Kue

35 0 25
                                    

Joana Azabella , diusianya yang tergolong masih mudah harus menjadi tulang punggung keluarganya semenjak ibu meninggal. Ayahnya tidak bekerja semenjak ibu meninggal, beliau mengundurkan diri dari kantornya dengan alasan yang tidak jelas. Ayah juga sering kali dililit dengan hutang u
hutang berpoya poya seperti mabuk mabukan dan Ayah juga jarang pulang. Hal itu sudah menjadi hal yang biasa bagi Joana. Joana memiliki 2 adik yang bernama Ashilla Moana yang sudah memasuki bangku kuliah dan Rayden Muhammad Jayendra yang masih duduk di bangku SMP. Melihat adik adiknya yang masih memiliki kehidupan yang panjang, Joana bertekad untuk langsung bekerja setelah lulus SMA. Setelah bekerja Joana sangat berharap keadaan ekonomi keluargannya membaik namun itu tidak terjadi akibat hutang hutang ayah yang mau tidak mau harus di bayar olehnya.

"Ayah mau sampai kapan terus kayak gini? kakak cape kalo kerja uangnya tetep aja buat bayar hutang ayah. Ayah gamau cari kerja aja apa?," keluh Joana yang perlahan mulai lelah dengan semuanya "belum lagi Joana harus biayain shilla sama rayden".

"Kamu ngeluh Joana? Kalo memang tidak sanggup tidak usah dibayar saja, itu akan menjadi urusan ayah dengan mereka, toh ayah juga pinjam uang untuk keperluan kalian kalian juga". jawab ayah.

"Buat keperluan kita? aku aja gak pernah ngerasain uang yang ayah punya. ayah pinjam uang juga untuk foya foya bukan untuk keluarganya dirumah". Ayah yang mendengar pernyataan tersebut kesal dan marah.

"AYAH BILANG SUDAH TIDAK USAH IKUT CAMPUR, ITU AKAN MENJADI URUSAH AYAH DENGAN MEREKA!". Teriaknya sambil membanting gelas yang ada di depannya.

"LANTAS SIAPA YANG AKAN BAYAR ITU SEMUA? APAKAH AYAH SANGGUP MEMBAYARNYA?," Jawab Joana sedikit menaiki nada bicaranya "aku harus pulang malam untuk mencari nafkah, apa ayah pernah menghargai usaha ku? aku nyaris di pecat gara gara ayah".

"Apa yang membuat kamu dipecat? ayah melakukan apa?".

"Aku mencari ayah selama 1 minggu lamanya". Jawab Joana ketus, memang akhir akhir ini ayah jarang sekali pulang. Maka dari itu Joana sering mengambil cuti kerja untuk mencari ayahnya.

"MENGAPA KAMU MENCARI AYAH?".

"KARENA KITA SEMUA BUTUH AYAH!". Teriak Joana.

Ayah yang mendengar Joana berteriak memutuskan untuk pergi dari rumah. Ia sadar jika terus melanjutkan topik obrolannya mungkin akan terjadi pertengkaran antara Joana dan Ayah.

Joana menghela nafas kasar, dunia seperti sudah berakhir setelah ibu meninggal tidak ada kebahagiaan di dalamnya. Joana bingung harus bagaimana agar keadaan ekonomonya membaik. Apakah dirinya harus cari pekerjaan tambahan?. Sebenarnya sekarang Joana bekerja di sebuah supermarket di dekat rumahnya, gaji cukup untuk kebutuhan rumah, tapi tidak cukup jika harus membayar utang ayah.

Matahari mulai menerangi bumi, cahaya yang memasuki rumah Joana membuat hawa di rumah tersebut hangat. Pagi itu rencanya Joana akan mengambil libur kerja di hari minggu untuk istirahat sejenak.

"Kak? tumben banget bikin sarapan banyak, biasanya cuma roti". ucap Shilla adik pertamanya yang kebingungan dengan sikap Joana yang tiba tiba memasak sarapan begitu banyak.

"Ya gapapa dong, kakak lagi ada rejeki jadi ya kakak pake buat beli bahan bahan ini". Shilla tersenyum lebar, senyuman nya yang manis membuat Joana ikut tersenyum.

Saat sedang menyantap sarapan, tiba tiba suara gerbang terbuka sangat kencang. Itu ayah yang pulang dalam keadaan mabuk berat. Joana yang melihatnya langsung membukakan pintu untuk ayahnya dan shilla membuatkan air susu hangat untuk ayahnya.

"Mabuk lagi yah?". ucap Joana sambil mengantar ayahnya duduk.

"Tidak ayah tidak mabuk".  Lanturnya.

"Minum dulu yah". ucap Shilla menyodorkan susu hangat yang dirinya buat untuk ayah.

ALLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang