Kali Kedua - 46

22.6K 1.5K 37
                                    

"Kalo aja istri kamu enggak banyak bertingkah. Pasti sekarang ini istri kamu sudah hamil. Lihat aja tuh, istrinya Fery—anaknya tante Nana, udah hamil padahal kamu yang lebih dulu nikah."

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di telinga Manda sejak ia meninggalkan rumah mertuanya. Setelah membantu merapihkan piring kotor tadi, Manda mencari Barra yang ternyata berada di halaman samping dengan mama Lita. Kemudian ia tak sengaja mendengar ucapan mama mertuanya yang sedang membahas anak teman mama Lita yang sudah hamil. Padahal katanya Barra dan Manda yang lebih dulu menikah dibanding mereka.

Mama Lita sudah sangat menginginkan kehadiran seorang cucu. Manda pun begitu. Namun, bagaimana jika sampai dengan saat ini ia memang belum hamil. Dan dari ucapan mama Lita, ia seperti menyalahkan Manda karena belum juga hamil. Ya, ia kembali mengungkit kesalahan yang dulu dilakukan Manda. Apa yang diucapkan mama Lita memang ada benarnya. Andai saja Manda tidak mengacaukan pernikahannya, mungkin saja saat ini ia sudah hamil.

Empat bulan berlalu dengan begitu cepat. Tidak banyak yang berubah. Barra dan Manda semakin romantis, rasa cinta seakan terus tumbuh subur diantara keduanya. Barra merasa selalu jatuh cinta setiap harinya pada Manda, begitu juga sebaliknya. Namun, di balik kebahagiaan yang mereka rasakan ada perasaan sedih yang terus menyelinap dalam hati Manda tiap kali mengingat hubungannya dengan sang mama mertua.

Berbulan-bulan berlalu Manda pikir hubungannya dengan mama Lita akan membaik. Namun, nyatanya tidak. Sikap mama Lita masih belum berubah. Masih terus cuek dan sesekali mencetuskan ucapan judesnya. Tak peduli dengan sikap Manda yang selalu baik dan menghormatinya, sikap mama Lita tak pernah berubah. Manda sendiri bingung harus bersikap bagaimana lagi pada sang mama mertuanya. Ia tidak ingin terus seperti ini.

Sebelumnya Manda berpikir, jika ia mengandung buah hatinya maka mama Lita akan memaafkan dirinya. Namun, sampai dengan empat bulan berlalu Manda belum juga hamil. Di setiap bulannya Manda selalu menggunakan testpack untuk mengecek kehamilan tetapi hasilnya selalu negatif. Dan Barra selalu menjadi orang pertama yang menemukan istrinya menangis setelah melihat hasil testpack. Selama ini pikiran Manda terlalu sederhana, ia berpikir jika ia terus berhubungan dengan Barra maka ia pun akan cepat hamil. Namun, nyatanya tak semudah itu.

"Mas."

Manda menoleh menatap suaminya yang sedang menyetir. Saat ini mereka dalam perjalanan pulang setelah makan malam bersama di rumah keluarga Budiatma. Ya, mama Lita memang masih sering mengundang mereka untuk makan malam bersama. Namun, jika sebelumnya ia lebih sering menghubungi Manda untuk mengajaknya makan malam bersama. Kali ini ia lebih sering menghubungi Barra.

Manda pernah meminta Barra untuk me-loud speaker panggilan mama Lita, ia hanya ingin tahu apakah tiap kali mengundang makan malam mama Lita meminta Barra mengajaknya. Namun, nyatanya tidak. Selama ini memang Barra yang berinisiatif mengajaknya. Mama Lita memang hanya meminta putranya untuk makan malam di rumah. Manda yang mengetahui itu pun enggan datang karena merasa kehadirannya pun tidak diharapkan.

Sakit sekali saat merasa kalau dirinya memang seperti tidak dianggap sebagai menantu dari keluarga Budiatma. Sejak saat itu Manda mengatakan untuk tidak lagi ikut dengan Barra makan malam di rumah Budiatma. Namun, Barra mengatakan, ia pun tidak akan datang jika memang Manda tak ikut bersamanya. Karena hal tersebut keduanya pun sempat berselisih selama dua hari sebelum akhirnya Manda yang memilih mengalah.

Perempuan itu hanya tidak ingin jika hubungan Barra dan mama Lita ikut merenggang karena dirinya. Mungkin maksud Barra baik dengan mengajak Manda makan malam bersama ke rumah orang tuanya, perlahan bisa memperbaiki hubungan Manda dan mama Lita. Meskipun mama Lita tidak memintanya untuk hadir, Barra akan tetap mengajaknya. Sebab Manda adalah istrinya. Jika mama Lita mengusirnya, itu sama saja mama Lita mengusir dirinya. Dan Barra akan ikut pergi dengan Manda.

Kali Kedua [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang