[十六]Melangkah ke dunia baru

257 36 5
                                    

Setelah melepas tugasnya di club basket kegiatan Seiza pun berganti menjadi siswa pada umunya dia mulai belajar bersama Yuki di perpustakaan. Yuki dan Seiza berencana untuk mengikuti ujian masuk Itachiyama terlebih dahulu, setelah itu baru ujian masuk SMA Fukurodani.

Selama setengah tahun ini dia belajar dengan seadanya, Seiza sebenarnya bukan orang yang tidak suka belajar, nilainya juga tidak buruk. Akan tetapi hanya ada satu mata pelajaran yang menjadi musuh terberat bagi dirinya, Seiza cukup buruk di pelajaran Matematika baginya matematika adalah ilmu yang mematikan. Mau belajar segiat apapun nilainya tetap sama saja. Mepet sekali, dia hampir pernah masuk remidial karena nilai matematikanya yang mepet 40. Untung saja dia mendapat nilai 43, jadi masih selamat. Walaupun nilainya nggak bagus yang penting nggak ikut remidial dah bagus itu.

Yuki yang mengajari Seiza sangat terkejut karena Seiza ternyata punya kelemahan yang setiap orang biasa miliki. Yaitu tidak pandai dalam matematika, karena sejauh mereka menjadi teman dekat Yuki tidak melihat sedikitpun celah dari Seiza bahkan nilai sejarah dan musiknya sangat sempurna.

Sudah beberapa jam dia belajar matematika bersama Yuki bahkan kepalanya sampai terasa berasap, tetapi dia belum memahami satupun apa yang diajari yuki.

"Matematika ilmu yang mematikan." Ucapnya yang meletakan kepalanya diatas meja.

Yuki tertawa melihat Seiza yang sudah berada diambang batasnya.

"Ayo semangat Sei-chan, ujian masuk nya tinggal seminggu lagi."

***

Seminggu kemudian mereka pun mengikuti ujian masuk sekolah institut Itachiyama, bagi Seiza ujiannya sangat gila level susahnya. Bahkan melebihi ujian masuk Shiratorizawa. Seiza benar-benar tidak mengerti sama sekali bagian soal matematikanya dia pun menulis jawabannya dengan asal, menghitung kancing bajunya dengan harapan jawaban yang dipilihnya benar, Kalau salah ya sudah.

Seiza dan Yuki pun selesai mereka keluar dari ruang ujian, akhirnya neraka telah berlalu.

"Mau makan setelah ini?" Tanya Yuki pada Seiza.

"Aku mau ke toilet dulu, kau tunggu di depan saja."

"Ok."

Seiza pun pergi ke toilet, mencuci wajahnya yang sudah terlihat sangat kusut. Seiza sepertinya merasakan kalau kerutan di dahinya bisa muncul sekarang juga karena pusing yang tak tertahankan.

Setelah beberapa menit Seiza pun keluar dari toilet dia mengeringkan tangannya dengan sapu tangan miliknya, setelah dirasa kering dia membalik Bagain basah ke dalam supaya tidak membasahi tasnya.

Seiza seketika terdiam saat hendak melangkah pergi, dia terkejut melihat seorang pria berambut ikal memakai masker yang melihat kearah dirinya. Seiza merasa takut karena tatapan pria itu padanya terasa aneh. Dia pun tanpa banyak bicara melewatinya berusaha mengabaikan keberadaan pria itu.

Apa itu tadi seram sekali? Pikirnya

Seminggu setelah ujian masuk Itachiyama, akhirnya hasilnya pun keluar. Tidak seperti sekolah lain yang biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu sampai satu bulan untuk menunggu hasilnya keluar di Itachiyama hasilnya keluar dengan sangat cepat karena mereka adalah sekolah unggulan yang berada di tokyo. Seiza mengecek nomor pendaftarannya di kertas yang terpampang di papan pengumuman yang ada di depan gedung sekolah Itachiyama.

"314B.." Seiza mencari nomornya yang masih belum ketemu.

"Aa.. ketemu Sei-chan aku diterima." Ucap Yuki yang memeluk Seiza, dia sangat senang karena dia di terima masuk ke salah satu sekolah impiannya.

"Omedetou Yuki."

"Sei-chan bagaimana denganmu." Seiza terdiam dan masih mencari kembali nomornya, akan tetapi sepertinya tuhan tidak berpihak padanya hari ini. Walau dia sudah mengecek semua nomor pendaftaran dari atas sampai bawah Seiza belum juga menemukan nomor nya.

Empress (Kiseki no Sedai x OC) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang