Assalamualaikum bestiee
Author comeback nih, pada nungguin ga?
Jangan bosan dengan cerita ini yaa🤗Happy reading🌻
.
.Gus Aidan tetap diam bersembunyi di balik salah satu rak buku toko. Pandangannya menatap intens ke arah Afiza yang kini tengah berbincang dengan laki-laki yang sama sekali tak dikenalnya, dan mengapa raut wajah istrinya itu seperti orang yang ketakutan?.
"Afiza, pliss dengerin penjelasan kakak dulu!". Laki-laki itu melangkah mendekat ke arah Afiza, dan Afiza melangkah mundur. Ia benar-benar takut dengan laki-laki itu.
Laki-laki tersebut yang melihat Afiza ketakutan pun paham, ia menghentikan langkahnya dan diam ditempat.
"It's okay, kakak diem disini, tapi kamu-".Srett!
Gus Aidan berhasil menepis tangan laki-laki itu yang tadinya ingin menyentuh tangan Afiza dengan sengaja.
"Anda siapa?!". Tanya Gus Aidan dengan sorotan mata tajam mengarah pada laki-laki tersebut.
"Ini tidak ada urusannya dengan anda. Minggir!!".
Afiza semakin takut, ia lebih memilih untuk bersembunyi dibalik badan tegap suaminya. Sedari tadi Afiza hanya diam, ia tak berani menjawab dan berbicara apapun pada laki-laki yang ditemuinya.
"Afiza-".
"CUKUP!!". Sahut Gus Aidan memotong ucapan laki-laki tersebut. "Perlu saya ulangi pertanyaan saya tadi?".
Laki-laki itu memandang ke arah Afiza. "Dia siapa kamu Afiza?".
"Saya suaminya, dan Afiza adalah wanita saya!". Sahut Gus Aidan cepat. Laki-laki tersebut mematung tak percaya mendengar jawaban dari Gus Aidan.
"Atas dasar apa anda berani menyentuh wanita milik saya? Dan saya tidak rela jika istri saya disentuh oleh lelaki ajnabi". Sambung Gus Aidan menekan ucapannya.
"Yang kenal Afiza dari lama adalah saya, anda hanya pendatang baru. Jadi jangan pernah ikut campur!". Ucap laki-laki tersebut dengan menunjuk wajah Gus Aidan.
Segera Gus Aidan memeluk istrinya, tangan laki-laki itu mengepal erat, seakan ingin menghantam wajah Gus Aidan saat itu juga.
Afiza memberanikan diri untuk membuka suara, meskipun kini ia tengah menangis.
"Kak, udah stop, Afiza mohon pergi dari sini!". Ucapnya dengan menangkupkan kedua tangannya."Urusan kita belum selesai". Laki-laki itu menatap datar ke arah Gus Aidan juga Afiza, dan langsung pergi dari toko.
**
Niko Adrian. Ya, laki-laki tersebut bernama Niko. Ia sudah lama menyukai Afiza. Namun, Afiza terus berusaha menghindar dari Niko, entah apa alasan Afiza yang enggan untuk didekati Niko.
Niko berjalan dengan emosi yang bergemuruh didalam dirinya. "Afiza... Tega kamu bikin kakak kecewa!". Ucapnya seraya mengacak kasar rambutnya.
"Arghh sial!!". Niko menendang batu yang ada di depannya, guna melampiaskan rasa amarahnya.
"Aku harus cari tau, siapa sebenarnya laki-laki itu yang berani merebut Afiza dari genggaman ku. Tunggu saja pembalasan ku!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbuka Fillah Gus [END]
Novela JuvenilAfiza Nur Zahra, seorang santri yang sangat mengagumi Gus nya, Muhammad Aidan Ghazanfar. Putra dari seorang kyai besar pemilik pondok pesantren Al-Hamid. Gus muda yang paham agama dan cuek terhadap lawan jenis. Namun, seiring berjalannya waktu pera...