membuat dia melihat kearahku.
"Seizacchi?" Aku bisa mendengar suara Kise yang terdengar khawatir.
"Ryouta-kun, aku merasakan akan terjadi sesuatu yang buruk."
Atsushi kembali mengambil bola, dan Seijuro pun juga kembali bangkit.
"Setelah bola ini masuk, maka sesuai janji, mulai sekarang aku akan berbuat semauku."
Melihat Seijuro yang hanya diam saja membuat ku semakin takut. Tak salah lagi aku merasakan hawa keberadaan yang asing, berada dalam tubuh Seijuro.
"Aku yang selalu menang dan yang selalu benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress (Kiseki no Sedai x OC) ✓
FanficGadis cantik yang baru saja pindah ke SMP Teiko ini seketika menggemparkan satu sekolah karena pemikirannya. Kiseki no Sedai x OC Disclaimer : Kuroko no basket milik Fujimaki sensei aing cuma minjem char sama latarnya doang.