WARNING!! Chapter ini mengandung gambar-gambar vulgar yang mungkin saja membuat pembaca tidak nyaman.
3,4K words!Hyungseok tidak tahu sejak kapan tepatnya ia dan wonseok menjadi dekat. Mereka sebelumnya tak pernah berkenalan, yang hyungseok tahu tentang wonseok hanya sebatas bahwa laki laki itu berasal dari hostel. Selain itu hyungseok tak tahu apapun tentang wonseok. Pun akhirnya mereka saling kenal karena sama sama ingin menghancurkan anak perusahaan ke empat.
Yang dikira hanya sebatas kenal dan setelahnya saling melupakan, hyungseok tak sangka malah berlanjut. Ia dan wonseok sering tak sengaja bertemu lalu berakhir menghabiskan waktu berdua.
Walau kadang tidak mengerti perkataan wonseok yang terlampau singkat, hyungseok tidak masalah. Ia merasa nyaman nyaman saja dengan wonseok, sama halnya seperti bersama teman temannya yang lain.
"Hei, park hyungseok. Sepertinya ada yang mencarimu,"
Suara salah seorang temannya, mengembalikan hyungseok dari lamunan sesaatnya. Menoleh pada pintu kelas, hyungseok mengernyit ketika mendapati pintu kelas yang ternyata kosong. Ini terasa deja vu baginya. Ia seperti pernah mengalami ini sebelumnya.
"Tidak ada tuh?"
"Bukan di situ, tapi di sana"
Mengikuti arah yang ditunjukkan temannya padanya, hyungseok terkejut melihat wonseok masuk lewat jendela kelas yang artinya wonseok memanjat gedung untuk sampai di kelasnya.
"Wonseok??!"
Menghampiri wonseok yang terengah engah, hyungseok baru paham. Pantas saja ia merasa deja vu. Ternyata memang ia sebelumnya pernah mengalami hal yang sama seperti sekarang. Bedanya hanyalah, ia dan wonseok sekarang sudah saling mengenal dan dekat satu sama lain.
"Wonseok, kenapa kau ke sini?"
Wonseok tak menjawab pertanyaan hyungseok tapi malah menarik hyungseok keluar kelas. Lagi lagi, hyungseok merasa deja vu.
"Wonseok, kau kenapa??" tanya hyungseok lagi, sama sekali tidak menahan. Kakinya dengan sukarela mengikuti langkah wonseok yang entah membawanya kemana.
"(Ayo) cepat. (Agar tidak) ketahuan janghyun,"
Mendengar nama satu satunya siswa di jurusan kecantikan, hyungseok tahu bahwa ada sesuatu penting yang ingin wonseok katakan padanya. Apakah itu informasi tentang ilhae?
Di bawa ke toilet, hyungseok lagi lagi sungguh tidak bisa untuk tidak deja vu. Ini terlalu mirip dengan apa yang dulu dialaminya. Apa sehabis ini ia akan dibawa masuk ke dalam salah satu bilik toilet dan di kabedon ala shoujo manga?
"Wonseok, kau──"
"Hyungseok!"
Hyungseok terperanjat kecil karena panggilan wonseok kelewat keras. Kedua tangannya tiba tiba digenggam, memunculkan sebuah tanda tanya besar. Wonseok menatapnya begitu serius, sama seperti dulu ketika wonseok mengatakan ingin menghancurkan anak perusahaan keempat.