39

6.5K 476 50
                                    

---Coffee---







Flashback.

Mark melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Setelah melakukan pertemuan dengan beberapa klien nya di sebuah Restauran yang memang tempatnya lumayan jauh dari perusahaan, Pria itu berniat untuk mengantarkan Nona Soojin ke Apartement milik wanita itu-, Mark tidak setega itu untuk membiarkan seorang wanita pulang sendirian di malam hari, terlebih lagi wanita sedikit mabuk; mengingat jika mereka meminum minuman yang mengandung sedikit kadar alkohol untuk merayakan keberhasilan proyek yang telah di bangun hampir empat bulan.

Awalnya pemuda itu ingin menghubungi istrinya terlebih dahulu-, sialnya ponselnya kehabisan batrai hingga mati total. Setelah mengantarkan Nona Soojin pulang dengan selamat ia akan bergegas untuk langsung pulang. Mark yakin, jika istrinya pasti khawatir di rumah.

Setelah menempuh waktu satu jam, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Mark melirik ke samping pengemudi, menatap seorang wanita yang sedang memejamkan matanya sambil memijit keningnya yang mungkin terasa pening. Jas miliknya juga ada pada wanita itu, untuk menutupi paha nya yang terekspos mengingat jika Nona Soojin hanya menggunakan Dress setengah paha.

"Dimana unit Apartement anda? " Mark bertanya.

"Di lantai lima nomor 276, bisa kau antarkan aku masuk dulu Mark? Kepala ku pusing sekali. " Katanya dengan suara yang begitu serak.

Pemuda itu mengangguk setelah beberapa berfikir apakah yang akan di lakukannya benar atau tidak. Namun jika di fikirkan, akan sangat beresiko membiarkan seorang wanita mabuk untuk masuk ke Apartement sendirian.

Mark mengambil jas yang tadi menutupi paha wanita itu, setelah memakainya Mark segera keluar dari dalam mobil. Berjalan ke sisi pengemudi dan membuka kan pintu untuk Nona Soojin sambil membantunya keluar dari dalam mobil.

Melihat Soojin yang berjalan sempoyongan, pemuda itu dengan sigap menahan tubuh wanita itu agar tidak terjatuh. Pada akhirnya, Mark menarik sebelah tangan Soojin untuk mengalung di lehernya, dan sebelah tangan miliknya ia gunakan untuk merangkul pinggang wanita itu.

Mereka berjalan hingga memasuki Lift. Setelah menekan angka lima, lift nya mulai berjalan hingga beberapa saat kemudian pintu lift kembali terbuka setelah di lantai lima. Pria itu kembali menuntun wanita di sebelahnya, berjalan sedikit kesulitan hingga mereka berada di depan pintu nomor 276 sesuai dengan yang Soojin katakan.

"Berapa Pasword nya? "

"263387. " Jawab Soojin.

Mark segera menekan angka yang di sebutkan Soojin. Beberapa saat kemudian pintu apartement nya terbuka, pemuda itu segera membawa Soojin masuk kedalam, membaringkan wanita itu di sebuah sofa yang tak jauh dari arah pintu keluar. Karena Mark sadar, jika dia mengantarkannya hingga kamar dia sudah cukup jauh melewati batasannya.

"Saya pamit pulang. "

Mark yang akan melangkah pergi tertahan ketika tangannya di genggam cukup erat. Pria itu kembali memutar tubuhnya, menatap Soojin yang sudah beranjak dari tidurnya mendudukkan tubuhnya di sofa.

"Jangan pergi, temani aku malam ini Mark. " Ucapnya parau.

Mark menautkan alisnya mendengar penuturan wanita di depannya. "Jangan melewati batasan anda Nona Soojin, kita hanya sebatas rekan kerja, yang saat ini saya lakukan hanya untuk menolong anda tidak lebih. "

Suara kekehan keluar dari bibir wanita itu. "Kau munafik Mark Jung, aku tau selama ini kau tertarik pada ku kan? Jangan kau anggap aku tidak tau jika kau sering memperhatikan ku diam-diam, dan tatapan mu itu seperti mengatakan jika kau tertarik dengan ku. "

Cᴏғғᴇᴇ • MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang