The Other Person

1.7K 86 9
                                    

Pair: SakuKageKita
Warn: ABO, little angst, nsfw

.
.
.

"Kan aku sudah bilang dari awal akan banyak resiko dan halangan jika menikahi beta, tapi kau tetap ngeyel." Pria bersurai coklat, Motoya Komori menghela napas panjang setelah mendengar cerita dari sepupunya.

Garis keturunan keluarga Sakusa terancam berakhir pada Kiyoomi yang menikahi seorang beta, terlebih yang ia nikahi adalah beta berjenis kelamin laki-laki.

Pria ikal dengan rahang tegas itu memijit kening seraya sebelah kakinya bertumpu di atas kaki yang lain. "Aku mencintainya.."

Motoya mendecih, ia meraih cangkir teh sore dan menyesapnya perlahan. "Kau itu tidak tahu apa-apa soal cinta, Omi."

Alis Kiyoomi menyernyit tak terima dengan ucapan Komori. Kelereng hitamnya pun melirik tajam.

"Kau hanya kebetulan bertemu dengannya saat kuliah lalu menutup diri dari semua omega karena idealisme konyolmu bersama beta itu—"

"Itu tidak benar. Memang kenyataanya tidak ada omega yang pernah membuatku tertarik." Kiyoomi menyela.

"Kuberi tahu, alpha membutuhkan omega, keduanya diciptakan untuk saling melengkapi. Beta tidak akan membuatmu merasa lengkap." balas Komori tak ingin kalah argumen sekaligus menyadarkan sepupunya yang bagi kalangan alpha dianggap tengah salah jalan.

Grekk

Kiyoomi bangkit berdiri, meraih jas yang terlampir di kursi dan hendak pergi.

"Oi." Motoya menatapnya datar. "Apa kata ibu dan ayahmu, Omi? Mereka menginginkan penerus padahal kau menikahi beta— oh ya, apa mereka tahu kalau istrimu beta?"

"Aku pergi." Kiyoomi tak mengindahkan pertanyaan Komori dan segera melangkah keluar dari restoran.

Langit yang telah berganti malam mengeluarkan gemuruhnya. Tak mau kehujanan dan terjebak macet, Kiyoomi bergegas menuju mobil.

Untuk sejenak fokusnya teralihkan pada gemerlap lampu neon berwarna pink. Menujukan sebuah bar striptis dengan tulisan Pink Panther. Orang-orang dengan pakaian rapi tampak masuk ke sana.

.
.
.

"Tadaima.." Suara Kiyoomi lebih lesu dari sebelumnya. Ia berdiri diambang pintu sambil menatap bayangannya sendiri.

"Okaeri, Omi!" angkah tergesa dari dalam terdengar. Muncul lelaki manis yang menyambut Kiyoomi pulang. "Kau pulang terlambat.. Apa kehujanan?" tanyanya seraya menggenggam tangan Kiyoomi.

Yang lebih tinggi mengerjapkan mata, bibir tipisnya mulai terangkat, lantas kepalanya menggeleng. Ia menahan pergelangan tangan sang istri sebelum menarik guna memeluknya.

"Omi.. Daijoubu?"

"Aku hanya merindukanmu, Shinsuke."

Yang disebut namanya tersenyum dipelukan Kiyoomi. Ia pun balas memeluk tubuh kekar nan tinggi itu dengan erat.

"Aku memasak makanan kesukaanmu malam ini."

.

Di meja makan, suasana begitu hening.

Klontang..

Shinsuke meletakkan sendok dan garpu ditangan usai mendengar penuturan Kiyoomi. Pria ikal itu langsung berdiri dan pindah duduk di samping istrinya.

"Tidak usah terlalu kamu pikirkan. Kita bisa pergi keluar negeri sembari mengadopsi bayi. Saat kembali semua masalah akan selesai."

Shinsuke mendongak. Bibirnya terbuka namun lidahnya terlalu kelu untuk mengatakan sepatah kata.

Mini Book Series (Kageyama Bottom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang