DILARANG KERAS PLAGIAT!!
Happy reading guys!_____
"Gue boleh duduk di sini?" tanya Arga memastikan. Sekarang ia sedang di perpustakaan sekolah duduk di depan Adira yang sedang belajar.
"Hmm," jawab Adira singkat, tidak sedikitpun menoleh ke Arga.
"Lagi baca apa tuh?" Arga mengintip ke buku yang Adira baca.
"Baca bukulah," jawab Adira sewot.
"Yaelah gue juga tahu neng." Arga memanyunkan bibirnya kesal.
"Trus ngapain nanya?"
"Serba salah banget jadi cowok," batin Arga.
"Gak usah tanya yang nggak penting, cowo emang selalu salah." Adira seakan tahu apa yang sedang dipikirkan Arga.
"Cenayang lu ya? Ko tahu apa yang gue pikirin sih?"
"Kamu kemarin dicariin si pentol cimol."
Arga mengerutkan dahinya. "Hah? Pentol cimol? Temen gue nggak ada yang namanya pentol cimol Ra."
"Jangan-jangan si Niko ya?" Tebak Arga.
"Iya kali, karna kamu nggak berangkat." Adira menutup bukunya, melirik arloji berwarna putih yang menempel di tangan kanannya.
"Udah jam segini, aku mau keluar dulu ya." Adira beranjak dari duduknya tak lupa menaruh buku ke tempat semula.
Arga mengekori Adira. "Mau kemana?" tanyanya.
"Ke ruang guru," jawab Adira tidak bertele-tele.
"Gue temenin," tawar Arga berjalan di samping Adira. Mereka kini menuju ruang guru.
Diamnya Adira sebagai jawaban 'iya' bagi Arga.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di ruang guru. "Gue tunggu di luar yah." Adira mengangguk lalu masuk ke ruangan tersebut.
"Eh Adira sini nak," kata Bu Yesa. Adira menuju meja Bu Yesa.
"Ini ada beberapa buku matematika buat persiapan kamu mengikuti olimpiade nanti..," Bu Yesa memberikan buku tersebut ke Adira.
Adira tersenyum tipis. "Baik Bu."
"Ada latihan soal juga, nanti kamu pelajari ya di rumah, kalo kurang jelas bisa segera temui Ibu yah. Untuk olimpiade ini berbeda dengan tahun kemarin nak, soal-soal akan lebih sulit dan untuk jawabannya pun harus sangat akurat."
"Baik Bu, saya akan berusaha semaksimal mungkin supaya bisa memberikan hasil yang terbaik," jawab Adira meyakinkan Bu Yesa. Ia tahu, pasti olimpiade ini akan semakin ketat daripada tahun lalu. Nilai setiap soalnya juga pasti lebih banyak, kemungkinan soal akan lebih sedikit tetapi dengan pertanyaan yang lebih berbobot.
"Yasudah kamu boleh kembali ke kelas."
"Baik Bu saya permisi dulu," pamit Adira, diangguki oleh Bu Yesa.
"Udah?"
"Udah."
"Itu buku apa Ra?" tanya Arga penasaran. Mereka menyusuri koridor menuju kelas.
"Oh ini." Adira mengalihkan pandangannya sejenak ke buku yang ia bawa.
"Buku matematika buat persiapan olimpiade."
"Wihh ikut olimpiade lu?" Arga heboh sendiri.
"Iya," jawab Adira tersenyum senang, jika membicarakan tentang olimpiade yang akan diadakan beberapa hari lagi jantungnya berpacu lebih cepat. Ia tidak sabar menunggu hari H.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Semesta✔️
Dla nastolatków#1-traumatic (19 November 2022) #1-astrophile (23 November 2022) ^•^ Adira Aurora, remaja berusia 17 tahun yang selalu dihantui mimpi buruk. Menemani tidurnya dan mengusik raganya yang sudah rapuh. Akankah Adira tetap bertahan? Walaupun raganya tak...