Pagi menjelang. Memancarkan sinar kehangatannya. Jaehyun yang pertama kali mencoba untuk membuka matanya, berusaha untuk bangun dari tidurnya. Namun, pelukan yang disebabkan oleh kedua adiknya membuatnya susah untuk bergerak.
Jaehyun mencoba menyingkirkan tangan adik adiknya secara perlahan, agar tak menganggu tidur si kembar. Namun, usahanya gagal. Si kembar malah mengeratkan pelukannya membuat Jaehyun semakin susah bergerak dan bernafas.
"J-Jeno... Jaemin... Bangun, kalian harus sekolah"
Lagi lagi Jaehyun mencoba menyingkirkan tangan tangan adik kembarnya. Si kembar tak mengindahkan permintaan sang kakak, justru mereka semakin menyamankan posisinya.
"Lima menit lagi kak~" ujar Jaemin dengan suara khas bangun tidurnya.
"Atau beri kami ciuman selamat pagi. Baru kami akan bangun" sahut Jeno.
Demi melepaskan diri dari pelukan erat adi kembarnya, Jaehyun menuruti permintaan Jeno. Memberi ciuman selamat pagi. Jaehyun mendarat kan ciumannya di pipi kedua adik kembarnya.
Jeno yang pertamakali mendapat kan ciuman dipipinya membuka matanya. Menatap tak terima kepada kakaknya.
"Bukan, bukan seperti itu. Tapi yang seperti ini"
Jeno menarik rahang Jaehyun, lalu melumat belahan bibir peach kakaknya "nngghhhh.... " Jeno menggigit bibir bawah Jaehyun, dan melelilit lidah mereka berdua.
Tak terima melihat kembarannya mecium kakaknya begitu lama, Jaemin langsung menarik rahang Jaehyun dan merebutnya dari Jeno. Tentu Jeno kesal, dan merasa belum puas, tapi mau bagaimana lagi. Untung yang merebutnya Jaemin, kalau orang lain mungkin Jeno akan menghajarnya habis habisan.
Sama seperti yang dilakukan Jeno, Jaemin melumat kedua belah bibir Jaehyun dan melilitkan lidah mereka satu sama lain. Dirasa sudah puas dan membutuhkan oksigen, Jaemin mengakhiri cumbuannya.
"Nah, dengan begini kami siap menjalani sekolah kami dengan semangat!" ucap Jaemin.
Si kembar akhirnya melepaskan pelukan mereka, turun dari kasur dan kembali kekamar mereka masing masing, untuk bersia siap berangkat sekolah. Ngomong-ngomog, mereka kembali dengan keadaan telanjang dada. Mereka lupa membuang baju mereka dimana, dan mereka malas untuk mencarinya.
Sedangkan sang kakak, ia masih terdiam diatas kasurnya. Berusaha mencerna perbuatan si kembar.
Setelah semua sibuk dengan aktivitas masing masing, Jaehyun yang sudah terlebih dahulu siap berangkat menuju kampus, ia mencoba melangkah kan kakinya ke dapur terlebih dahulu.
Mengingat kedua adiknya mengganti jadwal para ART dirumah, pasti sarapan belum juga disediakan. Jaehyun harus membuat sarapan sendiri untuk kedua adiknya. Tapi mengingat waktu yang tidak cukup untuk memasak, akhirnya Jaehyun memutuskan untuk membuat roti panganggang juga susu untuk si kembar Jeno Jaemin.
Sibuk mencari bahan bahan membuat Jaehyun tak sadar jika kedua adiknya berada dibelakangnya "kakak sedang apa?" tanya Jaemin. Jaehyun langsung berbalik mendengar sang adik bertanya kepadanya.
"Kakak ingin membuat roti panggang dan juga susu untuk sarapan, tapi kakak tidak tahu dimana roti dan susunya"
"Kita tidak perlu itu" ujar Jeno sambil mendekati Jaehyun. Semakin dekat langkah Jeno membuat Jaehyun semakin mundur, hingga tubuhnya menabrak meja dapur.
Kedua tangan Jeno diletakakan diantara pinggan Jaehyun. Menatap kakak tersayangnya dengan intens dan berujung pada dada Jaehyun "yang kami perlukan bukan roti atau susu untuk sarapan. Tapi-" tangan kanan Jeno mulai menyentuh dada Jaehyun dan meremasnya "-ini yang kita perlukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung
Fanfiction"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"