prakata

1.1K 101 8
                                    

21 April 2022

Dimana suasana rumah bergaya tempo dulu dengan cat putih gading yang sedikit luas telah di isi oleh sekumpulan orang-orang berpakaian rapih. Mereka bukan orang biasa, tapi mereka adalah saksi.

Saksi bagaimana kata ;

"bismillahirohmanirrahim, atas izin Allah dan dengan nama saya sendiri yaitu Atmariani Karamina Ardiani menyatakan bahwa Kalangga Brahmana telah diterima untuk menjadi calon suami sekaligus calon imam saya di hari ini hingga nanti saat hari pernikahan datang."


itu terucap sangat sopan pada pendengaran kedua orang tua lelaki. Bagaimana setiap penuturan nya keluar dari mulut menggunakan intonasi yang begitu halus, kali pertama seorang wanita penuh ego dan keras kepala bernama Atmariani menangis dalam diam di depan keluarga besar. Tidak khawatir masalah riasan nya luntur, sebab ia tau kalau itu tidak akan terjadi. Riasan mahal omong-omong. Dia yang memilih sendiri.

Kepalanya masih menunduk, terisak kecil, dalam hati ia berkata lirih.

"aku mau jadi milik orang"

Tidak percaya bahwa semua yang telah terjadi adalah nyata.

Seumur hidup baru kali ini ia merasakan perasaan yang begitu campur aduk kecuali saat presentasi kelas, tapi ini tetap terasa berbeda. Ada rasa tak rela tersendiri namun bahagia dalam satu waktu.

Kala tangisan nya reda, sodoran tisu dari ka Rumi membuatnya buyar. Nafasnya tersendat beberapa detik, maniknya melirik melihat raut hangat seorang kaka perempuan yang sebenarnya disana.

"hapus dulu, mama nya Brahma mau makein ke kamu"

"ka rum. ." mau mewek lagi.

Rumi jelas terkekeh, tangan nya merangkul sambil menepuk pelan sang adik kedua dalam dekap. Berbisik lirih guna menenangkan dan membuatnya reda dalam tangisan.

"udah, malu diliat orang. Jangan ikutan kaka dulu dong cengeng!"

Dibalas anggukan.

Maka setelahnya acara penyerahan perhiasan sebagai pengikat, atau pertanda bahwa Riani sudah ada yang punya pada sang mempelai wanita oleh mertua lelaki terjadi setelah itu.

Riani tersenyum mengembang depan kamera. Terlihat sembab sedikit tapi bisa ia atasi.

Baru setelahnya sang mertua memeluk erat calon mantu, berbicara halus dan penuh arti.

"matursuwun sudah mau menerima Brahmana" Ibunya menatap dalam.

Sedang sang bapak tersenyum lebar layaknya tengah menatap hadiah yang dinanti-nanti "haduh-haduh malam ini kamu cantik banget lho Atma, rugi besar Brahma gak liat"

"kan pake riasan pak ya pasti cantik" giginya terlihat.

"pasti habis ini langsung chat buat suruh kesini mau foto" goda Pak Seno pada mantu.

"bapak iki lho sok tau senenge!" dimarahi istri kan.

Riani hanya melihat sambil tertawa kecil. Ah. . kedua orang ini mau menjadi mertua nya nanti ternyata.

"Atma" tiba-tiba memanggil.

Riani yang kala itu tengah melamun, langsung berkedip sedikit terkejut "nggih buk, pripun?"

"mboten nopo-nopo. Ibu gek titip pesen karo Atma. . sesuk, mangke dadi bojone brahma ojo akeh nresulane yo cah ayu, olih nek pan koyo kui. Tapi golek Ibu wae yo? sakecape ngomonge karo Ibu wae. Yen ora yo karo Ibumu lan gusti Allah. Ojo sing liane, dadhose mboten ilok Atma. . ngertos nduk?¹"

Riani mengangguk, tangan Mama nya Brahma begitu hangat. Persis seperti Ibu ketika memberi petuah, lantas kepalanya mengangguk sambil menutup mata sedikit.

"nggih buk leres sanget²"

Maka saat itu Riani jelas paham, bukan hanya Ibunya yang memberi segenap seluruh raganya terhadap Brahma dengan kata-kata titip Riani, kalo kamu sudah gamau. kembalikan dengan sopan ke Ibu tapi Mama. Calon mertuanya pun sama.

Malam itu merupakan malam paling bersejarah bagi gadis lajang bernama Atmariani Karamina Ardiani, malam penuh kurva bibir kehangatan muncul tanpa sengaja dan hal paling berkesan dalam hati maupun memori.

Acara lamaran, ternyata semenegangkan ini.

Agustus, 05/08/2023. Pukul 20.18, dan Riani resmi di ikat oleh Brahma.

18, dan Riani resmi di ikat oleh Brahma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○♤○

1. "mboten nopo-nopo. Ibu gek titip pesen karo Atma. . sesuk, mangke dadi bojone brahma Ibu jaluk tulung, ojo akeh nresulane yo cah ayu, olih nek pan koyo kui. Tapi golek Ibu wae yo? sakecape ngomonge karo Ibu wae. Yen ora yo karo Ibumu lan gusti Allah. Ojo sing liane, dadhose mboten ilok Atma. . ngertos nduk?¹" =

gapapa. Ibu juga titip pesan sama Atma. . nanti, kalo sudah jadi Istri (pasangan) nya Brahma jangan banyak ngeluh ya anak cantik, boleh kalo mau kaya gitu. Tapi cari Ibu aja ya? walau sedikit doang sama Ibu aja. Kalo ga ya sama Ibumu terus gusti Allah. Jangan sama yang lain, karena gak bagus Atma. . paham?

2. "nggih buk leres sanget²" = iya buk paham (paham banget).

sempiternal - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang