18. Ryan Eka Pratama

9.1K 1.3K 45
                                    




Dahi laki-laki itu mengernyit saat Kana melihatnya dengan ekspresi kaget. Namun dua detik kemudian matanya membulat besar saat menyadari perempuan bertubuh besar yang mengenalnya.

"Eh. Kana? Kamu?" decaknya tak percaya.

Laki-laki bernama Ryan mendadak sumringah saat mengamati Kana.

"Kamu ... kuliah di sini?" tanya Ryan dengan mata berkilat-kilat.

Kana sambut tangan Ryan yang langsung menyalaminya.

Kana tersenyum sangat lebar. Ryan semakin tampan dan gagah. Yang membuatnya terkagum-kagum, Ryan berubah sangat sopan. Tidak gue lo lagi yang terdengar dari mulutnya, tapi aku kamu.

Kana mendadak bahagia bertemu teman satu SMP yang dulu kerap mengganggunya dan memakinya dengan kata-kata kasar.

"Gileee. Cantik kamu, Kana," puji Ryan tak percaya. Gadis yang berdiri di sampingnya ikutan heran dengan sikap Ryan.

Wajah Kana bersemu merah karena Ryan memujinya.

"Sori. Dulu kan kamu buluk," decak Ryan disertai kekehan.

Kana tertawa lepas. Ternyata Ryan tidak berubah, tetap saja menyinggung fisiknya, tapi kali ini ucapannya terkesan candaan.

"Yang. Kenalin. Ini Kana, teman SMP aku dari Serang," ucap Ryan yang matanya tak lepas dari wajah Kana. Dia masih tidak percaya dengan penampakan Kana.

Gadis yang diselamatkan Kana dari tangan-tangan usil di dalam angkot tadi menjabat tangan Kana erat-erat. Wajahnya dipenuhi ekspresi terima kasih yang sangat mendalam.

"Makasih banget tadi," ucapnya hampir menangis. Kana usap-usap bahunya.

Ryan masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Kana, teman lama SMPnya.

"Wow. Jadi kamu yang bantuin dia tadi?" tanya Ryan.

"Masih aja nanya!" gadis itu memukul bahu Ryan sebal.

"Ini, Mbak Kana. Dia nih ... masa nyuruh aku naik angkot. Bukannya jemput tadi pake mobil," sungut gadis cantik itu. Dia pukul lagi bahu Ryan lebih kuat.

Ryan rangkul gadis itu dan mengusap-usap kepalanya.

Kana baru memahami sekarang bahwa gadis cantik yang dia tolong barusan adalah kekasih Ryan.

"Aku Celine...." Gadis itu memperkenalkan dirinya.

"Panggil Kana aja. Nggak usah pake Mbak," ujar Kana. Sebelumnya dia dipanggil Mbak oleh Celine.

"Iya. Panggil Kana aja, Yang. Badannya emang bongsor kayak emak-emak. Seharusnya tadi kamu panggil dia Mami atau Emak,"

Kana tertawa dengan celoteh Ryan.

Ryan masih terpana melihat Kana sekarang yang sungguh berbeda.

Ryan tiba-tiba meraih ponselnya.

"Iya, Om. Baik, Om,"

Ryan lalu beralih mengamati Kana dan Celine bergantian. Dia menghela lega setelahnya.

"Makasih, Kana. Kamu bantu pacar aku," ujar Ryan malu-malu.

Kana tersenyum senang dengan Ryan yang sangat berubah daripada sebelumnya.

_____

Ryan dan kekasihnya mengajak Kana menuju kantin di dalam kampus. Mereka bertiga memiliki jadwal kuliah di siang hari.

Perasaan Kana berubah menjadi sangat bahagia hari itu. Dia benar-benar lupa bahwa dia baru saja mengalami putus cinta. Bertemu kembali teman semasa SMP, merubah suasana hati Kana secara drastis menjadi lebih gembira. Ada banyak yang mereka ceritakan saat makan-makan di kantin, tentang sekolah dan teman-teman mereka.

KANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang