Di kehidupan ini dan setiap kehidupan lainnya, aku berjanji hanya akan setia padamu. Sekalipun aku harus merangkak kembali dari Neraka, aku akan melakukannya dengan senang hati. Wow, kamu baru saja menghancurkan semua fantasi CEO yang dingin.
Sepert...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Diam-diam, Soojung berjalan keluar dari kamar mandi dan berjingkat-jingkat menyusuri aula yang ditinggalkan seperti orang bodoh. Setelah melewati beberapa pintu yang terkunci, Soojung melihat satu yang setengah terbuka dan dengan cepat menuju ke sana.
Pandangan Soojung terhalang tetapi dia melihat telepon di dinding. Soojung langsung menuju ke sana. Tepat ketika Soojung hendak mengangkat gagang telepon, Soojung mendengar tenggorokan berdehem di belakangnya.
Soojung berbalik, telepon di tangan.
Hanya keberuntungannya. Itu Taehyung. Padahal, berdasarkan penampilannya, Soojung tidak akan pernah menduga itu adalah Taehyung. Taehyung tidak mengenakan jas atau pakaian kerja kasualnya, sebagai gantinya, Taehyung berdiri di hadapannya tanpa baju, mengenakan celana pendek olahraga hitam sederhana.
Mereka diam-diam mengambil satu sama lain pada saat yang sama, sama-sama bingung dan penasaran.
"Aku tersesat lagi," jelas Soojung dengan canggung.
Taehyung memiringkan kepalanya ke samping. "Kamu tersesat saat berjalan dari kamar mandi ke lemari?"
Soojung memutar matanya. "Tentu saja tidak. Itu konyol."
"Ya, itu akan," Taehyung setuju, menatap tajam ke arahnya.
Soojung mengikuti tatapannya dan kemudian ingat bahwa Soojung berdiri di sana hampir telanjang, meneteskan tetesan air ke seluruh lantainya.
Dengungan keras terdengar dari telepon, membuatnya takut dan membuatnya melemparkan gagang telepon ke seberang ruangan. Taehyung dengan cepat meraih gagang telepon dari lantai dan memberi tahu orang di sisi lain bahwa semuanya baik-baik saja. Taehyung kemudian menutup telepon.
Taehyung berdiri tepat di depannya saat itu.
Untuk pertama kalinya sejak Soojung mengenalnya, matanya kosong. Soojung tidak tahu apa yang Taehyung pikirkan.
"Apakah kamu tidak mengemasi pakaian, Jung Soojung?" Taehyung bertanya dengan tenang.
Soojung menggeliat di tempat, jari-jari kakinya menggambar lingkaran di lantai di bawahnya. Kenapa Soojung begitu gugup? Itu tidak biasa baginya. Ini bukan pertama kalinya Soojung berada dalam situasi canggung di depan pria ini. Sebenarnya, situasi canggung sepertinya terjadi setiap kali Soojung berada di dekatnya!
"Aku punya pakaian," jawab Soojung.
Taehyung memperhatikan dengan sabar, menunggunya menjelaskan sedikit lebih jauh.
