Di malam yang tenang, di kediaman Rimuru. Terlihat Ivi yang sedang melatih Luna bertarung di luar mansion.Terlihat Luna yang terus mencoba melukai Ivi, namun setiap serangan yang dilancarkannya, tidak ada satupun yang mengenainya sama sekali .
Semua serangannya dapat mudah dihindari ivi, bahkan tanpa sedikitpun mengeluarkan tenaga. Ia dapat dengan mudah membaca semua pola serangan Luna yang membuatnya dapat mengatasinya tanpa masalah sedikitpun.
Melihat semua serangannya tidak berkerja sama sekali, Luna cukup kesal, ia pun meningkatkan kecepatan dan jumlah serangannya.
Luna pun melancarkan ratusan tebasan dengan cepat mengarah pada Ivi. Melihat semua serangan itu, Ivi sedikit tersenyum dan merasa senang meski sedikit.
Ivi pun mengangkat tangan kirinya setinggi dada, mengepalkan tangannya dan ketika serangan itu hampir sedikit mengenainya, Ivi pun membuka tangannya dan semua serangan Luna langsung terdiam ketika hampir saja mengenainya.
Ivi pun tersenyum sombong dan Luna yang terkejut melihat serangannya dapat dihentikan olehnya, meski ia tidak terlalu terkejut.
Setelah serangan itu, terlihat Luna yang terengah-engah karena terlalu banyak mengunakan energi dalam latihan, ditambah mereka sudah berlatih dari pagi sampai malam.
Luna pun secara perlahan mulai turun dan terduduk di tanah sembari mengatur napasnya.
Melihat Luna yang kelelahan, Ivi pun berjalan mendekatinya sembari mengeluarkan ramuan penyembuh dan memberikan ramuan itu pada Luna sembari berkata.
"Sepertinya latihannya sampai disini, sebaiknya kau beristirahat sekarang"(Ivi)
"Tapi, aku tidak bisa berhenti sekarang, aku masih belum bisa mengalahkan mu ataupun menyentuhmu sedikitpun"(Luna)
Ucap Luna dengan putus asa dan mengambil ramuan penyembuh dan meminumnya, dalam seketika ia kembali pulih dengan energi yang kembali terisi.
Ivi hanya bisa menghela nafas melihat sikap Luna. Ia pun duduk disebelahnya, lalu melihat langit melihat bintang yang bersinar terang.
"Aku sangat suka sikapmu yang tidak pantang menyerah, tapi kau juga harus tau batasmu, kau tidak bisa memaksakan dirimu jika kau terus melakukan itu kau hanya akan melukai dirimu sendiri. Aku mengerti kau ingin menjadi sangat kuat agar bisa berguna bagi Rimuru-sama, tapi semua itu perlu proses, apa kau mengerti?"(Ivi)
Mendengar penjelasan Ivi yang sangat panjang, Luna hanya mengangguk kecil sembari melihatnya Ivi dan berterima kasih padanya sembari tersenyum lebar.
"Iya, aku mengerti. Terima kasih karena mau membantu ku"(Luna)
Ivi hanya tersenyum sebagai balasan, ia juga merasa sangat senang bisa berlatih dengan Luna meski ia tidak dapat mengeluarkan semua yang ia punya.
"Aku cukup senang bisa mengenalmu, meski pada awalnya aku cukup kesal dengan sikapmu yang cukup menyebalkan tapi ternyata kau sangat berbeda dengan apa yang aku pikirkan, kau sangat baik dan sopan"(Luna)
"Aku anggap itu sebagai pujian untukku. Dan memang sebenarnya aku tidak terlalu suka bersikap menyebalkan seperti itu"(Ivi)
"Lalu kenapa kau melakukannya jika kau tidak menyukainya?"(Luna)
"Itu karena kakakku, dia yang mengajari ku bersikap seperti itu dan mengatakan padaku untuk tidak terlalu baik pada siapapun kecuali pada Rimuru-sama. kakakku melakukan itu bukan tanpa alasan, dia melakukan itu demi kebaikan ku sendiri"(Ivi)
Luna pun mengganguk mengerti dengan penjelasannya. Setelah cukup lama disana, Ivi pun bangkit dan memutuskan untuk kembali dan mengajak Luna juga.
"Sebaiknya kita kembali, aku tidak bisa membiarkan Rimuru-sama didalam sendirian"(Ivi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru's New Journey [HIATUS]
FantasyRimuru Tempest dikenal sebagai salah satu raja iblis octagram, namun itu dulu sebelum dia kehilangan segalanya.