"hidup kesepian tanpa kekasih, cukup sekian terimakasih."
"anjaayy!"
"ahahahaha."
"yeeeee."
"cakep Gam!"
Agam hanya menyengir tak jelas mendapat surakan dari teman-temannya karna penutupan presentasi nya.
"ada yang mau bertanya?" tanya bu Susi guru sejarah.
"saya rasa gak ada yang mau bertanya bu, jadi alangkah baiknya kita tutup aja ya Nad?" jawab Agam yang seketika mendapat jitakan dari bu Susi.
Abel tertawa dibuatnya.
"bu, Alan katanya mau nanya bu!" seru Abel.
"Lan, anjing!" umpat Agam pelan,
Alan seketika panik mendengar Abel berucap menyebut namanya.
"apaan, nggaa bu!" serunya cepat, Abel tertawa bersama teman-teman yang lain.
kecuali Arga yang hanya diam, dia melirik Abel yang duduk di sampingnya sekilas.
entahlah, Arga jadi tidak semangat datang kesekolah karna Abel duduk disampingnya.
tidak, Arga tidak membenci Abel, Arga hanya tidak suka kepada Abel, sangat tidak suka.
karna gadis itu rusuh dan selalu membuatnya susah.
"yaudah cepat Alan, ibu mau kamu kasih pertanyaan ke Agam dan Nadia." perintah bu Susi.
"Bel, lo si goblok! males ah, gue ama lo." ujar Alan bete, membuat temanya semakin menertawakannya.
"ehmm, apa ya nanya nya, ini nanya nya harus seputar presentasinya ya bu?"
"ya iyaa, kamu mau nanya apa memang? tentang percintaannya?" Tanya bu Susi sewot.
"hehehe ngga bu, yaudah Gam, gue nanya, ehmm ini aja deh tujuan bangsa Barat ke Indonesia setelah abad ke-18? apaan?" tanya Alan dengan senyum kemenangan, dia yakin Agam tak akan bisa menjawabnya.
"kamu nanyea? tujuan bangsa barat ke Indonesia kamu nanyea?" Tanya Agam dengan gaya tengilnya.
sontak saja, hal itu membuat seisi kelas tertawa, termasuk Bu Susi dan Arga yang terkekeh kecil melihat sahabat kolotnya ini.
"kamu nanyeaa? kamu bertanyea tanyea? nih biar aku kasih tau yea, jangan lupa join live yaa rawrr!" kata Agam semakin menjadi, sontak saja bu hal itu membuat Agam mendapat pukulan pelan di bahunya.
"Agam, jawab yang benar!" ujar bu Susi di sela tawanya.
"hehehe." Agam meringis, mengusap tengkuknya yang tak gatal.
"Nad, jawab Nad."
"gue lagi anjir!" Nadia memukul bahu Agam, membuat laki-laki itu meringis.
"pliss deh, gue di pukul cewek mulu anjir, suka lo ye sama gue? aciiyeeee." ledek Agam pada Nadia.
"ciyeeeeeee!!!" seketika satu kelas menyuraki Nadia dan Agam.
Nadia memutar bola matanya malas, "najis amat."
"tadi lo nanya apa, Lan?" tanya Nadia mengalihkan suasana, dia sendiri pun sebenarnya gugup.
"Apa tujuan bangsa Barat ke Indonesia setelah abad ke-18?" ulang Alan.
"tujuannya tuh untuk mendapatkan bahan baku industri, tempat atau daerah pemasaran hasil industri, mendapatkan tenaga kerja yang murah, dan tempat menanamkan modal." jelas Nadia menjawab pertanyaan Alan.
manusia-manusia di dalam kelas ini pun memberi tepuk tangan pada Nadia yang menjawabnya dengan tegas dan benar.
"oke, Alan sama Nadia dapat point ya, terimakasih buat kalian, silahkan tutup presentasi nya." ujar bu Susi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGABEL
Teen Fiction●BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA💕● Abel, itu orangnya simpel, dia asik kalau gak di usik. Abel si Badgirl yang selalu diincar kakak kelas karna penampilan dan keberaniannya pada senior-senior di sekolah. Di scors? Abel tidak takut di scors, karna it...